T. Febyanti, La Hamimu, Al Rubaiyn, Suryawan Asvar
{"title":"PEMODELAN 3D RESERVOAR PANASBUMI NON-VULKANIK MENGGUNAKAN METODE GEOMAGNETIK DI DAERAH LAINEA KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA","authors":"T. Febyanti, La Hamimu, Al Rubaiyn, Suryawan Asvar","doi":"10.56099/jrgi.v4i02.22945","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Daerah Lainea merupakan salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang memiliki potensi panasbumi non-vulkanik berupa sumber air panas dan batuan teralterasi. Metode geomagnetik dapat digunakan dalam survei panasbumi dikarenakan terjadinya proses demagnetisasi pada batuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran dan kedalaman batuan reservoar panasbumi. Instrumen yang digunakan yaitu PPM bermerk GMS-19 jumlah titik pengukuran 97 dengan jarak 400 – 1000 meter. Koreksi data berupa koreksi harian, koreksi IGRF, koreksi kelelahan alat, setelah diperoleh anomali medan magnet akan reduksi ke kutub, analisis spektrum, kontinuasi ke atas dan pemodelan inversi. Berdasarkan anomali magnetik hasil RTP nilai anomali medan magnetik total diperoleh nilai -207.7 – 186.1 nT. Hasil Reduksi ke kutub anomali rendah diinterpretasikan zona reservoar. Hasil RTP, anomali regional dan anomali residual memperlihatkan korelasi pada sebaran anomali medan magnet rendah berada ditengah yang berarah utara – selatan diinterpretasikan daerah yang dekat dengan sumber panas atau batuan reservoar. Hasil interpretasi diperkuat dengan pemodelan inversi 3D zona reservoar berada ditengah menerus ke timur laut dengan suseptibilitas rendah berkisar 0 – 0.00001 SI pada kedalaman 420 mdpl – 1320 mdpl yang diinterpretasi berupa batu filit yang terdeformasi kuat, batupasir dan batugamping. Model 3D dengan kontras suseptibilitas rendah dan tinggi diinterpretasikan sebagai zona lemah (sesar) yang mongontrol panasbumi ke permukaan.","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v4i02.22945","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Daerah Lainea merupakan salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang memiliki potensi panasbumi non-vulkanik berupa sumber air panas dan batuan teralterasi. Metode geomagnetik dapat digunakan dalam survei panasbumi dikarenakan terjadinya proses demagnetisasi pada batuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran dan kedalaman batuan reservoar panasbumi. Instrumen yang digunakan yaitu PPM bermerk GMS-19 jumlah titik pengukuran 97 dengan jarak 400 – 1000 meter. Koreksi data berupa koreksi harian, koreksi IGRF, koreksi kelelahan alat, setelah diperoleh anomali medan magnet akan reduksi ke kutub, analisis spektrum, kontinuasi ke atas dan pemodelan inversi. Berdasarkan anomali magnetik hasil RTP nilai anomali medan magnetik total diperoleh nilai -207.7 – 186.1 nT. Hasil Reduksi ke kutub anomali rendah diinterpretasikan zona reservoar. Hasil RTP, anomali regional dan anomali residual memperlihatkan korelasi pada sebaran anomali medan magnet rendah berada ditengah yang berarah utara – selatan diinterpretasikan daerah yang dekat dengan sumber panas atau batuan reservoar. Hasil interpretasi diperkuat dengan pemodelan inversi 3D zona reservoar berada ditengah menerus ke timur laut dengan suseptibilitas rendah berkisar 0 – 0.00001 SI pada kedalaman 420 mdpl – 1320 mdpl yang diinterpretasi berupa batu filit yang terdeformasi kuat, batupasir dan batugamping. Model 3D dengan kontras suseptibilitas rendah dan tinggi diinterpretasikan sebagai zona lemah (sesar) yang mongontrol panasbumi ke permukaan.