{"title":"ANALYSIS OF ASSESSMENT OF CHILD-FRIENDLY SCHOOL POLICY AT THE ESTABLISHMENT AND DEVELOPMENT STAGE","authors":"Asna Lutfa","doi":"10.47776/alwasath.v3i1.335","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penetapan Sekolah Ramah Anak (SRA) pada suatu sekolah dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap persiapan dan perencanaan, kemudian dilanjutkan dengan tahap pembentukan dan pengembangan. Berdasarkan Panduan Sekolah Ramah Anak, pada tahap pembentukan dan pengembangan dilakukan verifikasi terhadap enam komponen, salah satunya adalah komponen kebijakan SRA. Menurut penulis, proses penetapan SRA bersifat dinamis, sehingga tidak cukup jika hanya dilakukan proses verifikasi saja. Agar asesmen komponen kebijakan SRA pada tahap pembentukan dan pengembangan dapat diperoleh hasil yang akuntabel, maka asesmen yang dilakukan harus berbasis nilai. Metode-metode asesmen yang dapat dilakukan antara lain metode verifikasi, pengukuran dengan rubrik analitik, survei, tes tertulis, esai tertulis, tanya jawab lisan, komentar lisan atau tertulis, pekerjaan rumah, metode self/peer assessment, portofolio, simulasi, demonstrasi, dan metode observasi","PeriodicalId":348932,"journal":{"name":"AL WASATH Jurnal Ilmu Hukum","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AL WASATH Jurnal Ilmu Hukum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47776/alwasath.v3i1.335","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penetapan Sekolah Ramah Anak (SRA) pada suatu sekolah dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap persiapan dan perencanaan, kemudian dilanjutkan dengan tahap pembentukan dan pengembangan. Berdasarkan Panduan Sekolah Ramah Anak, pada tahap pembentukan dan pengembangan dilakukan verifikasi terhadap enam komponen, salah satunya adalah komponen kebijakan SRA. Menurut penulis, proses penetapan SRA bersifat dinamis, sehingga tidak cukup jika hanya dilakukan proses verifikasi saja. Agar asesmen komponen kebijakan SRA pada tahap pembentukan dan pengembangan dapat diperoleh hasil yang akuntabel, maka asesmen yang dilakukan harus berbasis nilai. Metode-metode asesmen yang dapat dilakukan antara lain metode verifikasi, pengukuran dengan rubrik analitik, survei, tes tertulis, esai tertulis, tanya jawab lisan, komentar lisan atau tertulis, pekerjaan rumah, metode self/peer assessment, portofolio, simulasi, demonstrasi, dan metode observasi