Hermeneutika Farid Esack tentang Keadilan pada Konsep Masa Iddah bagi Perempuan

Teguh Saputra
{"title":"Hermeneutika Farid Esack tentang Keadilan pada Konsep Masa Iddah bagi Perempuan","authors":"Teguh Saputra","doi":"10.35878/islamicreview.v11i2.500","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tindak kekerasan dan ketidakadilan terhadap perempuan masih banyak terjadi, salah satunya perempuan yang menghadapi gugatan cerai tidak mendapatkan keadilan sehingga bertentangan dengan konsep masa iddah dalam ajaran Islam. Tujuan penelitian ini yaitu membahas keadilan pada konsep masa iddah dengan menggunakan studi hermeneutika Maulana Farid Esack agar meminimalisir perceraian dan menghilangkan kekerasan sebab dalam konsep iddah terdapat kesempatan untuk mempertimbangkan keputusan yang lebih baik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan hermeneutika Farid Esack. Hasil penelitian menjelaskan hermeneutika yang digagas oleh Farid Esack yaitu hermeneutika pembebasan dengan menggunakan nalar kritis dan posisi wahyu (teks), realitas dan penafsiran saling berhubungan untuk menghasilkan sebuah penafsiran yang mengarah kepada keadilan. Cara kerja Hermeneutika Farid Esack dipengaruhi oleh beberapa tokoh seperti teori double movements Fazlur Rahman dan teori regresif-progresif Arkoun namun tujuannya sama yaitu mampu menjawab segala persoalan kontemporer. Contoh hermeneutika Farid Esack yaitu penafsiran tentang pembebasan perempuan dari tindakan penindasan dan ketidakadilan ketika hendak diceraikan dengan diperkenalkannya konsep iddah sebagaimana dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 228. Esack menjelaskan bahwa terdapat etika ketika menceraikan seorang istri dengan tetap memberikan tempat tinggal dan nafkah.","PeriodicalId":201971,"journal":{"name":"Islamic Review: Jurnal Riset dan Kajian Keislaman","volume":"167 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Islamic Review: Jurnal Riset dan Kajian Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35878/islamicreview.v11i2.500","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Tindak kekerasan dan ketidakadilan terhadap perempuan masih banyak terjadi, salah satunya perempuan yang menghadapi gugatan cerai tidak mendapatkan keadilan sehingga bertentangan dengan konsep masa iddah dalam ajaran Islam. Tujuan penelitian ini yaitu membahas keadilan pada konsep masa iddah dengan menggunakan studi hermeneutika Maulana Farid Esack agar meminimalisir perceraian dan menghilangkan kekerasan sebab dalam konsep iddah terdapat kesempatan untuk mempertimbangkan keputusan yang lebih baik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan hermeneutika Farid Esack. Hasil penelitian menjelaskan hermeneutika yang digagas oleh Farid Esack yaitu hermeneutika pembebasan dengan menggunakan nalar kritis dan posisi wahyu (teks), realitas dan penafsiran saling berhubungan untuk menghasilkan sebuah penafsiran yang mengarah kepada keadilan. Cara kerja Hermeneutika Farid Esack dipengaruhi oleh beberapa tokoh seperti teori double movements Fazlur Rahman dan teori regresif-progresif Arkoun namun tujuannya sama yaitu mampu menjawab segala persoalan kontemporer. Contoh hermeneutika Farid Esack yaitu penafsiran tentang pembebasan perempuan dari tindakan penindasan dan ketidakadilan ketika hendak diceraikan dengan diperkenalkannya konsep iddah sebagaimana dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 228. Esack menjelaskan bahwa terdapat etika ketika menceraikan seorang istri dengan tetap memberikan tempat tinggal dan nafkah.
针对妇女的暴力和不公正仍然存在,其中一名面临离婚诉讼的妇女没有得到公正,这与伊斯兰教义中时代的概念相矛盾。本研究的目的是通过法里德·埃萨克(Farid e萨克)的离婚案研究来讨论《时代》杂志的合理性。该研究采用了一种定性研究方法法里德·埃萨克解释学的方法。研究结果解释了法里德·埃萨克(Farid e沙克)提出的解释性问题,即通过批判性理性和启示(文本)的立场、现实和解释相互关联来实现对正义的解释。法里德·埃萨克(Farid e沙克)的解释性工作受到了一些人物的影响,比如双动气候理论法扎尔·拉赫曼(double movements Fazlur Rahman)和进行性回归理论,这些理论的目标是能够解决所有当代问题。法里德·埃萨克(Farid e萨克)解释学的一个例子是,通过引入《古兰经》第228节中荒谬的概念,将妇女从压迫和不公正中解放出来。埃萨克解释说,与妻子离婚是有道德的,因为她给妻子提供了住房和生活。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信