{"title":"Persepsi remaja terhadap pemakaian gigi tiruan di SMAN 3 Denpasar","authors":"I. A. P. Sari, D. N. A. Susanti, N. M. A. Wilani","doi":"10.37466/BDJ.V4I1.248","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Background Permanent tooth lost can interfere adolescent activities such as eating and socializing. Tooth loss should be treated with denture use. Riskesdas Province Bali in 2013 showed a gap between the prevalance of permanent teeth loss in adolescents (34,39%) and denture use in adolescents of age group 15-24 year (3,7%). This condition described most adolescents who experience permanent tooth loss did not have the same perception of denture use. The purpose of this study was to investigate adolescent perception about denture use in SMAN 3 Denpasar.Methods: This study was a descriptive study with a cross-sectional design by using questionnaire. The sampling technique used is stratified random sampling by selecting a random sample in each class of every strata. The collected data were analyzed by descriptive statistical analysis technique.Result: The results showed, 4.9% of adolescents have good perception, 90.2% of adolescents have enough perception, and 4.9% of adolescents have less perception of the use of denture in SMAN 3 Denpasar.Conclusion: Generally adolescents in SMAN 3 Denpasar are enough to understand the benefits and purpose of the use of denture. \nLatar belakang: Kehilangan gigi permanen dapat mengganggu aktivitas remaja seperti makan dan bersosialisasi. Kondisi kehilangan gigi ini sebaiknya dirawat dengan pemakaian gigi tiruan. Riskesdas Provinsi Bali tahun 2013 menunjukkan adanya kesenjangan prevalensi kehilangan gigi permanen pada remaja (34,39%) dengan pemakaian gigi tiruan pada remaja kelompok usia 15-24 (3,7%). Kondisi ini menggambarkan sebagian besar remaja yang mengalami kehilangan gigi permanen tidak memiliki persepsi yang sama terhadap pemakaian gigi tiruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi remaja terhadap pemakaian gigi tiruan di SMAN 3 Denpasar.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional yang menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Stratified Random Sampling dengan memilih sampel secara acak pada setiap kelas di setiap strata. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebesar 4,9% remaja memiliki persepsi dengan kategori baik, 90,2% remaja memiliki persepsi dengan kategori cukup, serta 4,9% remaja memiliki persepsi dengan kategori kurang terhadap pemakaian gigi tiruan.Simpulan: Secara umum remaja di SMAN 3 Denpasar cukup memahami manfaat serta tujuan pemakaian gigi tiruan.","PeriodicalId":447860,"journal":{"name":"Bali Dental Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bali Dental Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37466/BDJ.V4I1.248","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Background Permanent tooth lost can interfere adolescent activities such as eating and socializing. Tooth loss should be treated with denture use. Riskesdas Province Bali in 2013 showed a gap between the prevalance of permanent teeth loss in adolescents (34,39%) and denture use in adolescents of age group 15-24 year (3,7%). This condition described most adolescents who experience permanent tooth loss did not have the same perception of denture use. The purpose of this study was to investigate adolescent perception about denture use in SMAN 3 Denpasar.Methods: This study was a descriptive study with a cross-sectional design by using questionnaire. The sampling technique used is stratified random sampling by selecting a random sample in each class of every strata. The collected data were analyzed by descriptive statistical analysis technique.Result: The results showed, 4.9% of adolescents have good perception, 90.2% of adolescents have enough perception, and 4.9% of adolescents have less perception of the use of denture in SMAN 3 Denpasar.Conclusion: Generally adolescents in SMAN 3 Denpasar are enough to understand the benefits and purpose of the use of denture.
Latar belakang: Kehilangan gigi permanen dapat mengganggu aktivitas remaja seperti makan dan bersosialisasi. Kondisi kehilangan gigi ini sebaiknya dirawat dengan pemakaian gigi tiruan. Riskesdas Provinsi Bali tahun 2013 menunjukkan adanya kesenjangan prevalensi kehilangan gigi permanen pada remaja (34,39%) dengan pemakaian gigi tiruan pada remaja kelompok usia 15-24 (3,7%). Kondisi ini menggambarkan sebagian besar remaja yang mengalami kehilangan gigi permanen tidak memiliki persepsi yang sama terhadap pemakaian gigi tiruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi remaja terhadap pemakaian gigi tiruan di SMAN 3 Denpasar.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional yang menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Stratified Random Sampling dengan memilih sampel secara acak pada setiap kelas di setiap strata. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebesar 4,9% remaja memiliki persepsi dengan kategori baik, 90,2% remaja memiliki persepsi dengan kategori cukup, serta 4,9% remaja memiliki persepsi dengan kategori kurang terhadap pemakaian gigi tiruan.Simpulan: Secara umum remaja di SMAN 3 Denpasar cukup memahami manfaat serta tujuan pemakaian gigi tiruan.
恒牙脱落会影响青少年的饮食和社交活动。牙齿脱落应使用假牙治疗。2013年巴厘岛Riskesdas省显示,青少年恒牙脱落率(34.39%)和15-24岁年龄组青少年假牙使用率(3.7%)之间存在差距。这种情况描述了大多数经历永久性牙齿脱落的青少年对假牙的使用没有相同的感知。本研究的目的是探讨青少年对义齿使用的认知。方法:采用问卷调查法,采用横断面设计的描述性研究。所采用的抽样技术是分层随机抽样,在每一层的每一类中随机抽取一个样本。收集的资料采用描述性统计分析技术进行分析。结果:4.9%的青少年对sman3登巴萨义齿的使用有良好的认知,90.2%的青少年有足够的认知,4.9%的青少年对义齿的使用有较差的认知。结论:总体而言,sman3 Denpasar的青少年足以理解使用义齿的好处和目的。拉特尔·贝拉康:克希兰甘·吉吉永久地改变了孟冈古的活动方式,使其保持独立,使其成为社会的一部分。Kondisi kehilangan gigi ini sebaiknya dirawat dengan pemakaian gigi tiruan。2013 menunjukkan adanya kesenjangan prevalensi kehilangan gigi permanen pada remaja (34,39%) dengan pemakaian gigi tiruan pada remaja kelompok usia 15-24(3,7%)。Kondisi ini menggambarkan sebagian besar remaja yang mengalami kehilangan gigi永久的记忆,persiki persiki yang sama terhadap pemakaian gigi tiruan。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi remaja terhadap pemakaian gigi tiruan man 3 Denpasar。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian deskdlikan设计横截面杨梦君kankankuesoner。Teknik pengambilan样品yang digunakan adalah分层随机抽样dengan memilih样品secara akakpa setiap kelas di setiap地层。数据杨telah terkumpul kemudian分析登an技术分析统计说明。哈西尔:哈西尔penelitian menunjukkan sebesar 4,9,9 %哈西尔memiliki persepi dengan kategori baik, 9,9 %哈西尔memiliki persepi dengan kategori cuup, 4,9%哈西尔memiliki persepi dengan kategori kurang terhadap pemakaian gigi tiruan。猿猴:Secara umum remaja di SMAN 3 Denpasar cuup memahami manfaat serta tujuan pemakaian gigi tiruan。