{"title":"Pemantauan Progres Pemanfaatan Ruang Kawasan Prioritas RDTR Perkotaan Singaparna Menggunakan UAV","authors":"Abizar Aria Ghifar, Ira Safitri","doi":"10.29313/.V0I0.7091","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Today, regional spatial planning is one of the challenges in the development of a city. Indications of the development of the city can be seen from the increase in the area built due to an increase in population. As a result, city space is limited, so much urban land is used illegally or not in accordance with the rules of the Spatial Detail Plan (RDTR). Singaporean urban RDTR 2017-2037 has been established and is suitable as a guideline for spatial planning in Tasikmalaya Regency. Also stated in PP number 15 of 2010 in article 101 it is necessary to monitor the use of space every year by the civil service investigating agency (PPNS). The compilation was based on Minister of Public Works Regulation No.20 of 2011 to Minister of ATR Regulation No.16 in 2018. The Singaporean RDTR was prepared in 2011, so monitoring needs to be carried out as a condition for evaluating when there is a change in the legal umbrella. The purpose of this study are: find out the percentage of development realization based on physical conditions in the field; know the development progress in the singaparna urban priority area; and find out trends in spatial development in Singaparna Urban Priority Areas. The method used is a quantitative method (suitability analysis of spatial use and spatial analysis) and qualitative (descriptive analysis). The results obtained from this study are the progress of spatial use in the Singapore Priority Area which shows that there are still many incompatibilities with the RDTR, and the development of the Singapore priority area. In knowing the progress of spatial use by PPNS there needs to be an efficient method in gathering data, then the UAV is one of the efforts in the efficiency of data analysis materials for monitoring space utilization. \nAbstrak. Dewasa ini tata ruang wilayah menjadi salah satu tantangan dalam perkembangan sebuah kota. Indikasi perkembangan kota dapat dilihat dari meningkatnya kawasan terbangun akibat dari bertambahnya jumlah penduduk. Akibatnya terbatasnya ruang kota, maka banyak lahan kota dimanfaatakan secara illegal atau tidak sesuai dengan aturan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). RDTR perkotaan Singaparna 2017-2037 telah ditetapkan dan layak sebagai pedoman untuk perencanaan tata ruang di Kabupaten Tasikmalaya. Selain itu tertuang dalam PP nomor 15 tahun 2010 dalam pasal 101 perlu adanya pemantauan pemanfaatan ruang setiap tahunnya oleh badan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS). Penyusunan tersebut berlandaskan pada Peraturan Menteri PU No.20 tahun 2011 menjadi Peraturan Menteri ATR No.16 tahun 2018. Penyusunan RDTR perkotaan Singaparna dilakukan pada tahun 2011, maka perlu dilakukan pemantauan sebagaimana syarat dalam melakukan evaluasi ketika adanya perubahan payung hukum. Tujuan dari penelitian ini yaitu: mengetahui persentase realisasi pembangunan berdasarkan kondisi fisik dilapangan; mengetahui perkembangan pembangunan dikawasan prioritas perkotaan singaparna; dan mengetahui kecenderungan pembangunan ruang di Kawasan Prioritas Perkotaan Singaparna. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif (analisis kesesuaian pemanfaatan ruang dan analisis spasial) dan kualitatif (analisis deskriptif). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu progres pemanfaatan ruang di Kawasan Prioritas Perkotaan Singaparna yang menunjukan masih banyak ketidak sesuaian dengan RDTR, dan perkembangan kawasan prioritas perkotaan Singaparna. Dalam mengetahui progres pemanfaatan ruang oleh PPNS perlu adanya metode yang efisien dalam pengumpulan datanya, maka UAV adalah salah satu upaya dalam efisiensi bahan data analisis pemantauan pemanfaatan ruangnya.","PeriodicalId":208836,"journal":{"name":"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/.V0I0.7091","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstract. Today, regional spatial planning is one of the challenges in the development of a city. Indications of the development of the city can be seen from the increase in the area built due to an increase in population. As a result, city space is limited, so much urban land is used illegally or not in accordance with the rules of the Spatial Detail Plan (RDTR). Singaporean urban RDTR 2017-2037 has been established and is suitable as a guideline for spatial planning in Tasikmalaya Regency. Also stated in PP number 15 of 2010 in article 101 it is necessary to monitor the use of space every year by the civil service investigating agency (PPNS). The compilation was based on Minister of Public Works Regulation No.20 of 2011 to Minister of ATR Regulation No.16 in 2018. The Singaporean RDTR was prepared in 2011, so monitoring needs to be carried out as a condition for evaluating when there is a change in the legal umbrella. The purpose of this study are: find out the percentage of development realization based on physical conditions in the field; know the development progress in the singaparna urban priority area; and find out trends in spatial development in Singaparna Urban Priority Areas. The method used is a quantitative method (suitability analysis of spatial use and spatial analysis) and qualitative (descriptive analysis). The results obtained from this study are the progress of spatial use in the Singapore Priority Area which shows that there are still many incompatibilities with the RDTR, and the development of the Singapore priority area. In knowing the progress of spatial use by PPNS there needs to be an efficient method in gathering data, then the UAV is one of the efforts in the efficiency of data analysis materials for monitoring space utilization.
Abstrak. Dewasa ini tata ruang wilayah menjadi salah satu tantangan dalam perkembangan sebuah kota. Indikasi perkembangan kota dapat dilihat dari meningkatnya kawasan terbangun akibat dari bertambahnya jumlah penduduk. Akibatnya terbatasnya ruang kota, maka banyak lahan kota dimanfaatakan secara illegal atau tidak sesuai dengan aturan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). RDTR perkotaan Singaparna 2017-2037 telah ditetapkan dan layak sebagai pedoman untuk perencanaan tata ruang di Kabupaten Tasikmalaya. Selain itu tertuang dalam PP nomor 15 tahun 2010 dalam pasal 101 perlu adanya pemantauan pemanfaatan ruang setiap tahunnya oleh badan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS). Penyusunan tersebut berlandaskan pada Peraturan Menteri PU No.20 tahun 2011 menjadi Peraturan Menteri ATR No.16 tahun 2018. Penyusunan RDTR perkotaan Singaparna dilakukan pada tahun 2011, maka perlu dilakukan pemantauan sebagaimana syarat dalam melakukan evaluasi ketika adanya perubahan payung hukum. Tujuan dari penelitian ini yaitu: mengetahui persentase realisasi pembangunan berdasarkan kondisi fisik dilapangan; mengetahui perkembangan pembangunan dikawasan prioritas perkotaan singaparna; dan mengetahui kecenderungan pembangunan ruang di Kawasan Prioritas Perkotaan Singaparna. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif (analisis kesesuaian pemanfaatan ruang dan analisis spasial) dan kualitatif (analisis deskriptif). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu progres pemanfaatan ruang di Kawasan Prioritas Perkotaan Singaparna yang menunjukan masih banyak ketidak sesuaian dengan RDTR, dan perkembangan kawasan prioritas perkotaan Singaparna. Dalam mengetahui progres pemanfaatan ruang oleh PPNS perlu adanya metode yang efisien dalam pengumpulan datanya, maka UAV adalah salah satu upaya dalam efisiensi bahan data analisis pemantauan pemanfaatan ruangnya.
摘要今天,区域空间规划是城市发展面临的挑战之一。城市发展的迹象可以从由于人口增加而增加的建筑面积中看出。因此,城市空间有限,许多城市土地被非法使用或不符合空间详细规划(RDTR)的规则。新加坡城市RDTR 2017-2037已经建立,适合作为Tasikmalaya摄政区空间规划的指导方针。2010年第15号PP第101条也指出,有必要每年监测公务员调查机构(PPNS)对空间的使用情况。该汇编基于2011年第20号公共工程部长条例至2018年第16号ATR条例部长。新加坡的RDTR是在2011年制定的,因此需要将监测作为评估法律保护伞何时发生变化的条件。本研究的目的是:找出基于实地物理条件的开发实现百分比;了解新加坡城市优先区域的发展进度;并找出新加坡城市优先区域的空间发展趋势。使用的方法是定量方法(空间利用适宜性分析和空间分析)和定性方法(描述性分析)。本研究的结果是新加坡优先区域的空间利用进展,表明与RDTR和新加坡优先区域的发展仍然存在许多不兼容的地方。要了解PPNS的空间利用情况,需要有一种高效的数据采集方法,而无人机则是监测空间利用的数据分析材料效率的努力之一。Abstrak。这是我的梦想,是我的梦想,是我的梦想。我是印度人,我是印度人,我是印度人,我是印度人。Akibatnya terbatasnya ruang kota, maka banyak lahan kota dimanfaatakan secara illegal atau tidak sesuai dengan aturan Rencana Detail Tata ruang (RDTR)。2017-2037年,新加坡,马来西亚,马来西亚,马来西亚,马来西亚,马来西亚,马来西亚。Selain ittertuang dalam PP noor 15 tahun 2010 dalam pasal 101 perlu adanya pemantauan penmanfaatan ruang setiap tahunya oleh badan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS)。Penyusunan tersebut berlandaskan pada Peraturan Menteri PU No.20(2011年)menjadi Peraturan Menteri ATR No.16(2018年)2011年1月1日,在新加坡国立大学,在新加坡国立大学,在新加坡国立大学,在印度国立大学,在印度国立大学,在印度国立大学,在印度国立大学,在印度国立大学。Tujuan dari penelitian ini yitu: mengetahui代表了realisasi pembangunan berdasarkan kondisi finisik an;孟格塔慧perkembangan pembangunan dikawasan priitas perkotaan singaparna;我希望我能在新加坡优先考虑这个问题。Metode yang digunakan adalah metodantitatif (analysis kesesaian), pmanfaatan(分析专用)和qualitf(分析专用)。Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yititi progress(进步、进步、进步、进步)yang menunjukan(进步、进步、进步)masiak(进步、进步、进步、进步)数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析等。