PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI DAN PROGRAM LATIHAN TERPADU TERHADAP PERILAKU LANSIA DALAM PENGENDALIAN HIPERTENSI DI DUSUN KARANGANOM DESA SERUT KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER
{"title":"PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI DAN PROGRAM LATIHAN TERPADU TERHADAP PERILAKU LANSIA DALAM PENGENDALIAN HIPERTENSI DI DUSUN KARANGANOM DESA SERUT KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER","authors":"Yudha Jatmika, Puspa Fitriyana, Jamilatul Komari, Chairun Nisak, Novaria Puspitasari, Novita Nurkamilah, Siti Aisyah Asri, Mayangga Sukmawati, Hanny Rasni","doi":"10.32528/IJHS.V0I0.1534","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Lanjut usia sangat erat hubungannya dengan terjadinya hipertensi. Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi. Salah satu penatalaksanaan non farmakologi yaitu dengan pemberian edukasi dan olahraga/latihan secara rutin. Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan program latihan terpadu terhadap perilaku lansia dalam pengendalian hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental dengan desain penelitian pre-test and post-test with control group design . Dua puluh responden dalam penelitian ini dibagi menjadi 10 responden sebagai kelompok intervensi dan 10 responden sebagai kelompok kontroll dengan teknik consequtive sampling . Pendidikan kesehatan diberikan selama 4 sesi, kemudian diberikan program latihan senam antihipertensi setiap minggu selama 4 kali. Data dianalisis menggunakan uji t dependen dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil uji t dependen menunjukkan perbedaan signifikan perilaku lansia antara pretest dan posttest pada kelompok intervensi (p=0,001), sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan p=0,560. Selanjutnya, uji t independen menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p=0,001). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan program latihan terpadu terhadap perilaku lansia dalam pengendalian hipertensi. Perawat khususnnya perawat komunitas diharapkan menerapkan program tersebut sebagai acuan untuk meningkatkan perilaku lansia dalam pengendalian hipertensi. Kata kunci: pendidikan kesehatan, latihan, perilaku lansia, hipertensi","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"The Indonesian Journal of Health Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32528/IJHS.V0I0.1534","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Lanjut usia sangat erat hubungannya dengan terjadinya hipertensi. Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi. Salah satu penatalaksanaan non farmakologi yaitu dengan pemberian edukasi dan olahraga/latihan secara rutin. Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan program latihan terpadu terhadap perilaku lansia dalam pengendalian hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental dengan desain penelitian pre-test and post-test with control group design . Dua puluh responden dalam penelitian ini dibagi menjadi 10 responden sebagai kelompok intervensi dan 10 responden sebagai kelompok kontroll dengan teknik consequtive sampling . Pendidikan kesehatan diberikan selama 4 sesi, kemudian diberikan program latihan senam antihipertensi setiap minggu selama 4 kali. Data dianalisis menggunakan uji t dependen dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil uji t dependen menunjukkan perbedaan signifikan perilaku lansia antara pretest dan posttest pada kelompok intervensi (p=0,001), sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan p=0,560. Selanjutnya, uji t independen menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p=0,001). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan program latihan terpadu terhadap perilaku lansia dalam pengendalian hipertensi. Perawat khususnnya perawat komunitas diharapkan menerapkan program tersebut sebagai acuan untuk meningkatkan perilaku lansia dalam pengendalian hipertensi. Kata kunci: pendidikan kesehatan, latihan, perilaku lansia, hipertensi