PENCITRAAN CBCT 3D KASUS TEMUAN INSIDENTAL PADA RADIOGRAF PANORAMIK

Sandy Pamadya, Azhari
{"title":"PENCITRAAN CBCT 3D KASUS TEMUAN INSIDENTAL PADA RADIOGRAF PANORAMIK","authors":"Sandy Pamadya, Azhari","doi":"10.35990/mk.se.pit.x.p77-89","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemeriksaan radiologi konvensional menjadi pilihan dokter gigi sebagai penunjang dalam menentukan diagnosis dan rencana perawatan karena harganya yang murah dan hasilnya cukup akurat. Temuan insidental kadang ditemukan pada pemeriksaan radiodiagnostik konvensional tanpa adanya gejala klinis. Laporan Kasus 1: Seorang perempuan usia 24 tahun datang ke Departemen Bedah Mulut RSHS Bandung dengan keluhan gigi taring atas kanannya belum tumbuh. Radiograf panoramik menemukan adanya lesi radiolusen bulat di periapikal gigi 44 dengan struktur internal radiolusen dan radioopak kecil di tengahnya, tanpa gejala klinis. Pasien lalu disarankan untuk melakukan pemeriksaan CBCT 3D. Berdasarkan anamnesis, temuan klinis dan radiograf, radiodiagnosis lesi di periapikal gigi 44 adalah periapical osseus dysplasia. Laporan Kasus 2: Seorang wanita usia 43 tahun dengan keluhan sinusitis dirujuk ke Instalasi Radiologi Kedokteran Gigi RSGM Unpad. Hasil radiograf panoramik sebelumnya yang dbawa oleh pasien tersebut menunjukkan gambaran radiointermediat pada dinding dan dasar sinus maksilaris kanan. Berkebalikan dengan sinus kanan yang merupakan keluhan utama, pada sinus kiri yang tidak memiliki gejala apapun tampak gambaran samar radioopak berukuran sedang, menempel pada dasar sinus maksilaris kiri dan memanjang ke arah superior. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan CBCT 3D untuk melihat lebih jelas lesi pada sinus maksilaris kiri. Radiodiagnosisnya adalah osteoma pada sinus maksilaris kiri. Temuan insidental pada radiograf rutin ataupun diagnostik dapat menunjukkan lesi tanpa gejala yang berpotensi menjadi ganas. Pemeriksaan radiografi harus menjadi pilihan ketika hasil pemeriksaan klinis menimbulkan keraguan. Diagnosis akhir kadang baru dapat ditegakkan dengan tambahan pemeriksaan histopatologis, setelah melakukan anamnesis pemeriksaan klinis dan radiografis. Pemeriksaan radiografi kadang menunjukkan lesi tanpa gejala klinis. Lesi-lesi tersebut dapat berpotensi untuk menjadi ganas. Pencitraan CBCT 3D dapat menunjukkan gambaran yang tidak dapat terlihat pada pencitraan konvensional.","PeriodicalId":126979,"journal":{"name":"EDISI PIT X KG 2018","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EDISI PIT X KG 2018","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35990/mk.se.pit.x.p77-89","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pemeriksaan radiologi konvensional menjadi pilihan dokter gigi sebagai penunjang dalam menentukan diagnosis dan rencana perawatan karena harganya yang murah dan hasilnya cukup akurat. Temuan insidental kadang ditemukan pada pemeriksaan radiodiagnostik konvensional tanpa adanya gejala klinis. Laporan Kasus 1: Seorang perempuan usia 24 tahun datang ke Departemen Bedah Mulut RSHS Bandung dengan keluhan gigi taring atas kanannya belum tumbuh. Radiograf panoramik menemukan adanya lesi radiolusen bulat di periapikal gigi 44 dengan struktur internal radiolusen dan radioopak kecil di tengahnya, tanpa gejala klinis. Pasien lalu disarankan untuk melakukan pemeriksaan CBCT 3D. Berdasarkan anamnesis, temuan klinis dan radiograf, radiodiagnosis lesi di periapikal gigi 44 adalah periapical osseus dysplasia. Laporan Kasus 2: Seorang wanita usia 43 tahun dengan keluhan sinusitis dirujuk ke Instalasi Radiologi Kedokteran Gigi RSGM Unpad. Hasil radiograf panoramik sebelumnya yang dbawa oleh pasien tersebut menunjukkan gambaran radiointermediat pada dinding dan dasar sinus maksilaris kanan. Berkebalikan dengan sinus kanan yang merupakan keluhan utama, pada sinus kiri yang tidak memiliki gejala apapun tampak gambaran samar radioopak berukuran sedang, menempel pada dasar sinus maksilaris kiri dan memanjang ke arah superior. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan CBCT 3D untuk melihat lebih jelas lesi pada sinus maksilaris kiri. Radiodiagnosisnya adalah osteoma pada sinus maksilaris kiri. Temuan insidental pada radiograf rutin ataupun diagnostik dapat menunjukkan lesi tanpa gejala yang berpotensi menjadi ganas. Pemeriksaan radiografi harus menjadi pilihan ketika hasil pemeriksaan klinis menimbulkan keraguan. Diagnosis akhir kadang baru dapat ditegakkan dengan tambahan pemeriksaan histopatologis, setelah melakukan anamnesis pemeriksaan klinis dan radiografis. Pemeriksaan radiografi kadang menunjukkan lesi tanpa gejala klinis. Lesi-lesi tersebut dapat berpotensi untuk menjadi ganas. Pencitraan CBCT 3D dapat menunjukkan gambaran yang tidak dapat terlihat pada pencitraan konvensional.
全景x光片上意外发现的CBCT三维成像
传统的放射科检查在确定诊断和治疗计划方面是首选的牙医,因为它的成本低,而且结果相当准确。在常规放射诊断检查中有时会发现意外发现,但没有临床症状。病例一:一名24岁的妇女来到万隆口腔外科,抱怨她的右牙还没有长出来。全景x光片在牙齿内部呈放射状,中间有轻微的放射结构,没有临床症状。然后建议患者进行三维CBCT检查。根据anamnesis,临床发现和放射诊断,牙齿周围的放射诊断为骨髓瘤。病例2:一名43岁的女性,她的鼻窦炎症状是在RSGM Unpad的放射学设施中提出来的。患者之前的全景x光片显示了右脑正弦和正弦的底部。与右鼻窦的平衡是一个主要的抱怨,在没有任何症状的左鼻窦上,似乎有一个中等大小的偏振光模糊的轮廓,附着在左冠正弦和上向上。进一步进行的CBCT 3D检查,以查看左侧上颌正弦的病变。放射诊断是左上颌本部的骨关节炎。常规放射或诊断的意外发现可能会出现病变,没有潜在的恶性症状。当临床检查结果引起怀疑时,x光检查必须是一个选择。在进行临床分析和放射检查后,有时需要额外的组织病理诊断才能建立。放射线检查有时显示无临床症状的病变。这些病变有可能是恶性的。3D CBCT成像可以显示传统成像中无法看到的图像。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信