Kualitas Air, Kelimpahan Mikroba Dan Laju Pertumbuhan Udang Vannamei (Littopenaeus vannamei) Pada Tahap Pembesaran Menggunakan Sistem RAS dan Konvensional
{"title":"Kualitas Air, Kelimpahan Mikroba Dan Laju Pertumbuhan Udang Vannamei (Littopenaeus vannamei) Pada Tahap Pembesaran Menggunakan Sistem RAS dan Konvensional","authors":"Putu Bagaskara, P. Julyantoro, A. Sari","doi":"10.24843/blje.2022.v22.i02.p03","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Udang Vannamei (Littopenaeus vannamei) atau dikenal sebagai udang putih merupakan biota yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Budidaya konvensional pada udang vannamei seringkali identik dengan pengolahan limbah yang kurang baik, dimana limbah budidaya dibuang langsung ke perairan sehingga menyebabkan penurunan kualitas air. Penelitian ini menggunakan 2 sistem budidaya yang berbeda yaitu RAS (Recirculating Aquaculture System) dan sistem konvensional (flow-through). Lokasi penelitian bertempat di BPIUUK Karangasem, Bali. Pengecekan kualitas air pada masing-masing bak meliputi pengukuran amonia, nitrit, TSS (Total Suspended Solid) dan kelimpahan mikroba. Pengukuran berat dan panjang dimulai dari umur udang 30 hari dengan pengecekan lanjut setiap 7 hari sekali. Pengambilan sample kualitas air maupun pengukuran berat dan panjang dilakukan dengan metode Random sampling pada masing-masing bak pembesaran. Berdasarkan data hasil penelitian, kualitas air budidaya menggunakan RAS dan konvensional tidak berbeda nyata. Data kelimpahan mikroba yang di dapat pada budidaya menggunakan RAS dan konvensional tidak berbeda nyata, terbukti pada hasil yang didapatkan pada RAS mencapai 2,0 x 105 cfu/mL dan pada budidaya konvensional mencapai 2,1 x 105 cfu/mL. Laju pertumbuhan dengan nilai rata-rata ADG (Average Daily Growth) pada RAS sebesar 0,88 g sedangkan pada konvensional sebesar 0,80 g. Perbandingan budidaya menggunakan RAS dan konvensional flow-through secara keseluruhan tidak berbeda nyata dari segi kualitas air, kelimpahan mikroba dan laju pertumbuhan. ","PeriodicalId":270221,"journal":{"name":"Bumi Lestari Journal of Environment","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bumi Lestari Journal of Environment","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/blje.2022.v22.i02.p03","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Udang Vannamei (Littopenaeus vannamei) atau dikenal sebagai udang putih merupakan biota yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Budidaya konvensional pada udang vannamei seringkali identik dengan pengolahan limbah yang kurang baik, dimana limbah budidaya dibuang langsung ke perairan sehingga menyebabkan penurunan kualitas air. Penelitian ini menggunakan 2 sistem budidaya yang berbeda yaitu RAS (Recirculating Aquaculture System) dan sistem konvensional (flow-through). Lokasi penelitian bertempat di BPIUUK Karangasem, Bali. Pengecekan kualitas air pada masing-masing bak meliputi pengukuran amonia, nitrit, TSS (Total Suspended Solid) dan kelimpahan mikroba. Pengukuran berat dan panjang dimulai dari umur udang 30 hari dengan pengecekan lanjut setiap 7 hari sekali. Pengambilan sample kualitas air maupun pengukuran berat dan panjang dilakukan dengan metode Random sampling pada masing-masing bak pembesaran. Berdasarkan data hasil penelitian, kualitas air budidaya menggunakan RAS dan konvensional tidak berbeda nyata. Data kelimpahan mikroba yang di dapat pada budidaya menggunakan RAS dan konvensional tidak berbeda nyata, terbukti pada hasil yang didapatkan pada RAS mencapai 2,0 x 105 cfu/mL dan pada budidaya konvensional mencapai 2,1 x 105 cfu/mL. Laju pertumbuhan dengan nilai rata-rata ADG (Average Daily Growth) pada RAS sebesar 0,88 g sedangkan pada konvensional sebesar 0,80 g. Perbandingan budidaya menggunakan RAS dan konvensional flow-through secara keseluruhan tidak berbeda nyata dari segi kualitas air, kelimpahan mikroba dan laju pertumbuhan.
常见的白虾是一种被称为白虾的生物,因为它具有很高的经济价值。传统的捕虾养殖通常等同于较差的废物处理,在那里养殖废物被直接倒入水中,导致水的质量下降。这项研究使用了两种不同的栽培系统,即再生水族系统和传统水族系统。研究地点设在巴厘岛的BPIUUK Karangasem。对每个水体的水质检查包括氨、硝酸盐、TSS(总Suspended固体)和大量微生物。重量和长度测量始于虾龄30天,每7天进行一次后续检查。抽样样是用每个气缸随机抽样的方法进行的。根据研究数据,人工养殖的水质利用种族和传统并没有什么不同。可以用种族和传统来繁殖的微生物丰富性数据并没有什么不同,这证明了在种族中获得的结果为2.0 x 105 cfu/mL,在传统农业中达到2.1 x 105 cfu/mL。平均增长率为0.88克,而传统为0.80克。利用种族和传统的通流作为一个整体的比较,在水的质量、微生物数量和增长率方面并没有什么不同。