NILAI PENDIDIKAN DALAM TALAALA DUSUN TINDAL

Abstract

Dusun Tindal merupakan etnik majoriti yang menduduki daerah Kota Belud, Sabah. Etnik ini terkenal dengan puisi yang disebut talaala. Puisi ini menyerupai pantun masyarakat Melayu sebagai khazanah sejak dahulukala. Sehingga kini, puisi talaala masih disebarkan secara lisan dan kajian tentangnya masih terbatas. Kajian awal terhadap puisi ini memaparkan nilai-nilai murni, iaitu persamaan dengan puisi Hsi Shing dalam masyarakat Cina atau Leka Main dalam masyarakat Iban yang kaya dengan nilai-nilai pendidikan. Justeru, kertas kerja ini akan menganalisis nilai pendidikan yang diterapkan dalam rangkap talaala Dusun Tindal. Data-data kajian diperoleh daripada temu bual dengan informan di lapangan. Analisis kajian mendapati talaala sarat dengan nilai pendidikan, terutamanya dorongan berkelakuan baik, kerajinan, hormat-menghormati dan memupuk kesedaran betapa pentingnya memiliki ilmu demi kelangsungan hidup. Penerapan nilai pendidikan secara tersirat dalam talaala menggambarkan kesantunan berbahasa dalam etnik Dusun Tindal, sekali gus mencerminkan ketinggian peradaban dan martabat mereka. Tradisi lisan talaala perlu dilestarikan demi memastikan nilai-nilai murni diterapkan dalam kalangan generasi muda.   Dusun Tindal is the majority ethnic group in Kota Belud., Sabah. This ethnic group is known for its talaala poetry. The poem resembles cultural traditions as ancient treasures. Hardly, talaala poetry circulated orally and related research is limited. Preliminary studies of this poem feature noble values, notably similarities with Chinese society’s Hsi Shing poetry, or Iban society’s Leka Main rich in educational values. This paper will analyse the value of education in the Dusun Tindal tunnel. Data were obtained from field informant interviews. Analysis showed talaala loaded with the value of education, particularly encouraging good behaviour, diligence, respect and knowledge of the purpose of understanding the nature of life. Implicit application of educational values in talaala reflects language politeness in the Dusun Tindal ethnic group, reflecting the altitude of their civilization and dignity. To ensure pure principles are enforced among the younger generation, talaala’s oral heritage must be preserved.