{"title":"REVITALISASI TRADISI TOMBO TURUK DI DESA PERANG KABUPATEN MANGGARAI, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR","authors":"Fransiska Widyawati","doi":"10.36928/jrt.v2i1.278","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Revitalisasi Tradisi Tombo Turuk di Desa Perang Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tombo Turuk adalah tradisi bercerita orang Manggarai, Flores, Provinsi NTT. Penutur cerita umumnya adalah orang tua yang menyampaikan ceritanya dalam bahasa daerah Manggarai. Bahasa yang dipakai biasanya halus, penuh makna kiasan, indah sekaligus filosofis. Isi cerita bermacam-macam, ada yang sifatnya religius, sosial, historis dan keseharian kehidupan manusia. Tradisi Tombo Turuk berfungsi sebagai media penyebaran pengetahuan dan kebijakan lokal serta pembentukan moral, keyakinan dan norma bagi generasi muda. Dari hasil survei awal ditemukan bahwa tradisi ini mulai tergerus oleh perubahan zaman. Kehilangan tradisi ini sangat berdampak buruk bagi orang muda, kebudayaan, dan masyarakat Manggarai itu sendiri. Olehnya, perlu ada usaha untuk menghidupkan kembali kecintaan pada tradisi ini. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Revitalisasi Tradisi Tombo Turuk ditawarkan sebagai solusi untuk mengatasi masalah makin hilangnya tradisi ini. PkM ini dilakukan bersama masyarakat di Desa Perang, Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai. Tujuannya adalah untuk menghidupkan kecintaan dan praktik Tombo Turuk bagi warga kampung. Hasilnya, setelah dilakukan upaya revitalisasi orang dewasa kembali mempelajari dongeng lokal, mempraktikkannya kepada generasi muda, terkumpulnya aneka dongeng lokal dan meningkatkan kecintaan anak dan generasi muda pada dongeng lokal. Melalui PkM diharapkan bahwa pengetahuan, kebijakan, dan tradisi lokal orang Manggarai dapat dipelihara dalam rangka membangun kebudayaan dan karakter orang Manggarai yang sejati.","PeriodicalId":191234,"journal":{"name":"Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36928/jrt.v2i1.278","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Revitalisasi Tradisi Tombo Turuk di Desa Perang Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tombo Turuk adalah tradisi bercerita orang Manggarai, Flores, Provinsi NTT. Penutur cerita umumnya adalah orang tua yang menyampaikan ceritanya dalam bahasa daerah Manggarai. Bahasa yang dipakai biasanya halus, penuh makna kiasan, indah sekaligus filosofis. Isi cerita bermacam-macam, ada yang sifatnya religius, sosial, historis dan keseharian kehidupan manusia. Tradisi Tombo Turuk berfungsi sebagai media penyebaran pengetahuan dan kebijakan lokal serta pembentukan moral, keyakinan dan norma bagi generasi muda. Dari hasil survei awal ditemukan bahwa tradisi ini mulai tergerus oleh perubahan zaman. Kehilangan tradisi ini sangat berdampak buruk bagi orang muda, kebudayaan, dan masyarakat Manggarai itu sendiri. Olehnya, perlu ada usaha untuk menghidupkan kembali kecintaan pada tradisi ini. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Revitalisasi Tradisi Tombo Turuk ditawarkan sebagai solusi untuk mengatasi masalah makin hilangnya tradisi ini. PkM ini dilakukan bersama masyarakat di Desa Perang, Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai. Tujuannya adalah untuk menghidupkan kecintaan dan praktik Tombo Turuk bagi warga kampung. Hasilnya, setelah dilakukan upaya revitalisasi orang dewasa kembali mempelajari dongeng lokal, mempraktikkannya kepada generasi muda, terkumpulnya aneka dongeng lokal dan meningkatkan kecintaan anak dan generasi muda pada dongeng lokal. Melalui PkM diharapkan bahwa pengetahuan, kebijakan, dan tradisi lokal orang Manggarai dapat dipelihara dalam rangka membangun kebudayaan dan karakter orang Manggarai yang sejati.