APA CARA-CARA TERBAIK MENCEGAH PERUNDUNGAN DI SEKOLAH

Diana Divecha
{"title":"APA CARA-CARA TERBAIK MENCEGAH PERUNDUNGAN DI SEKOLAH","authors":"Diana Divecha","doi":"10.53441/jl.vol4.iss2.63","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Semua 50 negara bagian di Amerika Serikat mewajibkan sekolah untuk memiliki kebijakan pencegahan perundungan. Tetapi kebijakan itu sendiri belumlah cukup. Meskipun ada kewajiban itu, masih tampak ada sedikit peningkatan dalam berbagai bentuk perundungan selama tiga tahun terakhir. Perundungan dapat berupa seorang pemain basket senior berpengalaman  mengintimidasi pemain baru di depan wasit, anak-anak yang terus- menerus menstigmatisasi teman kelas imigran karena perbedaan budaya, atau siswi sekolah menengah yang tiba-tiba dihina dan dikucilkan dari kelompok temannya. \nPerundungan terjadi di mana-mana, bahkan di sekolah-sekolah dengan performans terbaiknya, dan itu menyakiti siapapun yang terlibat di dalamnya, mulai dari pihak yang menjadi sasaran sampai pada yang  menyaksikan, dan bahkan pelaku perundungan itu sendiri. Bulan Oktober adalah bulan pencegahan perundungan nasional, sehingga menjadi momen yang baik untuk bertanya kepada diri kita sendiri: Apa tindakan yang  terbaik untuk mencegah perundungan di sekolah? Pertanyaan itulah yang saya jajagi bersama teman saya Marc Brackett dari  Yale Center for Emotional Intelligence, dalam suatu makalah baru-baru ini di mana kami melihat kembali lusinan kajian terhadap upaya pencegahan perundungan di dunia nyata. \nSeperti yang kami dapati, tidak semua pendekatan terhadap pencegahan perundungan sama-sama efektif. Kebanyakan program pencegahan perundungan berfokus pada meningkatkan kesadaran terhadap masalah dan pelaksanaan konsekwensinya.  Tetapi program-program yang bergantung pada hukuman tanpa toleransi telah menunjukkan ketidak-efektifannya di Amerika Serikat, dan program-program tersebut sering secara tidak proporsional menargetkan  para siswa kulit berwarna.  Program-program seperti mediasi teman sebaya  yang memberi tanggung njawab kepada anak-anak untuk menyelesaikan konflik dapat meningkatkan perundungan. (Korban pelecehan orang dewasa tidak pernah diminta untuk menyelesaikannya bersama para pelakunya, dan anak-anak memiliki  hak tambahan yang sah terhadap perlindungan  karena status perkembangannya). Menurut pengamat luar, bahkan antara orang dewasa, hanya berlaku bagi sebagian orang- yakni orang yang ekstrovert, yang bersimpaty, dan mereka dengan status sosial yang tinggi dan memiliki komitmen moral yang kuat. Banyak pendekatan yang diadopsi oleh para pendidik belum dieveluasi melalui penelitian, sabagai gantinya para  pendidik cenderung  memilih pendekatan hanya berdasarkan apa yang sudah digunakan oleh teman-teman sejawatnya. \nKami menemukan dua pendekatan yang sudah teruji penelitian yang paling memberi harapan terhadap penurunan kasus perundungan ( sesuai dan cocok dengan  bentuk-bentuk agresi dan konflik lainnya). Kedua pendekatan tersebut adalah iklim sekolah yang positif dan pembelajaran sosial dan emosional.","PeriodicalId":367260,"journal":{"name":"Jurnal Lazuardi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Lazuardi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53441/jl.vol4.iss2.63","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Semua 50 negara bagian di Amerika Serikat mewajibkan sekolah untuk memiliki kebijakan pencegahan perundungan. Tetapi kebijakan itu sendiri belumlah cukup. Meskipun ada kewajiban itu, masih tampak ada sedikit peningkatan dalam berbagai bentuk perundungan selama tiga tahun terakhir. Perundungan dapat berupa seorang pemain basket senior berpengalaman  mengintimidasi pemain baru di depan wasit, anak-anak yang terus- menerus menstigmatisasi teman kelas imigran karena perbedaan budaya, atau siswi sekolah menengah yang tiba-tiba dihina dan dikucilkan dari kelompok temannya. Perundungan terjadi di mana-mana, bahkan di sekolah-sekolah dengan performans terbaiknya, dan itu menyakiti siapapun yang terlibat di dalamnya, mulai dari pihak yang menjadi sasaran sampai pada yang  menyaksikan, dan bahkan pelaku perundungan itu sendiri. Bulan Oktober adalah bulan pencegahan perundungan nasional, sehingga menjadi momen yang baik untuk bertanya kepada diri kita sendiri: Apa tindakan yang  terbaik untuk mencegah perundungan di sekolah? Pertanyaan itulah yang saya jajagi bersama teman saya Marc Brackett dari  Yale Center for Emotional Intelligence, dalam suatu makalah baru-baru ini di mana kami melihat kembali lusinan kajian terhadap upaya pencegahan perundungan di dunia nyata. Seperti yang kami dapati, tidak semua pendekatan terhadap pencegahan perundungan sama-sama efektif. Kebanyakan program pencegahan perundungan berfokus pada meningkatkan kesadaran terhadap masalah dan pelaksanaan konsekwensinya.  Tetapi program-program yang bergantung pada hukuman tanpa toleransi telah menunjukkan ketidak-efektifannya di Amerika Serikat, dan program-program tersebut sering secara tidak proporsional menargetkan  para siswa kulit berwarna.  Program-program seperti mediasi teman sebaya  yang memberi tanggung njawab kepada anak-anak untuk menyelesaikan konflik dapat meningkatkan perundungan. (Korban pelecehan orang dewasa tidak pernah diminta untuk menyelesaikannya bersama para pelakunya, dan anak-anak memiliki  hak tambahan yang sah terhadap perlindungan  karena status perkembangannya). Menurut pengamat luar, bahkan antara orang dewasa, hanya berlaku bagi sebagian orang- yakni orang yang ekstrovert, yang bersimpaty, dan mereka dengan status sosial yang tinggi dan memiliki komitmen moral yang kuat. Banyak pendekatan yang diadopsi oleh para pendidik belum dieveluasi melalui penelitian, sabagai gantinya para  pendidik cenderung  memilih pendekatan hanya berdasarkan apa yang sudah digunakan oleh teman-teman sejawatnya. Kami menemukan dua pendekatan yang sudah teruji penelitian yang paling memberi harapan terhadap penurunan kasus perundungan ( sesuai dan cocok dengan  bentuk-bentuk agresi dan konflik lainnya). Kedua pendekatan tersebut adalah iklim sekolah yang positif dan pembelajaran sosial dan emosional.
避免在学校受到虐待的最佳方法是什么
美国所有50个州都要求学校制定虐待预防政策。但政策本身是不够的。尽管有这些义务,但在过去三年里,各种形式的虐待似乎仍然没有增加。虐待可以是一名经验丰富的高中篮球运动员在裁判面前恐吓新球员,一名因文化差异而不断歧视移民同学的孩子,或者一名高中学生突然受到同龄人的蔑视和排斥。虐待无处不在,甚至在学校里,即使是最优秀的行为,也会伤害任何参与其中的人,从目标的一方到旁观者,甚至罪犯自己。10月是国家预防虐待的一个月,这是一个问自己的好时机:在学校避免虐待的最佳方法是什么?这是我和耶鲁情感情报中心的朋友马克·布兰克特(Marc Brackett)最近发表的一篇论文中所问的问题。正如我们所发现的,并非所有预防虐待的方法都是有效的。大多数防止虐待项目的重点是提高对问题的认识和后果的执行。但是依赖于零容忍惩罚的项目在美国已经证明了它们的无效,而这些项目往往不成比例地针对有色人种学生。像调解给孩子解决冲突的责任的同龄人这样的项目可能会升级虐待。(受虐的成年人从未被要求与成年人一起解决问题,儿童因其发展状况而有合法的保护权利。)外部观察人士认为,即使是成年人,也只适用于少数人——即外向的、多面手的、具有强烈道德承诺的人。教育工作者采用的许多方法都是通过研究来推广的,相反,教育工作者倾向于只根据他们的同事已经使用的方法来选择这种方法。我们发现两种久经考验的研究方法最有希望减少虐待案件(对其他形式的侵略和冲突是适当和适当的)。这两种方法都是积极的学校氛围和社会和情感学习。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信