PENGARUH POLA PEMBERIAN MAKANAN TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjambe, Kasiyan, dan Puskesmas Sumberbaru Kabupaten Jember)
{"title":"PENGARUH POLA PEMBERIAN MAKANAN TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjambe, Kasiyan, dan Puskesmas Sumberbaru Kabupaten Jember)","authors":"Farah Danita Rahman","doi":"10.32528/THE.V10I1.1451","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan oleh adanya malnutrisi asupan zat gizi maupun penyakit infeksi yang bersifat kronis. Kejadian tersebut terjadi secara berulang ditunjukkan dengan nilai Z-Score tinggi badan menurut usia (TB/U) kurang dari -2 standar deviasi (SD) berdasarkan standar WHO. Penyebab langsung diantaranya adalah asupan makanan dan keadaan kesehatan, sedangkan penyebab tidak langsung meliputi ketahanan pangan rumah tangga, pola asuh (pola pemerian makanan anak), sanitasi lingkungan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pola pemberian makanan terhadap kejadian stunting pada anak balita. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan rancangan case control . Populasi penelitian sebanyak 12.459 balita dan sampel penelitian sebesar 142 responden (71 kasus dan 71 kontrol) Analisis data dilakukan secara bivariat menggunakan uji Regresi Logistik. Hasil penelitian menunjukkan besaran risiko pada pola pemberian makan sebesar 5,1 yang artinya keluarga yang menerapkan pola pemberian makan yang baik pada balita akan mengurangi risiko stunting . Uji analisis menunjukkan nilai koefisien pengaruh sebesar 1,7 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang searah antara pola pemberian makan terhadap kejadian stunting . Kata kunci : Pola Pemberian Makanan, Stunting , Balita","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"11","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"The Indonesian Journal of Health Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32528/THE.V10I1.1451","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 11
Abstract
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan oleh adanya malnutrisi asupan zat gizi maupun penyakit infeksi yang bersifat kronis. Kejadian tersebut terjadi secara berulang ditunjukkan dengan nilai Z-Score tinggi badan menurut usia (TB/U) kurang dari -2 standar deviasi (SD) berdasarkan standar WHO. Penyebab langsung diantaranya adalah asupan makanan dan keadaan kesehatan, sedangkan penyebab tidak langsung meliputi ketahanan pangan rumah tangga, pola asuh (pola pemerian makanan anak), sanitasi lingkungan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pola pemberian makanan terhadap kejadian stunting pada anak balita. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan rancangan case control . Populasi penelitian sebanyak 12.459 balita dan sampel penelitian sebesar 142 responden (71 kasus dan 71 kontrol) Analisis data dilakukan secara bivariat menggunakan uji Regresi Logistik. Hasil penelitian menunjukkan besaran risiko pada pola pemberian makan sebesar 5,1 yang artinya keluarga yang menerapkan pola pemberian makan yang baik pada balita akan mengurangi risiko stunting . Uji analisis menunjukkan nilai koefisien pengaruh sebesar 1,7 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang searah antara pola pemberian makan terhadap kejadian stunting . Kata kunci : Pola Pemberian Makanan, Stunting , Balita