Dinamika Kampung Kota Berkelanjutan Di Tengah Pandemi Covid-19

Ni Putu Suda Nurjani
{"title":"Dinamika Kampung Kota Berkelanjutan Di Tengah Pandemi Covid-19","authors":"Ni Putu Suda Nurjani","doi":"10.47532/JIV.V4I1.248","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kampung kota sebagai salah satu wujud permukiman di Indonesia, dimasukkan dalam kategori permukiman kumuh (Slums). Kehidupan perkotaan yang dipandang mampu memberikan harapan penghidupan bagi masyarakat desa, membawa arus bawaan yaitu perpindahan penduduk sehingga ruang publik yang ada di perkotaan menjadi semakin berkurang. Lokalitas yang terkandung pada tatanan kampung akan memberi karakter bagi pembentukan semangat urbanisme baru yang sesuai dengan karakter masyarakat. Perwujudan urbanitas dan ruang kota yang berkelanjutan dapat dicapai dengan rumusan prinsip-prinsip yang telah lama diwariskan oleh nenek moyang bangsa ketika membentuk sebuah kampung tradisional. Namun, di tengah pandemi covid-19 yang melanda dunia, keberadaan kampung kota di Indonesia mengalami gejolak yang cukup besar. Masyarakat urban yang dulu nya membentuk sebuah kampung di daerah perkotaan, kini memilih kembali pulang ke daerah asal akibat minimnya pekerjaan yang tersedia di kota. Banyak pekerja dirumahkan tanpa pesangon, dengan tuntutan hidup yang besar, membuat kaum urban memilih pulang kembali ke kampung halaman. Kawasan permukiman yang sebelumnya tumbuh tidak direncanakan, kini ditinggalkan. Ilegal settlement yang dahulu meresahkan, semenjak pandemi berubah menjadi kampung tidak bertuan. Ketika sebuah permukiman yang awalnya dianggap sebagai sebuah beban dan merusak citra kawasan kini ditinggalkan, apakah kota menjadi lebih baik, apakah kehidupan sosial masyarakat kota menjadi baik atau sebaliknya. Fenomena ini memerlukan sebuah kajian mendalam. Citra buruk kota yang sebelumnya selalu dibebankan pada permukiman kumuh, kini bisa dilihat bagaimana permasalahan agraria yang sebenarnya. Dalam permukiman kumuh tumbuh sistem kekerabatan baru yang saling menguatkan antar orang perantauan, membentuk sebuah ruang publik informal yang mendukung kaum individualistis yang hidup di kota.","PeriodicalId":403533,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Vastuwidya","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Vastuwidya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47532/JIV.V4I1.248","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Kampung kota sebagai salah satu wujud permukiman di Indonesia, dimasukkan dalam kategori permukiman kumuh (Slums). Kehidupan perkotaan yang dipandang mampu memberikan harapan penghidupan bagi masyarakat desa, membawa arus bawaan yaitu perpindahan penduduk sehingga ruang publik yang ada di perkotaan menjadi semakin berkurang. Lokalitas yang terkandung pada tatanan kampung akan memberi karakter bagi pembentukan semangat urbanisme baru yang sesuai dengan karakter masyarakat. Perwujudan urbanitas dan ruang kota yang berkelanjutan dapat dicapai dengan rumusan prinsip-prinsip yang telah lama diwariskan oleh nenek moyang bangsa ketika membentuk sebuah kampung tradisional. Namun, di tengah pandemi covid-19 yang melanda dunia, keberadaan kampung kota di Indonesia mengalami gejolak yang cukup besar. Masyarakat urban yang dulu nya membentuk sebuah kampung di daerah perkotaan, kini memilih kembali pulang ke daerah asal akibat minimnya pekerjaan yang tersedia di kota. Banyak pekerja dirumahkan tanpa pesangon, dengan tuntutan hidup yang besar, membuat kaum urban memilih pulang kembali ke kampung halaman. Kawasan permukiman yang sebelumnya tumbuh tidak direncanakan, kini ditinggalkan. Ilegal settlement yang dahulu meresahkan, semenjak pandemi berubah menjadi kampung tidak bertuan. Ketika sebuah permukiman yang awalnya dianggap sebagai sebuah beban dan merusak citra kawasan kini ditinggalkan, apakah kota menjadi lebih baik, apakah kehidupan sosial masyarakat kota menjadi baik atau sebaliknya. Fenomena ini memerlukan sebuah kajian mendalam. Citra buruk kota yang sebelumnya selalu dibebankan pada permukiman kumuh, kini bisa dilihat bagaimana permasalahan agraria yang sebenarnya. Dalam permukiman kumuh tumbuh sistem kekerabatan baru yang saling menguatkan antar orang perantauan, membentuk sebuah ruang publik informal yang mendukung kaum individualistis yang hidup di kota.
城市城市是印度尼西亚的主要定居点之一,属于贫民窟。城市生活被认为为农村社区提供了谋生的希望,带来了移民的涌入,减少了城市的公共空间。国内秩序中所体现的地方性将为建立一个符合社会特征的新的城市化精神提供性格。城市化的可持续表现可以通过民族祖先在形成传统社区时遗留下来的原则公式来实现。然而,在席卷全球的covid-19大流行中,印度尼西亚的家乡经历了相当大的动荡。原本在城市地区建立了一个村庄的城市,现在却选择返回家乡,因为城市缺乏就业机会。许多工人在没有遣散费的房子里生活,这使得城市居民选择返回家园。以前生长的定居点没有计划,现在被遗弃了。自从大流行以来,非法结算一直是令人不安的。当一个最初被视为一种负担的定居点现在被遗弃时,城市是否变得更好,城市社会生活是否变得更好。这种现象需要广泛的研究。过去城市给贫民窟带来的坏印象,现在可以看到土地的真正问题是如何产生的。在贫民窟中发展出一种新的亲属关系体系,这种关系加强了移民之间的凝聚力,形成了一种非正式的公共空间,支持着城市的个人主义。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信