{"title":"KEPEMIMPINAN PEREMPUAN PERSPEKTIF ISLAM DAN GENDER","authors":"Hikmatul Hasanah, Suprianik Suprianik","doi":"10.35719/annisa.v12i1.6","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"A woman has great potential, as well as a man, it can be seen from the various roles of woman needed in society, including: the role of reproduction, economic, social, political and Islamic leadership. However, in Islamic leadership, most women are only members of the management in social organizations, because they are deemed not have brave characteristics like men, except the social organization that all of the members are women. this is because women's interests are not accommodated in various political decisions. Education is the main factor that determines the activeness of women as administrators of political parties, obstacle experienced by women in political parties, including through a number of issues such as; education, employment, justice and gender equality, domestic roles, patriarchal culture, religion and family relationship. Woman, who has the competence to lead the country, could be heads of state in the modern society context, because the modern government system is not same with monarchy system in classical times, where the head of state must control all state affairs. Whereas in the modern era, there are separate sections in shaping the performance of leader of state. \nSeorang perempuan memiliki potensi yang besar, demikian pula halnya dengan laki-laki, hal ini terlihat dari berbagai peran yang dibutuhkan perempuan dalam masyarakat, antara lain: peran reproduksi, ekonomi, sosial, politik dan kepemimpinan Islam. Namun dalam kepemimpinan Islam, sebagian besar perempuan hanya menjadi pengurus dalam organisasi kemasyarakatan, karena dianggap tidak memiliki sifat pemberani seperti laki-laki, kecuali organisasi kemasyarakatan yang semua anggotanya adalah perempuan. Hal ini dikarenakan kepentingan perempuan tidak terakomodir dalam berbagai keputusan politik. Pendidikan merupakan faktor utama yang menentukan keaktifan perempuan sebagai pengurus partai politik, kendala yang dialami perempuan di partai politik, diantaranya melalui sejumlah isu seperti; pendidikan, pekerjaan, keadilan dan kesetaraan gender, peran rumah tangga, budaya patriarki, agama dan hubungan keluarga. Perempuan yang memiliki kompetensi memimpin negara dapat menjadi kepala negara dalam konteks masyarakat modern, karena sistem pemerintahan modern tidak sama dengan sistem monarki pada zaman klasik, dimana kepala negara harus menguasai semua urusan kenegaraan. Padahal di era modern, terdapat bagian tersendiri dalam membentuk kinerja pemimpin negara.","PeriodicalId":191972,"journal":{"name":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35719/annisa.v12i1.6","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
A woman has great potential, as well as a man, it can be seen from the various roles of woman needed in society, including: the role of reproduction, economic, social, political and Islamic leadership. However, in Islamic leadership, most women are only members of the management in social organizations, because they are deemed not have brave characteristics like men, except the social organization that all of the members are women. this is because women's interests are not accommodated in various political decisions. Education is the main factor that determines the activeness of women as administrators of political parties, obstacle experienced by women in political parties, including through a number of issues such as; education, employment, justice and gender equality, domestic roles, patriarchal culture, religion and family relationship. Woman, who has the competence to lead the country, could be heads of state in the modern society context, because the modern government system is not same with monarchy system in classical times, where the head of state must control all state affairs. Whereas in the modern era, there are separate sections in shaping the performance of leader of state.
Seorang perempuan memiliki potensi yang besar, demikian pula halnya dengan laki-laki, hal ini terlihat dari berbagai peran yang dibutuhkan perempuan dalam masyarakat, antara lain: peran reproduksi, ekonomi, sosial, politik dan kepemimpinan Islam. Namun dalam kepemimpinan Islam, sebagian besar perempuan hanya menjadi pengurus dalam organisasi kemasyarakatan, karena dianggap tidak memiliki sifat pemberani seperti laki-laki, kecuali organisasi kemasyarakatan yang semua anggotanya adalah perempuan. Hal ini dikarenakan kepentingan perempuan tidak terakomodir dalam berbagai keputusan politik. Pendidikan merupakan faktor utama yang menentukan keaktifan perempuan sebagai pengurus partai politik, kendala yang dialami perempuan di partai politik, diantaranya melalui sejumlah isu seperti; pendidikan, pekerjaan, keadilan dan kesetaraan gender, peran rumah tangga, budaya patriarki, agama dan hubungan keluarga. Perempuan yang memiliki kompetensi memimpin negara dapat menjadi kepala negara dalam konteks masyarakat modern, karena sistem pemerintahan modern tidak sama dengan sistem monarki pada zaman klasik, dimana kepala negara harus menguasai semua urusan kenegaraan. Padahal di era modern, terdapat bagian tersendiri dalam membentuk kinerja pemimpin negara.
一个女人和一个男人一样有巨大的潜力,这可以从妇女在社会中所需要的各种角色中看出,包括:再生产、经济、社会、政治和伊斯兰领导的角色。然而,在伊斯兰教的领导中,大多数女性只是社会组织的管理成员,因为除了所有成员都是女性的社会组织外,她们被认为不像男性那样具有勇敢的特征。这是因为妇女的利益在各种政治决策中没有得到照顾。教育是决定妇女作为政党管理者的积极性的主要因素,妇女在政党中遇到的障碍,包括通过一些问题,例如;教育、就业、司法和性别平等、家庭角色、父权文化、宗教和家庭关系。在现代社会背景下,具有领导国家能力的女性可以成为国家元首,因为现代政府制度与古典时代的君主制度不同,君主制度必须由国家元首控制所有国家事务。而在现代,塑造国家领导人的表现有不同的部分。Seorang perempuan memiliki potensi yang besar, demikian pula halnya dengan laki-laki, halini terlihat dari berbagai peran yang dibutuhkan perempuan dalam masyarakat, antara lain: peran ereduksi,经济,社会,政治和保持伊斯兰教。Namun dalam kepemimpinan Islam, sebagian besar perempuan hanya menjadi pengurus dalam organisasi kemasyarakatan, karena dianggap tidak memiliki sifat pemberani seperti laki-laki, kecuali organisasi kemasyarakatan yang semua anggotanya adalahperempuan。哈尔尼·迪卡勒纳坎(halini dikarenakan)坚持不懈地努力,并在政治上取得成功。Pendidikan merupakan factor for utama yang menentukan keaktifan perempuan sebagai partai political, kendala yang dialami perempuan di partai political, diantaranya melalui sejumlah isu seperti;Pendidikan, pekerjaan, keadilan Dan kesetaraan gender, peran rumah tangga, budaya patriarki, agama Dan hubungan keluarga。Perempuan yang memiliki kompetensi memimpin negara dapat menjadi kepala negara dalam konteks masyarakat modern, karena system pemerintahan现代kdarak sama dengan system monarki pada zaman klasik, dimana kepala negara harus menguasai semua urusan kenegaraan。Padahal di时代现代,terdapat bagian tersendiri dalam membentuk kinerja pemimpin negara。