{"title":"Memaknai Hospitalitas di Era New Normal: Sebuah Tinjauan Teologis Lukas 10:25-37","authors":"Gunawan Yuli Agung Suprabowo","doi":"10.52104/HARVESTER.V5I1.29","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract : Hospitality in the new normal era has brought new problems because the actions of hospitality towards other people are at risk of corona virus. Therefore the construction of hospitality needs to be reformulated amid a changing context. This was done through a study of the text of Luke 10: 25-37 with the historical critical method. From the results of the study is found several theological points. First, hospitality must be based on compassion which will enable a person to empathize for strangers although faced with a difficult situation. Second, acts of hospitality need to be done collaboratively across groups, ethnicity and religions facing of an increase in the communities affected by Covid-19. Third, the construction of hospitality need to be done with a digital technology media approach that functions intertwined with human interaction and is beneficial in presenting the hospitality of God to anyone penetrating geographical boundaries.Keywords: hospitality, compassion, collaborative, digital technology. Abstrak: Hospitalitas di era new normal telah membawa persoalan baru karena tindakan hospitalitas terhadap orang lain menjadi beresiko pada penularan virus corona. Karenanya konstruksi hospitalitas perlu dirumuskan kembali di tengah konteks yang sudah berubah. Hal itu dilakukan melalui penelitian teks Lukas 10:25-37 dengan metode historis kritis. Dari hasil penelitian ditemukan beberapa pokok teologis. Pertama, hospitalitas harus berpijak pada belas kasih yang akan memampukan seseorang untuk berempati terhadap orang asing walau diperhadapkan pada situasi yang sulit. Kedua, tindakan hospitalitas perlu dilakukan secara kolaboratif lintas kelompok, etnik, dan agama dalam menghadapi meningkatnya masyarakat yang terdampak Covid-19. Ketiga, konstruksi hospitalitas perlu dilakukan dengan pendekatan media tehnologi digital yang berfungsi terjalinnya interaksi antar manusia dan bermanfaat dalam menghadirkan keramahtamahan Allah pada siapapun menembus batas-batas geografis.Kata kunci: hospitalitas, belas kasih, kolaboratif, tehnologi digital.","PeriodicalId":273602,"journal":{"name":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"8","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52104/HARVESTER.V5I1.29","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 8
Abstract
Abstract : Hospitality in the new normal era has brought new problems because the actions of hospitality towards other people are at risk of corona virus. Therefore the construction of hospitality needs to be reformulated amid a changing context. This was done through a study of the text of Luke 10: 25-37 with the historical critical method. From the results of the study is found several theological points. First, hospitality must be based on compassion which will enable a person to empathize for strangers although faced with a difficult situation. Second, acts of hospitality need to be done collaboratively across groups, ethnicity and religions facing of an increase in the communities affected by Covid-19. Third, the construction of hospitality need to be done with a digital technology media approach that functions intertwined with human interaction and is beneficial in presenting the hospitality of God to anyone penetrating geographical boundaries.Keywords: hospitality, compassion, collaborative, digital technology. Abstrak: Hospitalitas di era new normal telah membawa persoalan baru karena tindakan hospitalitas terhadap orang lain menjadi beresiko pada penularan virus corona. Karenanya konstruksi hospitalitas perlu dirumuskan kembali di tengah konteks yang sudah berubah. Hal itu dilakukan melalui penelitian teks Lukas 10:25-37 dengan metode historis kritis. Dari hasil penelitian ditemukan beberapa pokok teologis. Pertama, hospitalitas harus berpijak pada belas kasih yang akan memampukan seseorang untuk berempati terhadap orang asing walau diperhadapkan pada situasi yang sulit. Kedua, tindakan hospitalitas perlu dilakukan secara kolaboratif lintas kelompok, etnik, dan agama dalam menghadapi meningkatnya masyarakat yang terdampak Covid-19. Ketiga, konstruksi hospitalitas perlu dilakukan dengan pendekatan media tehnologi digital yang berfungsi terjalinnya interaksi antar manusia dan bermanfaat dalam menghadirkan keramahtamahan Allah pada siapapun menembus batas-batas geografis.Kata kunci: hospitalitas, belas kasih, kolaboratif, tehnologi digital.
摘要:新常态下的待客之道带来了新问题,待客行为面临着冠状病毒感染的风险。因此,酒店的建设需要在不断变化的背景下重新制定。这是通过用历史批判法研究路加福音10:25 -37的文本来完成的。从研究结果中发现了几个神学观点。首先,热情好客必须建立在同情心的基础上,这将使一个人在面临困难的情况下对陌生人感同身受。其次,面对受Covid-19影响的社区增加,需要跨群体、种族和宗教合作开展好客行为。第三,好客的建设需要通过数字技术媒体的方式来完成,这种方式与人类互动交织在一起,有利于向跨越地理界限的任何人展示上帝的好客。关键词:待客之道,同情,协作,数字技术。【摘要】医院新常态肺炎患者的诊断与治疗方法:新常态肺炎患者的诊断与治疗方法:新常态肺炎患者的诊断与治疗。Karenanya konstruksi hospitalitas perlu dirumuskan kembali di tengah konteks yang sudah berubah。《路加福音》10:25-37,登根方法的历史批判。Dari hasil penelitian ditemukan beberapa pokok teologie。Pertama, hospitalitas harus berpijak pada belas kasih yang akan memampukan seseorang untuk berempati terhadap orang was walau diperhadapkan pada sitasi yang sulit。克杜瓦,廷达坎医院,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦。Ketiga, konstruksi hospitalitas perlu dilakukan dengan pendekatan media technology digital yang berfunsi terjalinya interaksi antar manusia dan bermanfaat dalam menghadirkan keramahtamahan Allah pada siapapun menembus batas-batas geografis。Kata kunci:医院,belas kasih,协作,数字技术。