PEMBERDAYAAN PELAKU USAHA IKAN ASIN MELALUI PEMBUATAN MINI STUDIO DAN PELATIHAN FOTO PRODUK

Al-Khidmat Pub Date : 2021-12-19 DOI:10.15575/jak.v4i2.11270
Endang Hermawan, M. Kurnia, Nurul Senja
{"title":"PEMBERDAYAAN PELAKU USAHA IKAN ASIN MELALUI PEMBUATAN MINI STUDIO DAN PELATIHAN FOTO PRODUK","authors":"Endang Hermawan, M. Kurnia, Nurul Senja","doi":"10.15575/jak.v4i2.11270","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakKeberadaan teknologi informasi  memberikan pengaruh positif untuk pelaku usaha. Seperti yang terjadi beberapa tahun belakangan ini, media sosial seperti twitter, facebook, whats app,istagram yang semula digunakan sebagai alat penyampai pesan kini menjadi media memasarkan produk. Alasannya sederhana selain jangkauan internet yang luas, aksesnya mudah, serta biayanya murah. Selain itu media sosial memfasilitasi komunikasi dua arah dengan mengizinkan setiap orang dapat berinteraksi dan berkontribusi melalui percakapan online. Inilah yang menyebabkan media sosial menjadi paradigm baru dalam hal pemasaran produk. Namun demikian kenyataannya masih banyak juga pelaku usaha melakukan pemasaran secara tradisional sehingga  cakupan peluang untuk mendapat omzet yang besar terbatas. Seperti halnya yang dilakukan kaum ibu pelaku usaha ikan asin di Samadikun Cirebon. Mereka masih menggunakan cara tradisional dalam memasarkan produknya. Belum lagi banyak ditemukan kardus bekas  di sekitar rumah warga yang tidak dikelola. Oleh karena itu, tim pengabdian merancang suatu pelatihan dan pendampingan membuat mini studio dari kardus bekas untuk digunakan sebagai media foto produk ikan asin. Pelaku usaha juga dibekali dengan pelatihan teknik foto produk melalui smartphone. Tujuannya meningkatkan keterampilan membuat mini studio, foto produk dan meningkatkan pengetahuan market acces pelaku usaha. Adapun metode kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan ceramah, tanya jawab, dan simulasi. Tahapan yang dilakukan mulai dari observasi lapangan, sosialisasi, pelatihan, dan evaluasi. Melalui kegiatan PKM ini pelaku usaha ikan asin dapat meningkatkan omzet penjualan dengan memanfaatkan media social. AbstractThe existence of information technology has a positive influence on business actors. As has happened in recent years, social media such as Twitter, Facebook, WhatsApp, and Instagram, which were originally used as a means of conveying messages, have now become media to market products. The reason is simple apart from wide internet coverage, easy access, and low cost. In addition, social media facilitates two-way communication by allowing everyone to interact and contribute through online conversations. This is what causes social media to become a new paradigm in product marketing. However, in reality there are still many business actors doing traditional marketing so that the scope of opportunities to get large turnover is limited. As has been done by the women who run salted fish business in Samadikun Cirebon. They still use traditional methods in marketing their products. Not to mention that many used cardboard boxes were found around residents' houses that were not managed.Therefore, the community service team designed a training and assistance in making a mini studio from used cardboard to be used as a media for photos of salted fish products. Business actors are also provided with training on product photo techniques via smartphones. The goal is to improve skills in making mini studios, product photos and increase market access knowledge of business people. The method of community service activities is carried out by lectures, questions and answers, and simulations. The stages are carried out starting from field observations, socialization, training, and evaluation. Through this PKM activity, salted fish business actors can increase sales turnover by utilizing social media.","PeriodicalId":407551,"journal":{"name":"Al-Khidmat","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Khidmat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/jak.v4i2.11270","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

AbstrakKeberadaan teknologi informasi  memberikan pengaruh positif untuk pelaku usaha. Seperti yang terjadi beberapa tahun belakangan ini, media sosial seperti twitter, facebook, whats app,istagram yang semula digunakan sebagai alat penyampai pesan kini menjadi media memasarkan produk. Alasannya sederhana selain jangkauan internet yang luas, aksesnya mudah, serta biayanya murah. Selain itu media sosial memfasilitasi komunikasi dua arah dengan mengizinkan setiap orang dapat berinteraksi dan berkontribusi melalui percakapan online. Inilah yang menyebabkan media sosial menjadi paradigm baru dalam hal pemasaran produk. Namun demikian kenyataannya masih banyak juga pelaku usaha melakukan pemasaran secara tradisional sehingga  cakupan peluang untuk mendapat omzet yang besar terbatas. Seperti halnya yang dilakukan kaum ibu pelaku usaha ikan asin di Samadikun Cirebon. Mereka masih menggunakan cara tradisional dalam memasarkan produknya. Belum lagi banyak ditemukan kardus bekas  di sekitar rumah warga yang tidak dikelola. Oleh karena itu, tim pengabdian merancang suatu pelatihan dan pendampingan membuat mini studio dari kardus bekas untuk digunakan sebagai media foto produk ikan asin. Pelaku usaha juga dibekali dengan pelatihan teknik foto produk melalui smartphone. Tujuannya meningkatkan keterampilan membuat mini studio, foto produk dan meningkatkan pengetahuan market acces pelaku usaha. Adapun metode kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan ceramah, tanya jawab, dan simulasi. Tahapan yang dilakukan mulai dari observasi lapangan, sosialisasi, pelatihan, dan evaluasi. Melalui kegiatan PKM ini pelaku usaha ikan asin dapat meningkatkan omzet penjualan dengan memanfaatkan media social. AbstractThe existence of information technology has a positive influence on business actors. As has happened in recent years, social media such as Twitter, Facebook, WhatsApp, and Instagram, which were originally used as a means of conveying messages, have now become media to market products. The reason is simple apart from wide internet coverage, easy access, and low cost. In addition, social media facilitates two-way communication by allowing everyone to interact and contribute through online conversations. This is what causes social media to become a new paradigm in product marketing. However, in reality there are still many business actors doing traditional marketing so that the scope of opportunities to get large turnover is limited. As has been done by the women who run salted fish business in Samadikun Cirebon. They still use traditional methods in marketing their products. Not to mention that many used cardboard boxes were found around residents' houses that were not managed.Therefore, the community service team designed a training and assistance in making a mini studio from used cardboard to be used as a media for photos of salted fish products. Business actors are also provided with training on product photo techniques via smartphones. The goal is to improve skills in making mini studios, product photos and increase market access knowledge of business people. The method of community service activities is carried out by lectures, questions and answers, and simulations. The stages are carried out starting from field observations, socialization, training, and evaluation. Through this PKM activity, salted fish business actors can increase sales turnover by utilizing social media.
通过制作一个小工作室和照片产品培训,授权一个咸鱼商人
信息技术的无效对企业产生了积极的影响。正如近年来所发生的那样,twitter、facebook、what’s app、istagram等社交媒体最初被用作信息传播者,现在已成为销售产品的媒介。原因很简单,除了广泛的互联网覆盖范围、方便的访问和低成本。此外,社交媒体通过允许每个人通过在线对话进行互动和贡献,促进了双向交流。这就是社会媒体成为产品营销的新典范的原因。然而,在现实中,许多企业也在传统上进行营销,因此获得大型omzet的机会是有限的。就像母亲们在萨昆西雷朋做咸鱼生意一样。他们仍然使用传统的销售方法。更不用说在无人管理的住宅周围发现了很多废弃的纸板箱。因此,该服务团队设计了一个培训和精简的工作室,从一个旧纸箱中创建了一个微型工作室,用于拍摄咸鱼产品的照片媒体。企业人员还通过智能手机提供产品摄影技术培训。其目的是提高制作微型工作室、照片产品的技能,并提高购物者的市场份额知识。至于社区奉献活动的方法,则由演讲、问答和模拟进行。从实地观察、社交、训练和评估开始。通过这些PKM活动,咸鱼商人可以利用社交媒体来增加销售营业额。信息技术的存在对商业活动有积极的影响。随着时间的推移,社交媒体如Twitter、Facebook、WhatsApp和Instagram原因是一个简单的广泛的互联网覆盖,容易访问,低成本。在补充中,社交媒体上的两种沟通方式使每个人都能通过在线对话进行对联。这正是社会媒体成为生产营销的新范例。尽管如此,在现实生活中,仍有许多商业活动以传统营销方式进行,所以大动荡的机会范围是有限的。美国已经被在西雷邦经营旗鱼生意的妇女所做。他们仍然使用传统的营销方法。不要注意到许多用过的纸板盒是在废弃的住宅中发现的。因此,社区服务团队设计了一项培训和协助,使一间微型画室从使用纸板制作,用作一种被称为盐鱼产品的媒体。企业演员还通过智能手机培训照片技术。目标是改进制作微型工作室、照片制作和增加市场对商业人物的访问知识。社区服务的方法在于机遇、问题和答案以及模拟。陈列已从实地观察、社会联盟、培训和评估开始。通过PKM活动,salted fish business actors可以通过社交媒体增加销售。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信