Mengenal Siswa Disleksia Sejak Sekolah Dasar untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

I. M. S. Muniksu, N. Muliani
{"title":"Mengenal Siswa Disleksia Sejak Sekolah Dasar untuk Meningkatkan Motivasi Belajar","authors":"I. M. S. Muniksu, N. Muliani","doi":"10.25078/AW.V6I1.2083","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang kondisi siswa dengan disleksia. Disleksia bukanlah sebuah penyakit sehingga tidak ada obatnya, karena siswa disleksia hanya membutuhkan bimbingan dan perhatian khusus. Siswa-siswa disleksia bukanlah siswa yang bodoh, mereka hanya anak-anak unik memiliki caranya sendiri untuk menerima pembelajaran. Masyarakat luas di Indonesia belum banyak yang mengetahui tentang disleksia, jadi anak-anak yang tidak bisa membaca dan menulis hingga usia yang normal dianggap sebagai anak-anak yang bodoh atau malas. Padahal jika dilihat, anak-anak disleksia secara penampilan memiliki fisik yang sama persis dengan anak-anak normal seperti pada umumnya. Guru sebaiknya mendampingi siswa dalam melatih siswa mengenal tulisan dan bacaan, sehingga motivasi belajar siswa akan tumbuh terutama diawali di tingkat Sekolah Dasar. Contohnya dapat dilakukan dengan membacakan cerita yang menarik, menulisi di papan agar siswa dapat menyalin, menyediakan buku-buku bacaan bergambar dan tidak lupa lebih sering memberikan kesempatan kepada siswa disleksia untuk tampil di depan kelas untuk menambah motivasinya terutama dalam pembelajaran. Sehingga cara guru untuk mengatasi kesulitan belajar pada anak disleksia di Sekolah dasar adalah sebagai berikut : (a) Meningkatkan motivasi belajar pada siswa; (b) Menggunakan media pembelajaran yang menarik; (c) Meningkatkan rasa percaya diri pada siswa; (d) Tidak pernah menyalahkan anak atas kondisinya (disleksia); dan (e) Selalu mendampingi siswa pada saat  pembelajaran.","PeriodicalId":434572,"journal":{"name":"Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar","volume":"131 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25078/AW.V6I1.2083","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang kondisi siswa dengan disleksia. Disleksia bukanlah sebuah penyakit sehingga tidak ada obatnya, karena siswa disleksia hanya membutuhkan bimbingan dan perhatian khusus. Siswa-siswa disleksia bukanlah siswa yang bodoh, mereka hanya anak-anak unik memiliki caranya sendiri untuk menerima pembelajaran. Masyarakat luas di Indonesia belum banyak yang mengetahui tentang disleksia, jadi anak-anak yang tidak bisa membaca dan menulis hingga usia yang normal dianggap sebagai anak-anak yang bodoh atau malas. Padahal jika dilihat, anak-anak disleksia secara penampilan memiliki fisik yang sama persis dengan anak-anak normal seperti pada umumnya. Guru sebaiknya mendampingi siswa dalam melatih siswa mengenal tulisan dan bacaan, sehingga motivasi belajar siswa akan tumbuh terutama diawali di tingkat Sekolah Dasar. Contohnya dapat dilakukan dengan membacakan cerita yang menarik, menulisi di papan agar siswa dapat menyalin, menyediakan buku-buku bacaan bergambar dan tidak lupa lebih sering memberikan kesempatan kepada siswa disleksia untuk tampil di depan kelas untuk menambah motivasinya terutama dalam pembelajaran. Sehingga cara guru untuk mengatasi kesulitan belajar pada anak disleksia di Sekolah dasar adalah sebagai berikut : (a) Meningkatkan motivasi belajar pada siswa; (b) Menggunakan media pembelajaran yang menarik; (c) Meningkatkan rasa percaya diri pada siswa; (d) Tidak pernah menyalahkan anak atas kondisinya (disleksia); dan (e) Selalu mendampingi siswa pada saat  pembelajaran.
从小学就认识有阅读障碍的学生,以提高学习动力
本文旨在提供一种理解写作条件学生诵读困难。阅读不是一种疾病,所以没有治愈的方法,因为学生诵读困难只需要特别的关注和指导。愚蠢的学生诵读困难不是学生,他们只是孩子独特,有自己的方式接受学习。在印尼社会广泛了解诵读困难的还不多,所以既不会读也不会写,直到年龄的孩子正常的儿童被视为愚蠢或懒惰。而如果从表面上看,孩子诵读困难在外表上也有同样的身体一般正常的孩子。最好的老师陪同学生在训练中,学生们了解和阅读文字时,让学生学习动机主要生长在小学一级开始。例如可以通过阅读有趣的故事,写在黑板上,这样学生就可以复制,提供书籍阅读图画书和没有忘记经常给学生阅读机会出现在教室前面来增加动力,尤其是在学习中。所以老师的方法来克服困难在诵读困难症的孩子在小学学习如下:(a)提高学生学习的动力;(b)利用媒体学习有趣的;(c)提高学生的自信;(d)从来没有责怪孩子病情(障碍);和(e)一直陪伴学生在学习时。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信