{"title":"Diagnosis, patogenesitas dan pemeriksaan Campylobacter jejuni","authors":"Conny Riana Tjampakasari, Siti Kusmaryeni","doi":"10.33019/ekotonia.v6i1.2570","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Campylobacteriosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri bergenus Campylobacter, terutama spesies Campylobacter jejuni (C. jejuni). Bakteri ini bersifat Gram negatif, berukuran sangat kecil, berbentuk batang bergelombang, tipis, beberapa berbentuk spiral. C. jejuni tidak membentuk spora, katalase positif, dapat mereduksi nitrat dan sangat motil dengan flagel yang terdapat pada satu atau dua ujung tubuhnya. Pertumbuhannya bersifat mikroaerofilik, dapat tumbuh optimal dengan kadar oksigen rendah. Pada media pertumbuhan, semua Campylobacter sp tumbuh dengan baik pada pH 5,5-8,0. Koloni tampak bulat, halus dan cembung. Campylobacteriosis bersifat zoonosis yaitu dapat menular dari hewan ke manusia. Bakteri yang masuk ke dalam tubuh manusia memproduksi toksin, Cytolethal Distending Toxin (CDT) yang merupakan salah satu faktor patogenitas. Manifestasi klinik yang ditimbulkan berupa diare, kadang-kadang sampai berdarah, sakit pada bagian perut, demam, mual dan muntah. Pada manusia dan hewan banyak kasus tidak menunjukkan gejala. Pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnosis pasti infeksi oleh Campylobacteriosis sangat diperlukan. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penulisan artikel ini adalah mengaitkan diagnosis dan patogenesis Campylobacteriosis dengan pemeriksaan mikrobiologi. Pemeriksaan mikrobiologi yang dapat dilakukan adalah mikroskopis, kultur dan non kultur. Saat ini teknik non kultur yang dikembangkan antara lain, Polymerase Chain Reaction (PCR), Epidemiological typing system dan serologi.","PeriodicalId":378431,"journal":{"name":"EKOTONIA: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi dan Mikrobiologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EKOTONIA: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi dan Mikrobiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33019/ekotonia.v6i1.2570","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Campylobacteriosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri bergenus Campylobacter, terutama spesies Campylobacter jejuni (C. jejuni). Bakteri ini bersifat Gram negatif, berukuran sangat kecil, berbentuk batang bergelombang, tipis, beberapa berbentuk spiral. C. jejuni tidak membentuk spora, katalase positif, dapat mereduksi nitrat dan sangat motil dengan flagel yang terdapat pada satu atau dua ujung tubuhnya. Pertumbuhannya bersifat mikroaerofilik, dapat tumbuh optimal dengan kadar oksigen rendah. Pada media pertumbuhan, semua Campylobacter sp tumbuh dengan baik pada pH 5,5-8,0. Koloni tampak bulat, halus dan cembung. Campylobacteriosis bersifat zoonosis yaitu dapat menular dari hewan ke manusia. Bakteri yang masuk ke dalam tubuh manusia memproduksi toksin, Cytolethal Distending Toxin (CDT) yang merupakan salah satu faktor patogenitas. Manifestasi klinik yang ditimbulkan berupa diare, kadang-kadang sampai berdarah, sakit pada bagian perut, demam, mual dan muntah. Pada manusia dan hewan banyak kasus tidak menunjukkan gejala. Pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnosis pasti infeksi oleh Campylobacteriosis sangat diperlukan. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penulisan artikel ini adalah mengaitkan diagnosis dan patogenesis Campylobacteriosis dengan pemeriksaan mikrobiologi. Pemeriksaan mikrobiologi yang dapat dilakukan adalah mikroskopis, kultur dan non kultur. Saat ini teknik non kultur yang dikembangkan antara lain, Polymerase Chain Reaction (PCR), Epidemiological typing system dan serologi.