MANTRA TOLAK BALA SEBAGAI SASTRA LISAN DALAM UPACARA ADAT TEPUNG TAWAR MASYARAKAT MELAYU SAMBAS KALIMANTAN BARAT (Kajian Perspektif Antropologi Sastra)

Melin - -, Harun Ahmad, Endang Setyowati
{"title":"MANTRA TOLAK BALA SEBAGAI SASTRA LISAN DALAM UPACARA ADAT TEPUNG TAWAR MASYARAKAT MELAYU SAMBAS KALIMANTAN BARAT (Kajian Perspektif Antropologi Sastra)","authors":"Melin - -, Harun Ahmad, Endang Setyowati","doi":"10.33503/salinga.v2i1.2181","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Upacara adat Tepung Tawar masyarakat Melayu Sambas Kalimantan Barat menyuguhkan suatu fenomena penggunaan mantra Tolak Bala sebagai sastra lisan dilihat dari sisi bentuk, fungsi, hakikat, dan pandangan masyarakat yang sangat menarik jika dikaji dalam perspektif antropologi sastra. Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk, fungsi, hakikat dan pandangan masyarakat terhadap mantra Tolak Bala sebagai sastra lisan yang terdapat di dalam upacara adat tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan metode analisis antropologi sastra. Langkah yang ditempuh dalam melakukan analisis terhadap bentuk, fungsi, hakikat, dan pandangan masyarakat tentang mantra Tolak Bala sebagai sastra lisan adalah mengidentifikasi untuk menemukenali yang selanjutnya dianalisis dan disimpulkan. Untuk memperkuat temuan tentang eksistensi mantra tersebut dilakukan wawancara tidak terstruktur. Mantra Tolak Bala adalah mantra yang berbentuk permohonan yang digunakan dalam proses pelaksanaan upacara adat Tepung Tawar masyarakat Melayu Sambas dengan menggunakan air sebagai medianya. Mantra Tolak Bala berfungsi sebagai (1) penolak bala dan kesialan, (2) mengobati penyakit, dan (3) meminta keselamatan. Hakikat mantra Tolak Bala adalah untuk memohon keselamatan dari bala dan kesialan, yang terdiri atas dua jenis yaitu mantra baru dan mantra lama. Mantra yang digunakan dalam upacara Tepung Tawar adalah mantra baru, karena mantra lama tidak bisa digunakan lagi dengan alasan tertentu. Tidak semua pandangan masyarakat terhadap mantra Tolak Bala sama, tergantung pemahaman masyarakat berdasarkan usia dan pengalaman hidup rmasyarakat.  \n ","PeriodicalId":286210,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Sastra, Lingua, Dan Pembelajarannya (Salinga)","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Sastra, Lingua, Dan Pembelajarannya (Salinga)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33503/salinga.v2i1.2181","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Upacara adat Tepung Tawar masyarakat Melayu Sambas Kalimantan Barat menyuguhkan suatu fenomena penggunaan mantra Tolak Bala sebagai sastra lisan dilihat dari sisi bentuk, fungsi, hakikat, dan pandangan masyarakat yang sangat menarik jika dikaji dalam perspektif antropologi sastra. Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk, fungsi, hakikat dan pandangan masyarakat terhadap mantra Tolak Bala sebagai sastra lisan yang terdapat di dalam upacara adat tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan metode analisis antropologi sastra. Langkah yang ditempuh dalam melakukan analisis terhadap bentuk, fungsi, hakikat, dan pandangan masyarakat tentang mantra Tolak Bala sebagai sastra lisan adalah mengidentifikasi untuk menemukenali yang selanjutnya dianalisis dan disimpulkan. Untuk memperkuat temuan tentang eksistensi mantra tersebut dilakukan wawancara tidak terstruktur. Mantra Tolak Bala adalah mantra yang berbentuk permohonan yang digunakan dalam proses pelaksanaan upacara adat Tepung Tawar masyarakat Melayu Sambas dengan menggunakan air sebagai medianya. Mantra Tolak Bala berfungsi sebagai (1) penolak bala dan kesialan, (2) mengobati penyakit, dan (3) meminta keselamatan. Hakikat mantra Tolak Bala adalah untuk memohon keselamatan dari bala dan kesialan, yang terdiri atas dua jenis yaitu mantra baru dan mantra lama. Mantra yang digunakan dalam upacara Tepung Tawar adalah mantra baru, karena mantra lama tidak bisa digunakan lagi dengan alasan tertentu. Tidak semua pandangan masyarakat terhadap mantra Tolak Bala sama, tergantung pemahaman masyarakat berdasarkan usia dan pengalaman hidup rmasyarakat.   
马来人·西加里曼丹的马来人萨巴文化仪式展示了一种利用咒语作为口头文学的现象,这种现象从文学人类学的角度来看待社会的形式、功能、本质和观点。研究的目的是了解和描述公众对驱魔咒语的形式、功能、本质和观点,即传统仪式中的口头文学。所使用的方法是一种定性研究与文学人类学分析方法的方法。对口头文献中对“排斥”咒语的形式、功能、本质和观点的分析所采取的步骤是识别,以识别进一步分析和总结的识别。为了确认这个咒语存在的发现,进行了一次非正式的采访。“驱走巴拉”是一种祈求式的咒语,在执行仪式中使用了水作为一种媒介。击退咒是(1)驱邪和坏运气,(2)治疗疾病,(3)请求拯救。相反,咒语的本质是祈求灾难和厄运的拯救,后者包含两种新的和旧的咒语。在祭祀中使用的咒语是一种新的咒语,因为旧的咒语因为某些原因不能再使用了。并不是所有的社会对反咒语的看法都是一样的,这取决于社会根据人们的年龄和生活经验来理解。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信