{"title":"Kalam dan Filsafat Dalam Era Postmoderisme Amin Abdullah: Studi atas Perkembangan Literatur Filsafat Islam di Indonesia","authors":"Fajri Habibi","doi":"10.59966/setyaki.v1i2.238","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Semenjak postmodernisme muncul sebagai diskursus kebudayaan yang banyak menarik perhatian. Amin Abdullah melakukan Ijtihad bagaimana pemikiran Islam menjadi dinamis dan visioner, berbagai teori-teori dari para filusuf barat maupun Islam kontemporer mempengaruhi berbagai gagasan yang ia gulirkan. Dia melahirkan postmodernisme dalam tiga persfektif utama yang digunakan untuk melihat data penelitian ini, yakni; dekonstruksi, relative, dan pluralitas. Penelitian ini difokuskan bagaimana melihat perkembangan literatur Filsafat Islam di Indonesia dengan Postodernisme Amin Abdullah. \nPenelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Berdasarkan jenis penelitian tersebut, penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan melalui penelusuran dan telaah terhadap karya-karya ilmiah, baik yang tertuang dalam buku, jurnal, serta berbagai media yang mengulas topik penelitian ini. Secara garis besar, penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu; pertama, tahap pengumpulan data; dan kedua, tahap pengolahan dan analisis data dengan metode analisa tertentu. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dimana penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. \nDari pandangan tersebut, didapati tiga kesimpulan utama; Pertama, literatur filsafat Islam di Indonesia semakin terus berkembang, baik secara jumlah maupun secara tema-tema. Kedua, penerbitan beragam literatur tersebut telah membawa pengaruh pada ruang lingkup dan model kajian filsafat Islam di Indonesia. Pemekaran dan perluasan terjadi di ranah literatur pengantar filsafat Islam yang menunjukkan adanya perluasan materi dan sudut pandang. Di ranah kajian pemikiran filsuf Muslim perluasan terjadi ke arah studi yang lebih mendalam tentang pemikiran seorang filsuf Muslim. Hal ini menjadi jawaban bahwa Postmodernisme yang ditawarkan oleh Amin Abdullah; Dekonstruksi, Relativisme, dan Pluralisme dalam filsafat Islam di Indonesia terlihat berkaitan dengan perkembangan literatur filsafat Islam di Indonesia. Namun, berkaitan dengan teman tokoh masih belum terlihat adanya unsur postmodernsisme lokalitas. Dimana tokoh-tokoh filsafat Islam yang dikaji masih berkaitan dengan tokoh filsafat utama dalam sejarah awal filsafat islam.","PeriodicalId":358263,"journal":{"name":"SETYAKI : Jurnal Studi Keagamaan Islam","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SETYAKI : Jurnal Studi Keagamaan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59966/setyaki.v1i2.238","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Semenjak postmodernisme muncul sebagai diskursus kebudayaan yang banyak menarik perhatian. Amin Abdullah melakukan Ijtihad bagaimana pemikiran Islam menjadi dinamis dan visioner, berbagai teori-teori dari para filusuf barat maupun Islam kontemporer mempengaruhi berbagai gagasan yang ia gulirkan. Dia melahirkan postmodernisme dalam tiga persfektif utama yang digunakan untuk melihat data penelitian ini, yakni; dekonstruksi, relative, dan pluralitas. Penelitian ini difokuskan bagaimana melihat perkembangan literatur Filsafat Islam di Indonesia dengan Postodernisme Amin Abdullah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Berdasarkan jenis penelitian tersebut, penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan melalui penelusuran dan telaah terhadap karya-karya ilmiah, baik yang tertuang dalam buku, jurnal, serta berbagai media yang mengulas topik penelitian ini. Secara garis besar, penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu; pertama, tahap pengumpulan data; dan kedua, tahap pengolahan dan analisis data dengan metode analisa tertentu. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dimana penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.
Dari pandangan tersebut, didapati tiga kesimpulan utama; Pertama, literatur filsafat Islam di Indonesia semakin terus berkembang, baik secara jumlah maupun secara tema-tema. Kedua, penerbitan beragam literatur tersebut telah membawa pengaruh pada ruang lingkup dan model kajian filsafat Islam di Indonesia. Pemekaran dan perluasan terjadi di ranah literatur pengantar filsafat Islam yang menunjukkan adanya perluasan materi dan sudut pandang. Di ranah kajian pemikiran filsuf Muslim perluasan terjadi ke arah studi yang lebih mendalam tentang pemikiran seorang filsuf Muslim. Hal ini menjadi jawaban bahwa Postmodernisme yang ditawarkan oleh Amin Abdullah; Dekonstruksi, Relativisme, dan Pluralisme dalam filsafat Islam di Indonesia terlihat berkaitan dengan perkembangan literatur filsafat Islam di Indonesia. Namun, berkaitan dengan teman tokoh masih belum terlihat adanya unsur postmodernsisme lokalitas. Dimana tokoh-tokoh filsafat Islam yang dikaji masih berkaitan dengan tokoh filsafat utama dalam sejarah awal filsafat islam.