Tari Glipang sebagai Sarana Peningkatan Konsentrasi Kinestetik Tunagrahita

Arina Restian, D. Aini
{"title":"Tari Glipang sebagai Sarana Peningkatan Konsentrasi Kinestetik Tunagrahita","authors":"Arina Restian, D. Aini","doi":"10.22219/SATWIKA.VOL3.NO1.1-11","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Usia sekolah dasar merupakan fase perkembangan awal pada anak untukmengembangkan kemampuan atau kecerdasannya. Peserta didik memilikikemampuan berbeda-beda yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kecerdasan pada manusia khususnya anak usia sekolah dasar meliputi 9 jenis kecerdasan salah satunya adalah kecerdasan kinestetik. Kecerdasan kinestetik pada usia sekolah dasar secara umum berkembang lebih cepat dibandingkan kecerdasan yang lain. Hal ini dikarenakan karakteristik anak usia sekolah dasar cenderung lebih menyukai kegiatan yang bergerak misalnya berlari dan menari. Namun pada anak tunagrahita, kemampuan motoriknya cenderung berkembang lebih lambat dibandingkan dengananak regular. Tunagrahita memiliki keterbatasan dalam memfokuskan diri pada sesuatu tidak lebih dari setengah jam sehingga mereka sulit berkonsentrasi. Keterlambatan perkembangan kemampuan motorik yang dialami oleh tunagrahita juga berpengaruh terhadap konsentrasi kinestetiknya. Anak cenderung sulit menghafal gerakan-gerakan yang terdapat pada pembelajaran yang mengharuskan mereka bergerak secara bersamaan dengan siswa lain misalnya pada kegiatan senam dan tari. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melatih konsentrasi kinestetik pada anak tunagrahita adalah melalui kegiatan menari. Tari memiliki tujuan untuk mengembangkan pribadi peserta didik. Salah satu jenis tarian yang dapat digunakan sebagai sarana terapi tunagrahita adalah Tari Glipang. Tari Glipang merupakan tarian yang berasal dari Probolinggo. Tari Glipang memiliki 13 tahapan yang diterapkan dalam pembelajaran seni yang dapat digunakan sebagai terapi untuk anak tunagrahita. Penerapan gerakan Tari Glipang pada anak grahitadapat membantu mereka meredakan emosi dan berpengaruh pada konsentrasinya. Selain itu, Tari Glipang juga cenderung memiliki gerakan yang fokus ke pengaturan pernapasan. Pengaturan pernapasan yang baik akan melancarkan peredaran darah yang secara langsung berpengaruh pada meningkatnya konsentrasi anak.","PeriodicalId":150903,"journal":{"name":"JURNAL SATWIKA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL SATWIKA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22219/SATWIKA.VOL3.NO1.1-11","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Usia sekolah dasar merupakan fase perkembangan awal pada anak untukmengembangkan kemampuan atau kecerdasannya. Peserta didik memilikikemampuan berbeda-beda yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kecerdasan pada manusia khususnya anak usia sekolah dasar meliputi 9 jenis kecerdasan salah satunya adalah kecerdasan kinestetik. Kecerdasan kinestetik pada usia sekolah dasar secara umum berkembang lebih cepat dibandingkan kecerdasan yang lain. Hal ini dikarenakan karakteristik anak usia sekolah dasar cenderung lebih menyukai kegiatan yang bergerak misalnya berlari dan menari. Namun pada anak tunagrahita, kemampuan motoriknya cenderung berkembang lebih lambat dibandingkan dengananak regular. Tunagrahita memiliki keterbatasan dalam memfokuskan diri pada sesuatu tidak lebih dari setengah jam sehingga mereka sulit berkonsentrasi. Keterlambatan perkembangan kemampuan motorik yang dialami oleh tunagrahita juga berpengaruh terhadap konsentrasi kinestetiknya. Anak cenderung sulit menghafal gerakan-gerakan yang terdapat pada pembelajaran yang mengharuskan mereka bergerak secara bersamaan dengan siswa lain misalnya pada kegiatan senam dan tari. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melatih konsentrasi kinestetik pada anak tunagrahita adalah melalui kegiatan menari. Tari memiliki tujuan untuk mengembangkan pribadi peserta didik. Salah satu jenis tarian yang dapat digunakan sebagai sarana terapi tunagrahita adalah Tari Glipang. Tari Glipang merupakan tarian yang berasal dari Probolinggo. Tari Glipang memiliki 13 tahapan yang diterapkan dalam pembelajaran seni yang dapat digunakan sebagai terapi untuk anak tunagrahita. Penerapan gerakan Tari Glipang pada anak grahitadapat membantu mereka meredakan emosi dan berpengaruh pada konsentrasinya. Selain itu, Tari Glipang juga cenderung memiliki gerakan yang fokus ke pengaturan pernapasan. Pengaturan pernapasan yang baik akan melancarkan peredaran darah yang secara langsung berpengaruh pada meningkatnya konsentrasi anak.
滑翔舞是提高无家可归的动力性浓度的一种手段
小学时代是孩子发展能力或智力的早期发育阶段。学习者的能力因多种因素而异。人类的智力,尤其是小学生的智力,包括9种智力,其中之一是动感。小学时代的运动智力通常比其他智力发展得更快。这是因为小学生的特点,他们更喜欢跑步和跳舞等活动。然而,对于一个无家可归的孩子来说,他的运动技能往往比普通孩子发展得慢。无家可归者在集中注意力不超过半小时时就有局限性,所以他们很难集中注意力。无家可归者的运动技能发展缓慢也影响了他的运动注意力。孩子们倾向于记忆学习中要求他们与其他学生同时移动的动作,比如体操和舞蹈活动。我们可以通过跳舞来训练无家可归者的运动注意力。舞蹈的目的是培养个人学习者。一种可以作为无家可归治疗方法的舞蹈是滑翔舞。滑翔舞是一种来自螺旋桨舞的舞蹈。滑翔舞有13个阶段应用于艺术学习,可以用于治疗无家可归的儿童。儿童歌舞剧的应用可以帮助他们减轻情绪,影响注意力。此外,滑翔舞也倾向于专注于呼吸调节。良好的呼吸安排将促进血液循环,直接影响孩子的浓度增加。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信