{"title":"Ideologi Radikal dalam Islam: Doktrin Khawarij dalam Gerakan Islam Kontemporer","authors":"A. Zuhri","doi":"10.36781/kaca.v12i2.470","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Semenjak abad pertama sejarah Islam hingga saat ini, seringkali terjadi konflik dan pertikaian antar pemeluknya. Akar konflik tersebut tak hanya berasal dari perbedaan cara pandang keagamaan, namun juga berakar dari ketidakadilan sosial dan perbedaan pandangan politik. Di antara kelompok Islam era awal yang sering diklaim sebagai tunas radikalisme Islam adalah kelompok khawarij. Kelompok ini yang berhasil mendesain perbedaan politik menjadi perbedaan yang bernuansa konflik keagamaan. Artikel ini mendiskusikan tentang ketersambungan ideologi Khawarij dengan Gerakan Islam kontemporer yang jamak menjadikan aksi intoleransi, radikalisme dan terorisme sebagai “cara berislam yang benar”. Dengan menggunakan pendekatan sejarah kritis yang berupaya mengulik ideologi kelompok radikal yang eksis hari ini, riset ini menyimpulkan bahwa kelompok teroris dan gerakan radikal di Indonesia memiliki kesamaan ideologi dengan kelompok khawarij. Doktrin kelompok khawarij yang diwarisi oleh jaringan kelompok teroris, antara lain: takfirisme, jihadisme dan khilafah. Tridoktrin inilah yang menjadi lokomotif ajaran Islam pada beberapa kelompok yang dengan sengaja diajarkan dan diidoktrinasikan oleh ideolog masing-masing kelompok. Sebagaimana paradigma khawarij, kelompok radikal beranggapan bahwa tidak ada konstitusi di dunia yang sah dan legal untuk ditegakkan kecuali yang bersumber dari hukum Tuhan.","PeriodicalId":294735,"journal":{"name":"KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36781/kaca.v12i2.470","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Semenjak abad pertama sejarah Islam hingga saat ini, seringkali terjadi konflik dan pertikaian antar pemeluknya. Akar konflik tersebut tak hanya berasal dari perbedaan cara pandang keagamaan, namun juga berakar dari ketidakadilan sosial dan perbedaan pandangan politik. Di antara kelompok Islam era awal yang sering diklaim sebagai tunas radikalisme Islam adalah kelompok khawarij. Kelompok ini yang berhasil mendesain perbedaan politik menjadi perbedaan yang bernuansa konflik keagamaan. Artikel ini mendiskusikan tentang ketersambungan ideologi Khawarij dengan Gerakan Islam kontemporer yang jamak menjadikan aksi intoleransi, radikalisme dan terorisme sebagai “cara berislam yang benar”. Dengan menggunakan pendekatan sejarah kritis yang berupaya mengulik ideologi kelompok radikal yang eksis hari ini, riset ini menyimpulkan bahwa kelompok teroris dan gerakan radikal di Indonesia memiliki kesamaan ideologi dengan kelompok khawarij. Doktrin kelompok khawarij yang diwarisi oleh jaringan kelompok teroris, antara lain: takfirisme, jihadisme dan khilafah. Tridoktrin inilah yang menjadi lokomotif ajaran Islam pada beberapa kelompok yang dengan sengaja diajarkan dan diidoktrinasikan oleh ideolog masing-masing kelompok. Sebagaimana paradigma khawarij, kelompok radikal beranggapan bahwa tidak ada konstitusi di dunia yang sah dan legal untuk ditegakkan kecuali yang bersumber dari hukum Tuhan.