Bhakti Gusti Walinegoro, Gito Saputra, Fithriyatul Inayah, Lusi Widya Sari
{"title":"TATA KELOLA INOVASI LAYANAN PUBLIK: PROGRAM LASAMBA (LAYANAN SAMBANG WARGA) DINAS SOSIAL KABUPATEN SLEMAN","authors":"Bhakti Gusti Walinegoro, Gito Saputra, Fithriyatul Inayah, Lusi Widya Sari","doi":"10.36636/jogiv.v5i1.2285","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pandemi COVID-19 menjadi tantangan dalam pelaksanaan pelayanan publik di Indonesia. Hal tersebut juga dialami oleh Dinas Sosial Kabupaten Sleman terutama dalam pelaksanaan salah satu programnya, yaitu Lasamba (Layanan Sambang Warga). Jika sebelum pandemi Lasamba dilaksanakan dengan cara menyambangi rumah warga secara langsung, maka pada masa pandemi, Lasamba diinovasikan dengan cara memanfaatkan gawai atau WhatsApp untuk melakukan validasi laporan warga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tata kelola inovasi yang dilaksanakan Dinsos Kabupaten Sleman berkaitan dengan pelaksanaan Lasamba di masa Pandemi COVID-19. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara wawancara dan dokumentasi. Sementara itu, analisis data dilaksanakan melalui proses reduksi data, kategorisasi, triangulasi data, dan sintesisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola inovasi Lasamba dilaksanakan dengan prinsip keterbukaan, kebersamaan, dan berbasis data lapangan. Para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Lasamba secara kolaboratif berbagi ide dan masukan dalam rapat koordinasi rutin yang dilaksanakan. Selain itu, ke depannya Lasamba diproyeksikan untuk ditingkatkan kualitasnya dengan menghadirkan tracing layanan bagi warga dan pelatihan soft skill bagi sumber daya pelaksana Lasamba. Terdapat beberapa faktor pendukung dalam tata kelola inovasi Lasamba. Akan tetapi, terdapat juga beberapa tantangan yang masih menjadi pekerjaan yang perlu diatasi agar tidak menghambat pelaksanaan Lasamba.","PeriodicalId":386450,"journal":{"name":"Journal of Governance Innovation","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Governance Innovation","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36636/jogiv.v5i1.2285","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pandemi COVID-19 menjadi tantangan dalam pelaksanaan pelayanan publik di Indonesia. Hal tersebut juga dialami oleh Dinas Sosial Kabupaten Sleman terutama dalam pelaksanaan salah satu programnya, yaitu Lasamba (Layanan Sambang Warga). Jika sebelum pandemi Lasamba dilaksanakan dengan cara menyambangi rumah warga secara langsung, maka pada masa pandemi, Lasamba diinovasikan dengan cara memanfaatkan gawai atau WhatsApp untuk melakukan validasi laporan warga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tata kelola inovasi yang dilaksanakan Dinsos Kabupaten Sleman berkaitan dengan pelaksanaan Lasamba di masa Pandemi COVID-19. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara wawancara dan dokumentasi. Sementara itu, analisis data dilaksanakan melalui proses reduksi data, kategorisasi, triangulasi data, dan sintesisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola inovasi Lasamba dilaksanakan dengan prinsip keterbukaan, kebersamaan, dan berbasis data lapangan. Para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Lasamba secara kolaboratif berbagi ide dan masukan dalam rapat koordinasi rutin yang dilaksanakan. Selain itu, ke depannya Lasamba diproyeksikan untuk ditingkatkan kualitasnya dengan menghadirkan tracing layanan bagi warga dan pelatihan soft skill bagi sumber daya pelaksana Lasamba. Terdapat beberapa faktor pendukung dalam tata kelola inovasi Lasamba. Akan tetapi, terdapat juga beberapa tantangan yang masih menjadi pekerjaan yang perlu diatasi agar tidak menghambat pelaksanaan Lasamba.