{"title":"Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Materi Tema 2 Melalui Model Pembelajaran Talking Stick Pada Siswa Kelas VI SDN Tanjungsari","authors":"Marni Marni","doi":"10.54168/AHJE.V1I1.7","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The purpose of this research is to describe the learning process of the Talking Stick model in learning Theme 2 Sub-theme 2 Learning 6, to find out whether the Talking Stick model can increase student learning motivation, and to find out whether the Talking Stick model can improve student learning outcomes of Class VI SDN Tanjungsari. This research method uses classroom action research. The research subjects were students of class VI SD Negeri Tanjungsari, Jakenan District, Pati Regency. The research procedure was carried out in 2 cycles of action. The results of the research in cycle I obtained an average value of 2.50 in the sufficient category, student learning motivation obtained an average score of 69 in the sufficient category, and completeness of the learning outcomes was 73% with an average value of 78. In the second cycle, it increased to an average value. 3.29 with a very good category, student learning motivation increased to 88 in the good category, while the completeness of student learning outcomes was 92% with an average score of 88.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan proses pembelajaran model Talking Stick pada pembelajaran Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 6, untuk mengetahui apakah melalui model Talking Stick dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, dan untuk mengetahui apakah melalui model Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VI SDN Tanjungsari. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian yaitu siswa kelas VI SD Negeri Tanjungsari Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Prosedur penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus tindakan. Hasil penelitian siklus I memperoleh nilai rata 2,50 dengan kategori cukup, motivasi belajar siswa memperoleh nilai rata-rata yaitu 69 dengan kategori cukup, dan ketuntasan hasil belajar 73% dengan nilai rata-rata 78. Pada siklus II meningkat menjadi nilai rata-rata 3,29 dengan kategori sangat baik, motivasi belajar siswa meningkat menjadi 88 dengan kategori baik, sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa 92% dengan nilai rata-rata 88.","PeriodicalId":391611,"journal":{"name":"Al Hikmah: Journal of Education","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al Hikmah: Journal of Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54168/AHJE.V1I1.7","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The purpose of this research is to describe the learning process of the Talking Stick model in learning Theme 2 Sub-theme 2 Learning 6, to find out whether the Talking Stick model can increase student learning motivation, and to find out whether the Talking Stick model can improve student learning outcomes of Class VI SDN Tanjungsari. This research method uses classroom action research. The research subjects were students of class VI SD Negeri Tanjungsari, Jakenan District, Pati Regency. The research procedure was carried out in 2 cycles of action. The results of the research in cycle I obtained an average value of 2.50 in the sufficient category, student learning motivation obtained an average score of 69 in the sufficient category, and completeness of the learning outcomes was 73% with an average value of 78. In the second cycle, it increased to an average value. 3.29 with a very good category, student learning motivation increased to 88 in the good category, while the completeness of student learning outcomes was 92% with an average score of 88.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan proses pembelajaran model Talking Stick pada pembelajaran Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 6, untuk mengetahui apakah melalui model Talking Stick dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, dan untuk mengetahui apakah melalui model Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VI SDN Tanjungsari. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian yaitu siswa kelas VI SD Negeri Tanjungsari Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Prosedur penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus tindakan. Hasil penelitian siklus I memperoleh nilai rata 2,50 dengan kategori cukup, motivasi belajar siswa memperoleh nilai rata-rata yaitu 69 dengan kategori cukup, dan ketuntasan hasil belajar 73% dengan nilai rata-rata 78. Pada siklus II meningkat menjadi nilai rata-rata 3,29 dengan kategori sangat baik, motivasi belajar siswa meningkat menjadi 88 dengan kategori baik, sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa 92% dengan nilai rata-rata 88.
本研究的目的是描述在学习主题2子主题2学习6中的说话棒模型的学习过程,以了解说话棒模型是否可以增加学生的学习动机,并了解说话棒模型是否可以改善SDN丹戎沙里六班学生的学习成果。本研究方法采用课堂行动研究。研究对象为帕蒂县Jakenan区Negeri Tanjungsari六年级学生。研究过程分2个周期进行。周期1的研究结果在充分类别中平均得分为2.50分,学生学习动机在充分类别中平均得分为69分,学习成果的完整性为73%,平均得分为78分。在第二个周期中,它增加到平均值。3.29在非常好的类别中,学生的学习动机增加到88分,而学生学习成果的完整性为92%,平均得分为88分。Tujuan dari penelitian ini yitu untuk mendeskripsikan提出了penbelajaran模型Talking Stick pada pembelajaran Tema 2 Subtema 2 pembelajaran 6, untuk mengetahui apakah melalui模型Talking Stick dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, dan untuk mengetahui apakah melalui模型Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VI SDN Tanjungsari。penelitian tindakan kelas。Subyek penelitian yitu siswa kelas VI SD Negeri Tanjungsari Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati。检察官penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus tindakan。Hasil penelitian siklus I memperoleh nilai rata 2,50登干kategori cuup, motivasi belajar siswa memperoleh nilai rata-rata yitu 69登干kategori cuup, dan ketuntasan Hasil belajar 73%登干nategori rata-rata 78。Pada siklus II meningkat menjadi nilai rata-rata 3,29 dengan kategori sangat baik, motivasi belajar siswa meningkat menjadi 88 dengan kategori baik, sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa 92% dengan nilai rata-rata 88。