{"title":"DURASI NYERI PRE-HOSPITAL BERHUBUNGAN DENGAN LAMA RAWAT PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUANG INTENSIF RUMAH SAKIT JIH, YOGYAKARTA","authors":"Catur Purnaningsih, Teguh Santoso, Maryudella Afrida","doi":"10.47539/jktp.v5i1.258","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi akibat adanya sumbatan pada arteri koroner sehingga mengakibatkan terganggunya suplai oksigen ke otot jantung. Tanda yang sring muncul adalah nyeri dada atau rasa tidaknyaman yang menjalar ke leher, rahang, bahu sebelah kiri hingga punggung. Durasi nyeri yang timbul pada setiap orang dirasakan berbeda-beda. Pasien dengan PJK memiliki peluang menjalani perawatan ulang dalam waktu kurang lebih 30 hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan durasi nyeri pre-hospital dengan lama rawat ini di ruang intensif. Ini merupakan penelitian deskritif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel yakni 66 responden dengan menggunakan total sampling. Data diperoleh dari rekam medis rumah sakit pada bulan Juli sampai Desember 2019. Selanjutnya, data diolah dengan menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa durasi nyeri pre-hospital lebih dari 20 menit pada seluruh responden. Durasi rawat inap pada 49 responden yekni lebih dari 3 hari dan sebanyak 17 responden dirawat kurang dari 3 hari. Hubungan antar variabel menunjukkan terdapat nilai yang signifikan (p < 0.05) dan memiliki keeratan yang kuat. Kesimpulan penelitian durasi nyeri pre-hospital dapat meningkatkan lama rawat inap pada pasien PJK. Â Â Â Kata Kunci: Penyakit jantung coroner, lama rawat, nyeri, ruang rawat intensif","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47539/jktp.v5i1.258","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi akibat adanya sumbatan pada arteri koroner sehingga mengakibatkan terganggunya suplai oksigen ke otot jantung. Tanda yang sring muncul adalah nyeri dada atau rasa tidaknyaman yang menjalar ke leher, rahang, bahu sebelah kiri hingga punggung. Durasi nyeri yang timbul pada setiap orang dirasakan berbeda-beda. Pasien dengan PJK memiliki peluang menjalani perawatan ulang dalam waktu kurang lebih 30 hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan durasi nyeri pre-hospital dengan lama rawat ini di ruang intensif. Ini merupakan penelitian deskritif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel yakni 66 responden dengan menggunakan total sampling. Data diperoleh dari rekam medis rumah sakit pada bulan Juli sampai Desember 2019. Selanjutnya, data diolah dengan menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa durasi nyeri pre-hospital lebih dari 20 menit pada seluruh responden. Durasi rawat inap pada 49 responden yekni lebih dari 3 hari dan sebanyak 17 responden dirawat kurang dari 3 hari. Hubungan antar variabel menunjukkan terdapat nilai yang signifikan (p < 0.05) dan memiliki keeratan yang kuat. Kesimpulan penelitian durasi nyeri pre-hospital dapat meningkatkan lama rawat inap pada pasien PJK. Â Â Â Kata Kunci: Penyakit jantung coroner, lama rawat, nyeri, ruang rawat intensif