{"title":"IBN RUSYD MEETS RELIGION, PHILOSOPHY AND SCIENCE","authors":"Adam Gio Amaliano","doi":"10.30631/innovatio.v22i2.152","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ibn Rusyd is one of the philosophers who sought to combine religion and philosophy based on Islamic teachings, such as his belief that philosophy is not incompatible with Islam. Even Muslims are required to study it or are encouraged to do so. This research seeks to learn about Ibn Rusyd's efforts in bringing religion, philosophy, and science together and the relevance of Ibn Rusyd's thinking in bringing religion, philosophy, and science together in modern life. The writer uses content analysis, a research method that employs procedures to draw valid conclusions from books and documents. An analysis of Ibn Rusyd's thoughts on harmonizing religion, philosophy, and science, by making a justification classification based on the capacity of Muslim religious understanding will substantially prove a point. Because basically, one's understanding of religion at a certain level will not be separated from the function of reason as a promoter of rational thought. Without reason, one will not be able to accept the truth of religion, even if it is at a low \"rational\" level. This shows that the relationship between rational truth and religion will never be contradictory. What can be contradictory is human understanding of the contents of revelation. \nAbstrak: Ibnu Rusyd merupakan salah satu tokoh filsuf yang berupaya menggabungkan antara agama dan filsafat dengan berlandaskan prinsip-prinsip ajaran Islam, seperti pendapat beliau bahwa filsafat tidaklah bertentangan dengan islam, bahkan orang islam diwajibkan atau sekurang-kurangnya dianjurkan untuk mempelajarinya. Penelitian ini ingin mengetahui upaya-upaya Ibn Rusyd dalam mempertemukan agama, filsafat dan sains serta ingin mengetahui relevansi pemikiran Ibn Rusyd mempertemukan agama, filsafat dan sains dalam kehidupan sekarang. Metode yang digunakan adalah content analysis yaitu metode penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku dan dokumen. Analisis terhadap pemikiran-pemikiran Ibn Rusyd dalam menyelaraskan agama, filsafat, dan sains, dengan cara membuat klasifikasi pembenaran berdasarkan tingkatan kapasitas pemahaman keagamaan kaum Muslimīn, secara substansial akan menemukan titik simpul. Karena pada dasarnya, pemahaman seseorang terhadap agama pada tingkatan tertentu tidak akan terlepas dari fungsi akal yang sebagai promotor suatu pemikiran yang rasional. Tanpa akal seseorang tidak akan dapat menerima kebenaran agama, meskipun dalam tingkatan “rasional” yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan kebenaran rasio dan agama tidak akan pernah bertentangan, yang bisa bertentangan adalah pemahaman manusia terhadap isi kandungan yang di bawa oleh wahyu. \nKata Kunci: Ibn Rusyd, Agama, Filsafat dan Sains","PeriodicalId":134492,"journal":{"name":"INNOVATIO: Journal for Religious Innovation Studies","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"INNOVATIO: Journal for Religious Innovation Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30631/innovatio.v22i2.152","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Ibn Rusyd is one of the philosophers who sought to combine religion and philosophy based on Islamic teachings, such as his belief that philosophy is not incompatible with Islam. Even Muslims are required to study it or are encouraged to do so. This research seeks to learn about Ibn Rusyd's efforts in bringing religion, philosophy, and science together and the relevance of Ibn Rusyd's thinking in bringing religion, philosophy, and science together in modern life. The writer uses content analysis, a research method that employs procedures to draw valid conclusions from books and documents. An analysis of Ibn Rusyd's thoughts on harmonizing religion, philosophy, and science, by making a justification classification based on the capacity of Muslim religious understanding will substantially prove a point. Because basically, one's understanding of religion at a certain level will not be separated from the function of reason as a promoter of rational thought. Without reason, one will not be able to accept the truth of religion, even if it is at a low "rational" level. This shows that the relationship between rational truth and religion will never be contradictory. What can be contradictory is human understanding of the contents of revelation.
Abstrak: Ibnu Rusyd merupakan salah satu tokoh filsuf yang berupaya menggabungkan antara agama dan filsafat dengan berlandaskan prinsip-prinsip ajaran Islam, seperti pendapat beliau bahwa filsafat tidaklah bertentangan dengan islam, bahkan orang islam diwajibkan atau sekurang-kurangnya dianjurkan untuk mempelajarinya. Penelitian ini ingin mengetahui upaya-upaya Ibn Rusyd dalam mempertemukan agama, filsafat dan sains serta ingin mengetahui relevansi pemikiran Ibn Rusyd mempertemukan agama, filsafat dan sains dalam kehidupan sekarang. Metode yang digunakan adalah content analysis yaitu metode penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku dan dokumen. Analisis terhadap pemikiran-pemikiran Ibn Rusyd dalam menyelaraskan agama, filsafat, dan sains, dengan cara membuat klasifikasi pembenaran berdasarkan tingkatan kapasitas pemahaman keagamaan kaum Muslimīn, secara substansial akan menemukan titik simpul. Karena pada dasarnya, pemahaman seseorang terhadap agama pada tingkatan tertentu tidak akan terlepas dari fungsi akal yang sebagai promotor suatu pemikiran yang rasional. Tanpa akal seseorang tidak akan dapat menerima kebenaran agama, meskipun dalam tingkatan “rasional” yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan kebenaran rasio dan agama tidak akan pernah bertentangan, yang bisa bertentangan adalah pemahaman manusia terhadap isi kandungan yang di bawa oleh wahyu.
Kata Kunci: Ibn Rusyd, Agama, Filsafat dan Sains
伊本·鲁西德(Ibn Rusyd)是试图根据伊斯兰教义将宗教与哲学结合起来的哲学家之一,比如他认为哲学与伊斯兰教并不矛盾。即使是穆斯林也被要求学习或被鼓励这样做。本研究旨在了解伊本·鲁西德将宗教、哲学和科学结合在一起的努力,以及伊本·鲁西德的思想在现代生活中将宗教、哲学和科学结合在一起的相关性。作者使用了内容分析,这是一种采用程序从书籍和文献中得出有效结论的研究方法。对伊本·鲁西德关于宗教、哲学和科学和谐的思想进行分析,根据穆斯林对宗教的理解能力对其进行辩护分类,将在很大程度上证明一个观点。因为基本上,一个人在一定程度上对宗教的理解不会与理性作为理性思维促进者的功能分开。没有理性,一个人就不能接受宗教的真理,即使它处于一个很低的“理性”水平。这表明理性真理与宗教之间的关系永远不会是矛盾的。可能矛盾的是人类对启示内容的理解。摘要:Ibnu rusd merupakan salah satu tokoh filsuf yang bergabungkan antara agama dan filsafat dengan berlandaskan prinsip-prinsip ajaran Islam, perti pendapat beliau bahwa filsafat tidaklah bertentangan dengan Islam, bahkan orang Islam diwajibkan atau sekurang-kurangnya dianjurkan untuk mempelajarinya。Penelitian ini ingin mengetahui upaya-upaya Ibn rusd dalam member pertemukan agama, filsafat dan sains serkarang, filsafat dan sains dalam kehidupan sekarang。Metode yang digunakan adalah含量分析yitu Metode penelitian yang memanfaatkan seperangkat检察官untuk menarik kespulpulan yang sahih dari sebuah buku dan dokumen。分析hadap pemikiran-pemikiran, Ibn Rusyd dalam menyelaraskan agama, filsafat, dan sains, dengan cara成员klasifikasi pembenaran berdasarkan tingkatan kapasitas pemahaman keagamaan kumlimumn, secara实质性的akan menikan menikan简单。Karena pada dasarnya, pemahaman sesseorang terhadap agama pattingkatan tertentu tidak akan terlepas dari真菌akal yang sebagai促进者suatu pemikiran yang理性。Tanpa akal seseorang tidak akan dapat menerima kebenaran agama, meskipun dalam tingkatan“理性”yang rendah。我的名字是“我的名字”,我的名字是“我的名字”,我的名字是“我的名字”,我的名字是“我的名字”。Kata Kunci: Ibn Rusyd, Agama, Filsafat和Sains