Naomi Yemima Manalu, Johni Hardori, Robert Paul Trisna
{"title":"Studi Evaluasi Terhadap Program Renewal Life di Jemaat GBI El Shaddai, Pontianak","authors":"Naomi Yemima Manalu, Johni Hardori, Robert Paul Trisna","doi":"10.47304/jl.v7i2.153","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Setelah percaya kepada Yesus, orang percaya dituntut untuk hidup dalam kedewasaan dari hari ke hari. Identitas ini mendorong pribadi lepas pribadi mengalami perubahan hidup dalam segala bidang. Untuk mencapai tujuan itu, Tuhan memberikan tugas kepada gereja agar dapat secara kreatif membuat program-program yang dapat mencapai tujuan kedewasaan jemaat. Mulai dari dari kelompok sel, mezbah keluarga, sampai Renewal Life. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan konsep pembinaan iman rohani jemaat GBI El Shaddai Pontianak lewat program Renewal Life, sehingga peserta mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus Kristus secara pribadi dan mengalami kedewasaan rohani. Bagaimana kehidupan kerohanian jemaat GBI El Shaddai setelah mengikuti program “Renewal Life”? Bagaimana mengatasi kekurangan dalam program “Renewal Life”? Bagaimana dampak program “Renewal Life” terhadap kedewasaan rohani Jemaat? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptip dengan peneliti adalah bagian dari subjek yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jemaat yang setelah mengikuti program Renewal Life memiliki pola pikir, cara pandang yang berbeda baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Sehingga mudah mengalami pertumbuhan dalam kedewasaan Kerohanian. Selanjutnya, jemaat memiliki kesadaran tersendiri untuk mau terlibat, ambil bagian dalam pelayanan di gereja tanpa harus di dorong, dipaksa oleh pemimpin rohani untuk melayani. Terakhir, jemaat memiliki kesadaran untuk mau bertumbuh dalam kedewasaan kerohaniaannya sehingga mau tergabung dalam suatu wadah komunitas pemuridan. Sehingga lebih lagi mengalami pertumbuhandan kedewasaan kerohanian","PeriodicalId":228336,"journal":{"name":"JURNAL LUXNOS","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL LUXNOS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47304/jl.v7i2.153","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Setelah percaya kepada Yesus, orang percaya dituntut untuk hidup dalam kedewasaan dari hari ke hari. Identitas ini mendorong pribadi lepas pribadi mengalami perubahan hidup dalam segala bidang. Untuk mencapai tujuan itu, Tuhan memberikan tugas kepada gereja agar dapat secara kreatif membuat program-program yang dapat mencapai tujuan kedewasaan jemaat. Mulai dari dari kelompok sel, mezbah keluarga, sampai Renewal Life. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan konsep pembinaan iman rohani jemaat GBI El Shaddai Pontianak lewat program Renewal Life, sehingga peserta mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus Kristus secara pribadi dan mengalami kedewasaan rohani. Bagaimana kehidupan kerohanian jemaat GBI El Shaddai setelah mengikuti program “Renewal Life”? Bagaimana mengatasi kekurangan dalam program “Renewal Life”? Bagaimana dampak program “Renewal Life” terhadap kedewasaan rohani Jemaat? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptip dengan peneliti adalah bagian dari subjek yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jemaat yang setelah mengikuti program Renewal Life memiliki pola pikir, cara pandang yang berbeda baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Sehingga mudah mengalami pertumbuhan dalam kedewasaan Kerohanian. Selanjutnya, jemaat memiliki kesadaran tersendiri untuk mau terlibat, ambil bagian dalam pelayanan di gereja tanpa harus di dorong, dipaksa oleh pemimpin rohani untuk melayani. Terakhir, jemaat memiliki kesadaran untuk mau bertumbuh dalam kedewasaan kerohaniaannya sehingga mau tergabung dalam suatu wadah komunitas pemuridan. Sehingga lebih lagi mengalami pertumbuhandan kedewasaan kerohanian
在相信耶稣之后,信徒必须每天活在成年期。这种身份让个人自由在各个领域经历生活的变化。为了实现这一目标,主赋予教会一项任务,使其能够创造性地创建能够实现会众成熟目标的计划。从细胞组,家庭祭坛,到恢复生命。该研究的目的是重申GBI El Shaddai Pontianak会众通过更新生活计划的精神信仰的概念,使参与者体验到与主耶稣基督的个人接触和精神上的成熟。在“更新生命”计划之后,GBI El Shaddai会众的精神生活是怎样的?如何解决“更新生活”计划的缺陷?“复兴生活”计划如何影响会众的精神成熟?该研究采用与研究人员相关的描述性描述性方法是研究对象的一部分。研究结果表明,参加过重生生活项目的会众都有一种心态,一种对自己和他人不同的看法。这样就可以很容易地体验到灵性成熟的过程。反过来,教会也有自己独特的意识,愿意参与教会的服务,不受鼓励,不受精神领袖的强迫。最后,教会认识到要在教会中成长为一个门徒团。使他们更多地经历灵性的成长和成熟