Karakteristik Pasien COVID-19 Simtomatik dan Asimtomatik di Rumah Sakit

Amellya Sucieta, Sabrina Ermayanti, Sukri Rahman
{"title":"Karakteristik Pasien COVID-19 Simtomatik dan Asimtomatik di Rumah Sakit","authors":"Amellya Sucieta, Sabrina Ermayanti, Sukri Rahman","doi":"10.25077/jikesi.v3i1.729","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Karakteristik pasien COVID-19 diperlukan dalam pengendalian pandemi COVID-19. Beragamnya gejala klinis yang muncul, mulai dari asimtomatik sampai kritis menyebabkan perbedaan dalam diagnosis, isolasi, dan pengobatan pasien. Pasien asimtomatik dapat bertindak sebagai karier yang menyebarkan virus kepada orang lain. Pasien simtomatik dengan gejala ringan sampai berat memerlukan intervensi dan pengobatan yang berbeda untuk mencegah penularan dan perburukan klinis. Perbedaan intervensi juga perlu mempertimbangkan durasi konversi negatif yang berkaitan dengan risiko penularan dan peningkatan kasus COVID-19. \nObjektif: Tinjauan literatur ini bertujuan untuk memberikan gambaran karakteristik pasien COVID-19 simtomatik dan asimtomatik di rumah sakit. \nMetode: Pencarian artikel penelitian bersumber dari database PUBMED dan ScienceDirect, yang melalui proses penyaringan dan analisis data. \nHasil: Tinjauan ini dilakukan terhadap 13 artikel penelitian yang terdiri dari: 3 artikel meneliti pasien simtomatik, 4 artikel meneliti pasien asimtomatik, 6 artikel meneliti pasien simtomatik dan asimtomatik. Prevalensi pasien COVID-19 simtomatik di rumah sakit lebih banyak dibandingkan pasien asimtomatik. Pasien simtomatik lebih banyak ditemukan pada kelompok usia yang lebih tua dibandingkan pasien asimtomatik. Pasien simtomatik memiliki median usia berkisar antara 22-69 tahun, sedangkan pasien asimtomatik berkisar antara 19-37 tahun. Sebagian besar studi menemukan dominasi laki-laki pada kelompok pasien simtomatik, dan perempuan pada kelompok pasien asimtomatik. Durasi konversi negatif hasil pemeriksaan RT-PCR pada pasien simtomatik dan asimtomatik dari tinjuan ini tidak ditemukan perbedaan signifikan. \nKesimpulan: Durasi konversi negatif dalam penentuan bebas isolasi pasien COVID-19 perlu mempertimbangkan durasi sejak awal terkonfirmasi positif pada pasien asimtomatik, pertimbangan perbaikan gejala klinis dan pemeriksaan penunjang pada pasien simtomatik.","PeriodicalId":308000,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25077/jikesi.v3i1.729","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latar Belakang: Karakteristik pasien COVID-19 diperlukan dalam pengendalian pandemi COVID-19. Beragamnya gejala klinis yang muncul, mulai dari asimtomatik sampai kritis menyebabkan perbedaan dalam diagnosis, isolasi, dan pengobatan pasien. Pasien asimtomatik dapat bertindak sebagai karier yang menyebarkan virus kepada orang lain. Pasien simtomatik dengan gejala ringan sampai berat memerlukan intervensi dan pengobatan yang berbeda untuk mencegah penularan dan perburukan klinis. Perbedaan intervensi juga perlu mempertimbangkan durasi konversi negatif yang berkaitan dengan risiko penularan dan peningkatan kasus COVID-19. Objektif: Tinjauan literatur ini bertujuan untuk memberikan gambaran karakteristik pasien COVID-19 simtomatik dan asimtomatik di rumah sakit. Metode: Pencarian artikel penelitian bersumber dari database PUBMED dan ScienceDirect, yang melalui proses penyaringan dan analisis data. Hasil: Tinjauan ini dilakukan terhadap 13 artikel penelitian yang terdiri dari: 3 artikel meneliti pasien simtomatik, 4 artikel meneliti pasien asimtomatik, 6 artikel meneliti pasien simtomatik dan asimtomatik. Prevalensi pasien COVID-19 simtomatik di rumah sakit lebih banyak dibandingkan pasien asimtomatik. Pasien simtomatik lebih banyak ditemukan pada kelompok usia yang lebih tua dibandingkan pasien asimtomatik. Pasien simtomatik memiliki median usia berkisar antara 22-69 tahun, sedangkan pasien asimtomatik berkisar antara 19-37 tahun. Sebagian besar studi menemukan dominasi laki-laki pada kelompok pasien simtomatik, dan perempuan pada kelompok pasien asimtomatik. Durasi konversi negatif hasil pemeriksaan RT-PCR pada pasien simtomatik dan asimtomatik dari tinjuan ini tidak ditemukan perbedaan signifikan. Kesimpulan: Durasi konversi negatif dalam penentuan bebas isolasi pasien COVID-19 perlu mempertimbangkan durasi sejak awal terkonfirmasi positif pada pasien asimtomatik, pertimbangan perbaikan gejala klinis dan pemeriksaan penunjang pada pasien simtomatik.
患者在医院的COVID-19和asimto一起的特征
背景:在COVID-19大流行控制方面需要患者的特征。临床症状的不同程度,从症状到临界,会导致病人的诊断、隔离和治疗有所不同。症状患者可以作为向他人传播病毒的职业。症状轻微到严重的症状需要不同的干预和治疗,以防止感染和临床疾病。干预措施的差异还需要考虑与感染风险和升病例相关的负面转换持续时间。客观:本文献综述旨在为患者COVID-19 simto一起和asimto一起在医院提供特征概述。方法:研究文章的来源是通过数据筛选和分析的公共数据库。结果:这是对13篇研究文章的审查:3篇研究症状医学患者的文章,4篇研究亚述患者的文章,6篇研究症状症状患者和亚述患者的文章。医院病人COVID-19症状患病率高于所有症状者。症状患者比症状患者更早的年龄发现更多。症状患者的年龄介于22-69岁之间,而症状患者的年龄介于19-37岁之间。大多数研究发现,雄性群体和亚型患者群体占主导地位。这两种症状症状之间的转移持续时间为阴性。结论:covid
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信