{"title":"INTERNALISASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL BUDAYA KARAWITAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN SIKAP TOLERANSI SISWA MTs PGRI GAJAH SAMBIT PONOROGO","authors":"Yustita Tiara Buana, Risma Dwi Arisona","doi":"10.21154/jiipsi.v2i2.1015","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Karakter siswa terbentuk melalui kebiasaan budaya karawitan di MTs PGRI Gajah, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo menerapkan pengenalan budaya daerah khususnya pada budaya karawitan. Hal ini merupakan bentuk nyata dalam penyaluran bakat serta minat siswa dalam bidang seni karawitan. Adanya seni karawitan ini memberikan dampak yang sagat besar terhadap siswa salah satunya yaitu sikap toleransi. Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui internalisasi nilai-nilai kearifan lokal budaya karawitan dapat meningkatkan sikap toleransi siswa d MTs PGRI Gajah Sambit Ponoroho. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, jenis dari penelitian ini merupakan penelitian lapangan bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal budaya karawitan di MTs PGRI Gajah, Sambit, Ponorogo yaitu nilai kebersamaan, nilai kesabaran, nilai kepemimpinan, nilai tanggung jawab, nilai kedisiplinan, nilai kesopanan, nilai keagamaan, nilai kehalusan, nilai konsenterasi dan nilai toleransi. (2) Pelaksanaan nilai kearifan lokal budaya karawitan dapat meningkatkan sikap toleransi siswa pada mata pelajaran IPS terpadu kelas VII di MTs PGRI Gajah, Sambit, Ponorogo ini melalui tiga tahapan yaitu tahap transformasi nilai, tahap transaksi nilai, tahap transinternalisasi nilai. (3) Faktor pendorong dan penghambat nilai kearifan lokal budaya karawitan dapat meningkatkan sikap toleransi siswa pada mata pelajaran IPS terpadu kelas VII di MTs PGRI Gajah, Sambit, Ponorogo. Solusi untuk kendala tersebut pihak sekolah mengadakan kegiatan ekstrakulikuler karawitan, mewajibkan untuk ikut karawitan sejak kelas VII jadi karawitan ini terprogram sehingga nilai toleransi ini dapat dibentuk disini. Selain itu peran guru dan orang tua harus ekstra dalam mendidik dan memahamkan siswa atau anak bahwa nilai toleransi itu sangat penting.","PeriodicalId":164931,"journal":{"name":"JIIPSI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIIPSI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21154/jiipsi.v2i2.1015","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Karakter siswa terbentuk melalui kebiasaan budaya karawitan di MTs PGRI Gajah, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo menerapkan pengenalan budaya daerah khususnya pada budaya karawitan. Hal ini merupakan bentuk nyata dalam penyaluran bakat serta minat siswa dalam bidang seni karawitan. Adanya seni karawitan ini memberikan dampak yang sagat besar terhadap siswa salah satunya yaitu sikap toleransi. Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui internalisasi nilai-nilai kearifan lokal budaya karawitan dapat meningkatkan sikap toleransi siswa d MTs PGRI Gajah Sambit Ponoroho. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, jenis dari penelitian ini merupakan penelitian lapangan bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal budaya karawitan di MTs PGRI Gajah, Sambit, Ponorogo yaitu nilai kebersamaan, nilai kesabaran, nilai kepemimpinan, nilai tanggung jawab, nilai kedisiplinan, nilai kesopanan, nilai keagamaan, nilai kehalusan, nilai konsenterasi dan nilai toleransi. (2) Pelaksanaan nilai kearifan lokal budaya karawitan dapat meningkatkan sikap toleransi siswa pada mata pelajaran IPS terpadu kelas VII di MTs PGRI Gajah, Sambit, Ponorogo ini melalui tiga tahapan yaitu tahap transformasi nilai, tahap transaksi nilai, tahap transinternalisasi nilai. (3) Faktor pendorong dan penghambat nilai kearifan lokal budaya karawitan dapat meningkatkan sikap toleransi siswa pada mata pelajaran IPS terpadu kelas VII di MTs PGRI Gajah, Sambit, Ponorogo. Solusi untuk kendala tersebut pihak sekolah mengadakan kegiatan ekstrakulikuler karawitan, mewajibkan untuk ikut karawitan sejak kelas VII jadi karawitan ini terprogram sehingga nilai toleransi ini dapat dibentuk disini. Selain itu peran guru dan orang tua harus ekstra dalam mendidik dan memahamkan siswa atau anak bahwa nilai toleransi itu sangat penting.