Bias Gender dalam Dakwah Thoriqoh Qodiriyah Naqsabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya

Eunis Khoirunnisa, Siti Sarah Sakinayati Hartati
{"title":"Bias Gender dalam Dakwah Thoriqoh Qodiriyah Naqsabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya","authors":"Eunis Khoirunnisa, Siti Sarah Sakinayati Hartati","doi":"10.53401/iktsf.v3i1.42","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jamaah TQN PP. Suryalaya berjumlah ribuan, yang terdiri dari semua kalangan, laki-laki, perempuan, tua maupun muda, dari berbagai kesetaraan ekonomi yang berbeda, dan latar belakang pendidikan yang berbeda pula. Setiap orang harus tahu dan memahami setiap isi ajaran yang ada dalam TQN PP. Suryalaya. Selain dari Mursyid, setiap jama’ah atau murid bisa mendapatkan pesan tentang ajaran tersebut melalui para Da’i dan Da’iah yang ada di lingkungan TQN itu sendiri tanpa terkecuali. Namun fakta yang ditemukan justru tidak adanya sosok panutan seorang Da’iah yang muncul dipublik, sehingga menjadi salah satu kendala tidak tersampainya pesan tadi dengan baik khususnya kepada kalangan perempuan. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi jama’ah TQN tentang peran Da’i Perempuan dalam lingkup TQN, dan mengetahui seberapa pentingnya peran Da’i perempuan dalam kegiatan dakwah TQN PP. Suryalaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun data yang dipakai adalah dari hasil wawancara dan observasi, kisah ulama wanita terdahulu, dan sumber sumber-sumber buku yang relevan. Landasan teori yang dipakai adalah  teori dakwah, dam komunikasi gender. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa adanya masalah kesenjangan gender dikalangan jama’ah TQN, yang disebabkan oleh kurang luasnya kesempatan yang diberikan kepada kaum perempuan. Dan itu mengakibatkan terjadinya rasa tidak percaya diri dikalangan akhwat. Sehingga terkadang pesan dakwah pun tidak tersampaikan dengan baik karena adanya kesenjangan tersebut. Masalah tersebut bisa diatasi dengan adanya kesadaran semua pihak, yang harus didorong oleh kebijakan tegas dari pihak-pihak yang bertanggungjawab membuat kebijakan.","PeriodicalId":314835,"journal":{"name":"Iktisyaf: Jurnal Ilmu Dakwah dan Tasawuf","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Iktisyaf: Jurnal Ilmu Dakwah dan Tasawuf","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53401/iktsf.v3i1.42","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Jamaah TQN PP. Suryalaya berjumlah ribuan, yang terdiri dari semua kalangan, laki-laki, perempuan, tua maupun muda, dari berbagai kesetaraan ekonomi yang berbeda, dan latar belakang pendidikan yang berbeda pula. Setiap orang harus tahu dan memahami setiap isi ajaran yang ada dalam TQN PP. Suryalaya. Selain dari Mursyid, setiap jama’ah atau murid bisa mendapatkan pesan tentang ajaran tersebut melalui para Da’i dan Da’iah yang ada di lingkungan TQN itu sendiri tanpa terkecuali. Namun fakta yang ditemukan justru tidak adanya sosok panutan seorang Da’iah yang muncul dipublik, sehingga menjadi salah satu kendala tidak tersampainya pesan tadi dengan baik khususnya kepada kalangan perempuan. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi jama’ah TQN tentang peran Da’i Perempuan dalam lingkup TQN, dan mengetahui seberapa pentingnya peran Da’i perempuan dalam kegiatan dakwah TQN PP. Suryalaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun data yang dipakai adalah dari hasil wawancara dan observasi, kisah ulama wanita terdahulu, dan sumber sumber-sumber buku yang relevan. Landasan teori yang dipakai adalah  teori dakwah, dam komunikasi gender. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa adanya masalah kesenjangan gender dikalangan jama’ah TQN, yang disebabkan oleh kurang luasnya kesempatan yang diberikan kepada kaum perempuan. Dan itu mengakibatkan terjadinya rasa tidak percaya diri dikalangan akhwat. Sehingga terkadang pesan dakwah pun tidak tersampaikan dengan baik karena adanya kesenjangan tersebut. Masalah tersebut bisa diatasi dengan adanya kesadaran semua pihak, yang harus didorong oleh kebijakan tegas dari pihak-pihak yang bertanggungjawab membuat kebijakan.
有成千上万的人来自不同的经济平等、不同的教育背景,包括男性、女性、老年人和年轻人。每个人都必须知道并理解存在于TQN . Suryalaya中的每一个教义。除了穆尔西德之外,所有的学生都可以从TQN社区的达伊和达人那里得到教义的信息。但事实是,在公众面前,没有一个勇敢的榜样,这使得它对女性来说是一个不方便的障碍。目的是了解jama 'ah TQN对TQN领域的女性角色的看法,了解Da 'i在dakwah TQN PP. Suryalaya活动中的女性角色的重要性。本研究采用定性研究方法。至于所使用的数据包括采访和观察,早期神职人员的故事,以及相关书籍资源。他们使用的基础理论是dakwah理论和性别交流理论。根据所作的数据分析得出的结论是,jama ah TQN存在性别不平等问题,原因是女性缺乏机会。这导致了报纸上的不信任。因此,由于这些差距,即使是传教士的信息也不能很好地传达。这个问题可以通过认识各方来解决,这些各方必须以负责任的政策为动力。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信