AUW TJOEI LAN SEBAGAI REPRESENTASI PERJUANGAN TRIPLE DISCRIMINATION SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

J. Nafisah
{"title":"AUW TJOEI LAN SEBAGAI REPRESENTASI PERJUANGAN TRIPLE DISCRIMINATION SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA","authors":"J. Nafisah","doi":"10.15408/harkat.v18i2.26441","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. This article describes the ethnic Chinese as a minority who had to go through various discriminations, especially violence against women, thus giving birth to a new female figure, namely Auw Tjoei Lan during the national movement. The researcher hopes that this figure can inspire multicultural-based history learning in schools. So that students can understand that the Indonesian struggle is not only carried out by men. Many women have contributed to achieving the unity of Indonesia. In addition, the concept of women's emancipation tends to only apply to indigenous women such as Raden Ajeng Kartini and Dewi Sartika. Whereas ethnic Chinese are also part of Indonesian society and are involved in Indonesia's independence efforts. The formulation of the problem in the study of this article is \"How is Auw Tjoei Lan's efforts in fighting for three discriminations in the history of the movement in Indonesia?\". The process of this study uses the historical method with data sources in the study of literature. The result of this study is that Auw Tjoei Lan played a very important role during the movement in Indonesia. Auw Tjoei Lan has a high social awareness in an effort to fight for discrimination in Indonesia, especially for women. Abstrak. Artikel ini memaparkan mengenai etnis Tionghoa sebagai minoritas yang harus melalui berbagai diskriminasi khususnya kekerasan pada perempuan sehingga melahirkan seorang tokoh perempuan baru yakni bernama Auw Tjoei Lan pada masa pergerakan nasional. Peneliti berharap tokoh ini dapat menginspirasi pembelajaran sejarah berbasis multicultural di sekolah. Sehingga siswa dapat memahami bahwa perjuangan Indonesia tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Banyak perempuan yang berjasa dalam mencapai persatuan Indonesia. Selain itu konsep emansipasi wanita cenderung hanya dinobatkan pada perempuan pribumi saja seperti Raden Ajeng Kartini, dan Dewi Sartika. Padahal etnis Tionghoa juga merupakan bagian dari masyarakat Indonesia dan ikut terlibat dalam upaya kemerdekaan Indonesia. Rumusan masalah pada kajian artikel ini adalah “Bagaimana upaya Auw Tjoei Lan dalam memperjuangkan triple discrimination pada sejarah pergerakan di Indonesia?”. Proses kajian ini menggunakan metode historis dengan sumber data secara studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah Auw Tjoei Lan berperan sangat penting pada masa pergerakan di Indonesia. Auw Tjoei Lan memiliki kesadaran sosial yang tinggi dalam upaya memperjuangkan diskriminasi di Indonesia khususnya bagi kalangan perempuan. ","PeriodicalId":420598,"journal":{"name":"Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/harkat.v18i2.26441","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstract. This article describes the ethnic Chinese as a minority who had to go through various discriminations, especially violence against women, thus giving birth to a new female figure, namely Auw Tjoei Lan during the national movement. The researcher hopes that this figure can inspire multicultural-based history learning in schools. So that students can understand that the Indonesian struggle is not only carried out by men. Many women have contributed to achieving the unity of Indonesia. In addition, the concept of women's emancipation tends to only apply to indigenous women such as Raden Ajeng Kartini and Dewi Sartika. Whereas ethnic Chinese are also part of Indonesian society and are involved in Indonesia's independence efforts. The formulation of the problem in the study of this article is "How is Auw Tjoei Lan's efforts in fighting for three discriminations in the history of the movement in Indonesia?". The process of this study uses the historical method with data sources in the study of literature. The result of this study is that Auw Tjoei Lan played a very important role during the movement in Indonesia. Auw Tjoei Lan has a high social awareness in an effort to fight for discrimination in Indonesia, especially for women. Abstrak. Artikel ini memaparkan mengenai etnis Tionghoa sebagai minoritas yang harus melalui berbagai diskriminasi khususnya kekerasan pada perempuan sehingga melahirkan seorang tokoh perempuan baru yakni bernama Auw Tjoei Lan pada masa pergerakan nasional. Peneliti berharap tokoh ini dapat menginspirasi pembelajaran sejarah berbasis multicultural di sekolah. Sehingga siswa dapat memahami bahwa perjuangan Indonesia tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Banyak perempuan yang berjasa dalam mencapai persatuan Indonesia. Selain itu konsep emansipasi wanita cenderung hanya dinobatkan pada perempuan pribumi saja seperti Raden Ajeng Kartini, dan Dewi Sartika. Padahal etnis Tionghoa juga merupakan bagian dari masyarakat Indonesia dan ikut terlibat dalam upaya kemerdekaan Indonesia. Rumusan masalah pada kajian artikel ini adalah “Bagaimana upaya Auw Tjoei Lan dalam memperjuangkan triple discrimination pada sejarah pergerakan di Indonesia?”. Proses kajian ini menggunakan metode historis dengan sumber data secara studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah Auw Tjoei Lan berperan sangat penting pada masa pergerakan di Indonesia. Auw Tjoei Lan memiliki kesadaran sosial yang tinggi dalam upaya memperjuangkan diskriminasi di Indonesia khususnya bagi kalangan perempuan. 
摘要。这篇文章描述了华人作为一个少数民族,必须经历各种歧视,特别是对妇女的暴力,从而在民族运动中诞生了一个新的女性形象,即吴卓兰。研究者希望这一数字能够启发学校中基于多元文化的历史学习。这样学生们就能明白印尼的斗争不仅仅是由男人进行的。许多妇女为实现印度尼西亚的统一作出了贡献。此外,妇女解放的概念往往只适用于像Raden Ajeng Kartini和Dewi Sartika这样的土著妇女。而华人也是印尼社会的一部分,参与了印尼的独立努力。本文研究的问题提法是“乌卓兰在印尼运动历史上为争取三种歧视所做的努力是怎样的?”本研究过程采用文献研究中的史料方法。这项研究的结果是,吴卓兰在印度尼西亚的运动中发挥了非常重要的作用。吴卓兰在印尼为反对歧视,特别是对妇女的歧视而努力,具有很高的社会意识。Abstrak。Artikel, ini, memaparkan mengenai etis Tionghoa, sebagai少数民族,yang harus, melalai, berbagai, diskriminas, khususnya, kekerasan, perperpuan, seahirkan, seorang, perperpuan, baru, yakni, bernami, aujoei, pada, masa, pergerakan, national。Peneliti berharap tokoh ini dapat menginspirasi penbelajaran sejarah berbasis multicultural di sekolah。sehinga siswa dapat memahami bahwa perjuangan Indonesia tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki。Banyak perempuan yang berjasa dalam mencapai persatuan印度尼西亚。Selain i konsep emansipasi wanita cenderung - hanya dinobatkan - perperumi - priumi - saja - perperi Raden Ajeng Kartini, dan Dewi Sartika。Padahal etnis Tionghoa juga merupakan bagian dari masyarakat Indonesia(印尼)Rumusan masalah padkajian artikel ini adalah " Bagaimana upaya Auw Tjoei Lan dalam memperjuangkan三重歧视padsejarah pergerakan di Indonesia? "本文主要论述了喀建、孟古那坎的方法史、邓坎的数量、数据和研究文献。哈西尔·达里·佩利蒂尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼。Auw Tjoei Lan memoriliki kesadaran社会yang tinggi dalam upaya成员perperjuangkan diskriminasi di Indonesia khususnya bagi kalangan perempuan。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信