Ferdinan Ferdinan, Ir. H. Ramlan, Dra. Uniek Mulyaning Sari, S.Si. M.Si Oktriyanto, S.Sos M.Si M. Nur Iman Ridwan
{"title":"KINERJA PENYULUH KB DALAM PERSFEKTIF PARA KADER DI LIMA KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN","authors":"Ferdinan Ferdinan, Ir. H. Ramlan, Dra. Uniek Mulyaning Sari, S.Si. M.Si Oktriyanto, S.Sos M.Si M. Nur Iman Ridwan","doi":"10.37306/KKB.V5I2.42","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"KINERJA PENYULUH KB DALAM PERSFEKTIF PARA KADER \nDI LIMA KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN \n \nIr. H. Ramlan, M.A. \nDra. Uniek Mulyaning Sari, M.A. \nOktriyanto, S.Si., M.S \nNur Iman Ridwan, S.Sos., M.Si \nFerdinan Salim \nPenyuluh Keluarga Berencana (PKB) adalah ujung tombak pelaksana kegiatan KB di lini lapangan. Namun, kegiatan pelayanan ini tidak selalu mencapai target BKKBN. Di Kabupaten Hulu Sungai Utara, pencapaian Non MJP peserta KB Baru hingga Oktober 2020 hanya mencapai 45,47% (OPD KB Kabupaten HSU, 2020). Kondisi ini kemungkinan disebabkan karena pandemi Covid-19. Di samping itu juga diduga karena rendahnya kinerja PKB. Persoalan kinerja PKB terutama di era adaptasi kebiasaan baru ini, dapat dirasakan oleh para kader di lapangan, karena mereka lah yang selama ini membantu PKB dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Tujuan penelitian ini: (1) menganalisis kinerja PKB dalam perspektif para kader di lima kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Selatan; (2) mengidentifikasi faktor yang menghambat kinerja PKB sebelum dan di masa pandemi Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian menggunakan metode penelitian campuran (mixed methods), yaitu menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) kinerja PKB di lima kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Selatan, menurut perspektif kadernya, lebih rendah di masa pandemi Covid-19 dibandingkan sebelum pandemi Covid-19; (2) kendala yang dihadapi oleh PKB yaitu kendala internal (SDM PKB yang akan memasuki usia pensiun, kurang terbiasa dengan penggunaan teknologi dan jumlah tenaga PKB yang tidak sebanding dengan wilayah binaan), dan kendala eksternal (sulitnya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pelayanan KB). Disarankan: 1) BKKBN Pusat atau pun Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan melakukan perekrutan tenaga PKB non-PNS agar rasio petugas PKB dan wilayah binaannya mendekati normal. 2) dilaksanakan pelatihan pelayanan KB jarak jauh/virtual dan pemberian insentif kuota/pulsa kepada petugas. \nPenyuluh Keluarga Berencana (PKB), kinerja, Covid-19. \n \nKata Kunci: Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), Kinerja, dan Covid-19","PeriodicalId":176908,"journal":{"name":"Jurnal Keluarga Berencana","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Keluarga Berencana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37306/KKB.V5I2.42","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
KINERJA PENYULUH KB DALAM PERSFEKTIF PARA KADER
DI LIMA KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Ir. H. Ramlan, M.A.
Dra. Uniek Mulyaning Sari, M.A.
Oktriyanto, S.Si., M.S
Nur Iman Ridwan, S.Sos., M.Si
Ferdinan Salim
Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) adalah ujung tombak pelaksana kegiatan KB di lini lapangan. Namun, kegiatan pelayanan ini tidak selalu mencapai target BKKBN. Di Kabupaten Hulu Sungai Utara, pencapaian Non MJP peserta KB Baru hingga Oktober 2020 hanya mencapai 45,47% (OPD KB Kabupaten HSU, 2020). Kondisi ini kemungkinan disebabkan karena pandemi Covid-19. Di samping itu juga diduga karena rendahnya kinerja PKB. Persoalan kinerja PKB terutama di era adaptasi kebiasaan baru ini, dapat dirasakan oleh para kader di lapangan, karena mereka lah yang selama ini membantu PKB dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Tujuan penelitian ini: (1) menganalisis kinerja PKB dalam perspektif para kader di lima kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Selatan; (2) mengidentifikasi faktor yang menghambat kinerja PKB sebelum dan di masa pandemi Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian menggunakan metode penelitian campuran (mixed methods), yaitu menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) kinerja PKB di lima kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Selatan, menurut perspektif kadernya, lebih rendah di masa pandemi Covid-19 dibandingkan sebelum pandemi Covid-19; (2) kendala yang dihadapi oleh PKB yaitu kendala internal (SDM PKB yang akan memasuki usia pensiun, kurang terbiasa dengan penggunaan teknologi dan jumlah tenaga PKB yang tidak sebanding dengan wilayah binaan), dan kendala eksternal (sulitnya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pelayanan KB). Disarankan: 1) BKKBN Pusat atau pun Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan melakukan perekrutan tenaga PKB non-PNS agar rasio petugas PKB dan wilayah binaannya mendekati normal. 2) dilaksanakan pelatihan pelayanan KB jarak jauh/virtual dan pemberian insentif kuota/pulsa kepada petugas.
Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), kinerja, Covid-19.
Kata Kunci: Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), Kinerja, dan Covid-19