Aliyah Mantik, Khomsahrial Romli, F. Yanti, Fauzi Fauzi
{"title":"Creative Economy-Based Da'wah Approach: in the Deaf Community in Lampung","authors":"Aliyah Mantik, Khomsahrial Romli, F. Yanti, Fauzi Fauzi","doi":"10.15575/IDAJHS.V15I1.9683","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to describe the empowerment-based da'wah approach among the deaf in the Lampung region. This research also identifies the elements of persuasive da'wah in the process of the empowerment process. This study used a descriptive qualitative method by collecting data through interviews and observations and searching literature sources that were considered relevant. The results showed that empowerment has two functions, first as an instrument to build economic independence, which is carried out through providing skills based on hobby development. Secondly, empowerment becomes a persuasive da'wah instrument. The process of preaching uses sign language with an orientation to change the dimensions of religiosity, so that there is a change in understanding, experience and appreciation of religion towards a positive direction and an increase in the confidence of members of the deaf community.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pendekatan dakwah berbasis pemberdayaan pada kalangan tunarungu di wilayah Lampung. Penelitian ini juga sekaligus mengidentifikasi unsur-unsur dakwah persuasif dalam proses pemberdayaan yang dimaksud. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi serta penelusuran sumber pustaka yang dipandang relevan. Hasil penelitian menunjukkan pemberdayaan memiliki dua fungsi: pertama sebagai instrumen membangun kemandirian ekonomi, yang dilakukan melalui pembekalan keterampilan berbasis pengembangan hobi. Kedua pemberdayaan menjadi instrumen dakwah persuasif. Proses dakwah menggunakan bahasa isyarat dengan orientasi perubahan dimensi-dimensi religiusitas, sehingga terjadi perubahan pemahaman, pengalaman dan penghayatan kegamaan kearah positif dan peningkatan rasa percaya diri para anggota komunitas tunarungu.","PeriodicalId":119879,"journal":{"name":"Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/IDAJHS.V15I1.9683","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
This study aims to describe the empowerment-based da'wah approach among the deaf in the Lampung region. This research also identifies the elements of persuasive da'wah in the process of the empowerment process. This study used a descriptive qualitative method by collecting data through interviews and observations and searching literature sources that were considered relevant. The results showed that empowerment has two functions, first as an instrument to build economic independence, which is carried out through providing skills based on hobby development. Secondly, empowerment becomes a persuasive da'wah instrument. The process of preaching uses sign language with an orientation to change the dimensions of religiosity, so that there is a change in understanding, experience and appreciation of religion towards a positive direction and an increase in the confidence of members of the deaf community.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pendekatan dakwah berbasis pemberdayaan pada kalangan tunarungu di wilayah Lampung. Penelitian ini juga sekaligus mengidentifikasi unsur-unsur dakwah persuasif dalam proses pemberdayaan yang dimaksud. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi serta penelusuran sumber pustaka yang dipandang relevan. Hasil penelitian menunjukkan pemberdayaan memiliki dua fungsi: pertama sebagai instrumen membangun kemandirian ekonomi, yang dilakukan melalui pembekalan keterampilan berbasis pengembangan hobi. Kedua pemberdayaan menjadi instrumen dakwah persuasif. Proses dakwah menggunakan bahasa isyarat dengan orientasi perubahan dimensi-dimensi religiusitas, sehingga terjadi perubahan pemahaman, pengalaman dan penghayatan kegamaan kearah positif dan peningkatan rasa percaya diri para anggota komunitas tunarungu.
本研究旨在描述楠榜地区聋人的灌顶达瓦方法。本研究亦发现在授权过程中,有说服力的da'wah的要素。本研究采用描述性定性方法,通过访谈和观察收集数据,并寻找相关的文献来源。结果表明,赋权有两种功能,首先是作为建立经济独立的工具,通过提供基于爱好发展的技能来实现。其次,授权成为一种有说服力的“达瓦”工具。在宣讲的过程中,使用带有方向性的手语来改变宗教的维度,从而使对宗教的理解、体验和欣赏朝着积极的方向变化,并增加聋人社区成员的信心。Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pendekatan dakwah berbasis penberdayaan pada kalangan tunarungu di wilayah lampong。Penelitian ini juga sekaligus mengidentifikasi unsur-unsur dakwah说服dalam proses pemberdayaan yang dimaksud。Penelitian ini mongunakan方法定性描述,dengan mengumpulkan数据,wanancara和观测数据,Penelitian ini mongunakan方法定性描述,yang dipandang相关。【中文翻译】:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:Kedua pemberdayaan menjadi instruments dakwah persuasion。Proses dakwah menggunakan bahasa isyarat dengan orientasi perubahan dimensions -dimensi religiusitas, sehinga terjadi perubahan pemahaman, pengalaman dan penghayatan kegamaan kearah positif dan peningkatan rasa peraya diri paranggota komunas tunarungu。