{"title":"UJI PATOGENISITAS NEMATODA PATOGEN SERANGGA (Steinernema carpocapsae) DARI TANAH GAMBUT TERHADAP RAYAP TANAH (Coptotermes curvignathus)","authors":"Ari Paster, Indri Hendarti, Tris Haris Ramadhan","doi":"10.26418/plt.v8i2.29797","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rayap tanah (Coptotermes curvignathus) merupakan salah satu hama yang menimbulkan kerugian ekonomis yang sangat besar karena banyak menyerang tanaman pertanian sehingga menyebabkan tanaman mati dan produksi menurun. Salah satu cara pengendalian yaitu secara biologis menggunakan nematoda patogen serangga (Steinernema carpocapsae). Penelitian ini bertujuan untuk melihat daya patogenisitas S. carpocapsae dari isolat tanah gambut terhadap rayap tanah (C. curvignathus). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura Pontianak. Rancangan yang digunakan Rancangan acak kelompok (RAK) dengan menggunakan satu perlakuan dan 6 taraf konsentrasi S. carpocapsae (25 ji/ml, 50 ji/ml, 100 ji/ml, 200 ji/ml, 400 ji/ml, dan 800 ji/ml) dengan 5 kali pengulangan. Pengujian patogenisitas dilakukan terhadap C. curvignathus kasta pekerja. Kemampuan patogenisitas S. carpocapsae diukur berdasarkan mortalitas, jumlah S. carpocapsae yang keluar, periode letal dan virulensi. Hasil pengujian menunjukan bahwa S. carpocapsae mampu menyebabkan mortalitas sebesar 100% pada perlakuan 800 ji/ml dalam 96 jam setelah inokulasi. Priode letal yang dihasilkan sebesar 40,68 dan Virulensi sebesar 0,024. Jumlah S. carpocapsae yang dihasilkan tidak berbeda nyata antara satu perlakuan dengan perlakuan lainnya dikarenakan C. curvignathus merupakan serangga uji yang memiliki tubuh ukuran kecil antara 4,5-5,0 mm. Sehingga tiap perlakuan konsentrasi S. carpocapsae yang diinokulasikan memiliki kapasitas ruang yang sama untuk perkembangannya.Kata kunci : Inokulasi, Mortalitas, Priode letal, Virulensi","PeriodicalId":145290,"journal":{"name":"Perkebunan dan Lahan Tropika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Perkebunan dan Lahan Tropika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26418/plt.v8i2.29797","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Rayap tanah (Coptotermes curvignathus) merupakan salah satu hama yang menimbulkan kerugian ekonomis yang sangat besar karena banyak menyerang tanaman pertanian sehingga menyebabkan tanaman mati dan produksi menurun. Salah satu cara pengendalian yaitu secara biologis menggunakan nematoda patogen serangga (Steinernema carpocapsae). Penelitian ini bertujuan untuk melihat daya patogenisitas S. carpocapsae dari isolat tanah gambut terhadap rayap tanah (C. curvignathus). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura Pontianak. Rancangan yang digunakan Rancangan acak kelompok (RAK) dengan menggunakan satu perlakuan dan 6 taraf konsentrasi S. carpocapsae (25 ji/ml, 50 ji/ml, 100 ji/ml, 200 ji/ml, 400 ji/ml, dan 800 ji/ml) dengan 5 kali pengulangan. Pengujian patogenisitas dilakukan terhadap C. curvignathus kasta pekerja. Kemampuan patogenisitas S. carpocapsae diukur berdasarkan mortalitas, jumlah S. carpocapsae yang keluar, periode letal dan virulensi. Hasil pengujian menunjukan bahwa S. carpocapsae mampu menyebabkan mortalitas sebesar 100% pada perlakuan 800 ji/ml dalam 96 jam setelah inokulasi. Priode letal yang dihasilkan sebesar 40,68 dan Virulensi sebesar 0,024. Jumlah S. carpocapsae yang dihasilkan tidak berbeda nyata antara satu perlakuan dengan perlakuan lainnya dikarenakan C. curvignathus merupakan serangga uji yang memiliki tubuh ukuran kecil antara 4,5-5,0 mm. Sehingga tiap perlakuan konsentrasi S. carpocapsae yang diinokulasikan memiliki kapasitas ruang yang sama untuk perkembangannya.Kata kunci : Inokulasi, Mortalitas, Priode letal, Virulensi