{"title":"Mekanika Newtonian dan Signifikansi Filosofisnya","authors":"M. Taufiq, I. Kaniawati","doi":"10.23887/jfi.v6i2.53649","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mekanika Newtonian telah memotivasi berbagai ide dan penerapan sains khususnya tentang gaya, massa, gerak, dan energi pada fenomena gerak benda dan penyebabnya. Hukum Newton tentang gerak selama ini diakui sebagai salah satu pengetahuan ilmiah yang empirik dan kokoh menjelaskan berbagai fenomena alam khususnya tentang gerak. Namun demikian, perlu dilakukan kajian terkait signifikansi filosofis teori mekanika Newtonian. Artikel ini bertujuan menganalisis konsep mekanika Newtonian dalam filsafat ilmu dan signifikansinya (aspek ontologi, epistemologi dan aksiologinya). Artikel ini disusun melalui studi literatur dengan metode critical literature review menggunakan lima tahapan, yaitu menentukan topik, menentukan kriteria inklusi dan eksklusi, melakukan pencarian literatur, mengevaluasi literatur yang ditemukan, dan menulis laporan hasil studi. Berdasarkan hasil analisis literatur, disimpulkan bahwa sejarah perkembangan teori Mekanika Newtonian merupakan bagian dari perkembangan mekanika klasik hingga mekanika modern. Teori Mekanika Newtonian atau juga dikenal sebagai Hukum Newton tentang gerak diperkenalkan dan berkembang pada era Periode Awal Sains (1550–1800 M). Mekanika Newtonian dalam tinjauan ontologi merupakan pemikiran yang panjang mengenai konsep gerak benda dan membahas mengenai gaya yang bekerja pada benda. Secara epistemologis, teori Mekanika Newtonian tidak semata-mata bersumber dari gagasan Isaac Newton, melainkan merupakan hasil usaha kolektif sekelompok ilmuwan yang mengkaji dan mendalami fenomena gerak alam. Dari perspektif aksiologis, Mekanika Newton menawarkan berbagai keuntungan praktis dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki arti penting, khususnya dalam bidang pendidikan fisika, khususnya mekanika. Ini melampaui sekadar eksplorasi fakta, prinsip, atau hukum karena mencakup nilai-nilai moral yang dapat ditanamkan kepada peserta didik sebagai alternatif pendekatan pendidikan karakter.","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Filsafat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.53649","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Mekanika Newtonian telah memotivasi berbagai ide dan penerapan sains khususnya tentang gaya, massa, gerak, dan energi pada fenomena gerak benda dan penyebabnya. Hukum Newton tentang gerak selama ini diakui sebagai salah satu pengetahuan ilmiah yang empirik dan kokoh menjelaskan berbagai fenomena alam khususnya tentang gerak. Namun demikian, perlu dilakukan kajian terkait signifikansi filosofis teori mekanika Newtonian. Artikel ini bertujuan menganalisis konsep mekanika Newtonian dalam filsafat ilmu dan signifikansinya (aspek ontologi, epistemologi dan aksiologinya). Artikel ini disusun melalui studi literatur dengan metode critical literature review menggunakan lima tahapan, yaitu menentukan topik, menentukan kriteria inklusi dan eksklusi, melakukan pencarian literatur, mengevaluasi literatur yang ditemukan, dan menulis laporan hasil studi. Berdasarkan hasil analisis literatur, disimpulkan bahwa sejarah perkembangan teori Mekanika Newtonian merupakan bagian dari perkembangan mekanika klasik hingga mekanika modern. Teori Mekanika Newtonian atau juga dikenal sebagai Hukum Newton tentang gerak diperkenalkan dan berkembang pada era Periode Awal Sains (1550–1800 M). Mekanika Newtonian dalam tinjauan ontologi merupakan pemikiran yang panjang mengenai konsep gerak benda dan membahas mengenai gaya yang bekerja pada benda. Secara epistemologis, teori Mekanika Newtonian tidak semata-mata bersumber dari gagasan Isaac Newton, melainkan merupakan hasil usaha kolektif sekelompok ilmuwan yang mengkaji dan mendalami fenomena gerak alam. Dari perspektif aksiologis, Mekanika Newton menawarkan berbagai keuntungan praktis dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki arti penting, khususnya dalam bidang pendidikan fisika, khususnya mekanika. Ini melampaui sekadar eksplorasi fakta, prinsip, atau hukum karena mencakup nilai-nilai moral yang dapat ditanamkan kepada peserta didik sebagai alternatif pendekatan pendidikan karakter.