{"title":"IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI SMP NEGERI","authors":"Muhammad Yuyun, M. Ardiansyah","doi":"10.26858/jak2p.v2i2.21070","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini mengkaji tentang implementasi kurikulum muatan lokal di SMP Negeri 13 Makassar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kurikulum muatan lokal di SMP Negeri 13 Makassar serta Faktor pendukung dan penghambat implementasi kurikulum muatan lokal di SMP Negeri 13 Makassar. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan subjek penelitian meliputi Kepala sekolah, Wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Guru muatan lokal dan siswa kelas VII. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa implementasi kurikulum muatan lokal bahasa daerah Makassar di SMP Negeri 13 Makassar diajarkan di sekolah sebagai upaya dalam melestarikan dan mempertahankan budaya khususnya budaya bahasa daerah Makassar. Terkhusus untuk bahasa daerah Makassar merujuk pada Peraturan Gubernur No. 79 Tahun 2018 tentang pembinaan bahasa daerah di Sulawesi Selatan pasal 10 yang mewajibkan siswa mengetahui dan memahami bahasa daerahnya. Penetapan untuk jenis muatan lokal yang akan digunakan, disesuaikan dengan jumlah ketersediaan guru muatan lokal yang tersedia. Dalam pembelajaran di kelas, pembelajaran menggabungkan dua bahasa yaitu bahasa daerah dan bahasa Indonesia untuk membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran bahasa daerah. Untuk mempermudah dan memperlancar teknis pelaksanaan kurikulum muatan lokal dukungan sarana pembelajaran di SMP Negeri 13 Makassar dengan membagikan buku dari perpustakaan untuk semua siswa, seperti halnya dengan buku mata pelajaran lainnya. Adapun faktor pendukung implementasi kurikulum muatan lokal di SMP Negeri 13 Makassar adalah: (a) tersedianya dukungan sarana pembelajaran dari sekolah berupa buku bahasa daerah, (b) dukungan kebijakan daerah, dan (c) metode dan strategi pembelajaran menarik minat siswa. Faktor penghambat implementasi kurikulum muatan lokal di SMP Negeri 13 Makassar adalah: (a) buku pelajaran bahasa daerah kurang bervariasi, (b) rendahnya minat siswa, dan (c) jumlah guru muatan lokal bahasa daerah tidak sebanding dengan jumlah siswa yang diajarkan seharusnya.","PeriodicalId":384199,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P)","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26858/jak2p.v2i2.21070","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang implementasi kurikulum muatan lokal di SMP Negeri 13 Makassar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kurikulum muatan lokal di SMP Negeri 13 Makassar serta Faktor pendukung dan penghambat implementasi kurikulum muatan lokal di SMP Negeri 13 Makassar. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan subjek penelitian meliputi Kepala sekolah, Wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Guru muatan lokal dan siswa kelas VII. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa implementasi kurikulum muatan lokal bahasa daerah Makassar di SMP Negeri 13 Makassar diajarkan di sekolah sebagai upaya dalam melestarikan dan mempertahankan budaya khususnya budaya bahasa daerah Makassar. Terkhusus untuk bahasa daerah Makassar merujuk pada Peraturan Gubernur No. 79 Tahun 2018 tentang pembinaan bahasa daerah di Sulawesi Selatan pasal 10 yang mewajibkan siswa mengetahui dan memahami bahasa daerahnya. Penetapan untuk jenis muatan lokal yang akan digunakan, disesuaikan dengan jumlah ketersediaan guru muatan lokal yang tersedia. Dalam pembelajaran di kelas, pembelajaran menggabungkan dua bahasa yaitu bahasa daerah dan bahasa Indonesia untuk membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran bahasa daerah. Untuk mempermudah dan memperlancar teknis pelaksanaan kurikulum muatan lokal dukungan sarana pembelajaran di SMP Negeri 13 Makassar dengan membagikan buku dari perpustakaan untuk semua siswa, seperti halnya dengan buku mata pelajaran lainnya. Adapun faktor pendukung implementasi kurikulum muatan lokal di SMP Negeri 13 Makassar adalah: (a) tersedianya dukungan sarana pembelajaran dari sekolah berupa buku bahasa daerah, (b) dukungan kebijakan daerah, dan (c) metode dan strategi pembelajaran menarik minat siswa. Faktor penghambat implementasi kurikulum muatan lokal di SMP Negeri 13 Makassar adalah: (a) buku pelajaran bahasa daerah kurang bervariasi, (b) rendahnya minat siswa, dan (c) jumlah guru muatan lokal bahasa daerah tidak sebanding dengan jumlah siswa yang diajarkan seharusnya.
本研究考察了马卡萨13国中学地方货运课程的实施情况。本研究的目的是了解马卡萨13国(Makassar)地方货物课程的实施以及马卡萨13国(Makassar)地方货物课程的支持因素和阻碍。本研究方法是定性的,具有描述性研究类型的研究主题,包括校长、课程副校长、地方货物教师和七年级学生。数据收集使用访谈、观察和文档。所获得的数据是通过数据缩减、数据演示和推论进行分析的。研究结果表明,在SMP Negeri 13 Makassar地区的地方语言课程的实施是为了保护和维护主要的Makassar地区语言文化。特别提到了2018年州长第79条关于南苏拉威西地区语言教育的规定,该规定要求学生了解和理解当地语言。根据当地有效载荷类型的分配,调整到当地有效载荷教师的可用性。在课堂学习中,学习结合了两种当地语言和印尼语的语言,以帮助学生理解当地语言学习材料。为了简化和促进当地负载支持学习工具课程的技术实施,从图书馆分发书籍给所有学生,就像其他学科一样。至于在SMP Negeri 13 Makassar实施地方内容课程的支持因素是:(a)从学校获得当地语言手册的学习工具,(b)地区政策支持,(c)吸引学生的学习方法和策略。在SMP Negeri 13 Makassar实现地方内容课程的一个因素是:(a)当地语言教材不太多样化,(b)学生兴趣低,(c)当地语言教学教师的数量比不上学生应该教的数量。