{"title":"METODE PENDIDIKAN KAJIAN AGAMA DI UNIVERSITAS: SEBUAH ALTERNATIF","authors":"Ubed Abdilah Syarif, Rahman Mantu","doi":"10.30984/AJIP.V3I1.636","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. This paper offers “Religous Studies” approach as an alternative in religious education within universities in Indonesia that emphasized discussing religions from the various perspective of social sciences. Goals of this approach are preparing students to have more diverse knowledge on religions not limited on his or her own belief, encouraging dialogue between people of different religious beliefs, sharing spiritual experiences and engaging in religious pluralism. This approach is applied in a class that is attended by students whatever religious affiliations. Instead of applying religious education term of the government (Ministry of research, technology and Higher Education) which is insisting religious education in particularistic method, religious studies approach is more relevant prior to current Indonesia’s social and political situation. This paper argues that students need to be introduced into more inclusive views and attitudes in their religious life. Keywords: Religious Studies, Education, PluralismAbstrak. Artikel ini membahas sebuah alternatif dari salah satu mata kuliah pendidikan karakter yang wajib diambil oleh mahasiswa di Perguruan Tinggi yang berada di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), yaitu Pendidikan Agama. Melalui metode penelitian tindakan (action research), penulis mengaplikasikan pengajaran Pendidikan Agama dalam bentuk pendekatan Kajian Agama (Religious Studies). Sementara, kurikulum yang disusun oleh Kemenristek Dikti menganjurkan agar Pendidikan Agama dijalankan secara partikularistik, yaitu mengajarkan agama sesuai dengan agama yang dianut oleh mahasiswa sesuai dengan Undang-Undang mengenai Pendidikan Nasional. Pendekatan kajian agama menggabungkan mahasiswa dari berbagai latar belakang agama dan mempelajari agama (agama-agama) secara umum dalam satu kelas dengan tujuan membuka wawasan tentang keagamaan di luar agama yang dianut, berbagi pengalaman spiritual dan pemahaman konsepsi nilai universal agama, serta mendapatkan keterampilan dialog lintas iman (interfaith dialogue). Hasil dari aplikasi pendekatan ini tercermin dari refleksi para mahasiswa yang banyak mengalami transformasi ke arah pemahaman agama yang lebih inkusif.Kata Kunci: Kajian Agama, Toleransi, Pluralisme","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"11 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30984/AJIP.V3I1.636","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstract. This paper offers “Religous Studies” approach as an alternative in religious education within universities in Indonesia that emphasized discussing religions from the various perspective of social sciences. Goals of this approach are preparing students to have more diverse knowledge on religions not limited on his or her own belief, encouraging dialogue between people of different religious beliefs, sharing spiritual experiences and engaging in religious pluralism. This approach is applied in a class that is attended by students whatever religious affiliations. Instead of applying religious education term of the government (Ministry of research, technology and Higher Education) which is insisting religious education in particularistic method, religious studies approach is more relevant prior to current Indonesia’s social and political situation. This paper argues that students need to be introduced into more inclusive views and attitudes in their religious life. Keywords: Religious Studies, Education, PluralismAbstrak. Artikel ini membahas sebuah alternatif dari salah satu mata kuliah pendidikan karakter yang wajib diambil oleh mahasiswa di Perguruan Tinggi yang berada di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), yaitu Pendidikan Agama. Melalui metode penelitian tindakan (action research), penulis mengaplikasikan pengajaran Pendidikan Agama dalam bentuk pendekatan Kajian Agama (Religious Studies). Sementara, kurikulum yang disusun oleh Kemenristek Dikti menganjurkan agar Pendidikan Agama dijalankan secara partikularistik, yaitu mengajarkan agama sesuai dengan agama yang dianut oleh mahasiswa sesuai dengan Undang-Undang mengenai Pendidikan Nasional. Pendekatan kajian agama menggabungkan mahasiswa dari berbagai latar belakang agama dan mempelajari agama (agama-agama) secara umum dalam satu kelas dengan tujuan membuka wawasan tentang keagamaan di luar agama yang dianut, berbagi pengalaman spiritual dan pemahaman konsepsi nilai universal agama, serta mendapatkan keterampilan dialog lintas iman (interfaith dialogue). Hasil dari aplikasi pendekatan ini tercermin dari refleksi para mahasiswa yang banyak mengalami transformasi ke arah pemahaman agama yang lebih inkusif.Kata Kunci: Kajian Agama, Toleransi, Pluralisme
摘要本文提出了“宗教研究”方法,作为印尼大学宗教教育的另一种选择,强调从社会科学的不同角度讨论宗教。这种方法的目标是使学生对宗教有更多的了解,而不局限于自己的信仰,鼓励不同宗教信仰的人之间的对话,分享精神体验,参与宗教多元化。这种方法适用于任何宗教信仰的学生参加的班级。与政府(研究、技术和高等教育部)坚持以特殊方法进行宗教教育的宗教教育术语不同,宗教研究方法更符合当前印度尼西亚的社会和政治形势。本文认为,在学生的宗教生活中,需要引入更具包容性的观点和态度。关键词:宗教学;教育;多元主义Artikel ini成员bahas sebuah alternatif dari salah satu mata kuliah pendidikan karakter yang wajib diambil oleh mahasiswa di Perguruan Tinggi yang berada di bawah naungan Kementerian Riset, tecologi dan pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), yitu pendidikan Agama。Melalui metode penelitian tindakan(行动研究),penulis mengaplikasikan pengajaran Pendidikan Agama dalam bentuk pendekatan Kajian Agama(宗教研究)。Sementara, kurikulum yang disusun oleh Kemenristek Dikti menganjurkan agar Pendidikan Agama dijalankan secara partikularistik, yitu mengajarkan Agama sesuai dengan Agama yang dianeh mahasiswa sesuai dengan Undang-Undang mengenai Pendidikan national。Pendekatan kajian agama menggabungkan mahasiswa dari berbagai latar belakang agama dan mempelajari agama (agama-agama) secara umum dalam satu kelas dengan tujuan menbuka wawasan tentang keagamaan di luar agama yang dianut, berbagi pengalaman精神dan pemahaman konsepsi nilai普遍agama, serta mendapatkan keterampilan对话lintas man(宗教间对话)。Hasil dari应用于pendekatan ini terterin dari refleksi para mahasiswa yang banyak mengalami转换为arah pemahaman agama yang lebih inusif。Kata Kunci: Kajian Agama, tolerance, pluralme