{"title":"PROFIL KETEPATAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA KARYAWAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA","authors":"Bernadetha Vania Eveliani, Shirly Gunawan","doi":"10.24912/jmmpk.v1i1.12060","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Antibiotik merupakan salah satu golongan obat yang banyak digunakan di Indonesia. Data Riskesdas menunjukkan cukup banyak masyarakat yang menyimpan antibiotik di rumah tangga dimana sebagian besar diperoleh tanpa resep dokter. Banyak masyarakat yang melakukan pengobatan sendiri (swamedikasi). Tingginya angka penggunaan antibiotik tanpa resep dokter membuat penggunaannya menjadi irasional dan berdampak pada timbulnya resistensi obat. Salah satu faktor penyebabnya ialah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan obat, khususnya antibiotik. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketepatan penggunaan dan tingkat pengetahuan mengenai antibiotik pada karyawan Universitas Tarumanagara. Studi ini bersifat deskriptif, dilakukan dengan desain cross sectional survey. Pengumpulan data dilakukan melalui pemberian kuesioner terhadap 114 orang responden. Dari hasil penelitian ini diketahui sebagian besar responden yaitu sebanyak 104 orang (91,2%) mengonsumsi antibiotik amoxycillin. Ketepatan dalam penggunaan antibiotik dinilai dari ketepatan dosis, frekuensi minum obat dan lama pemberian obat. Hasil studi menunjukkan sebanyak 100% responden telah mengonsumsi antibiotik dengan dosis tepat. Sebagian besar responden tepat mengonsumsi obat sesuai frekuensi yang dianjurkan (88,6%), dan 93,9% tepat mengonsumsi antibiotik sesuai dengan lama waktu yang seharusnya. Secara umum dapat dinilai sebanyak 70,2% responden telah menggunakan antibiotik dengan tepat dan 47,4% responden memiliki pengetahuan “baik” mengenai antibiotik. Masih ada sebagian responden yang menggunakan antibiotik dengan tidak tepat sehingga perlu ditingkatkan pengetahuan mengenai antibiotik supaya tidak terjadi resistensi antibiotik. Antibiotics are widely used in Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) shows that some people store antibiotics at home, most of which are obtained without a doctor's prescription. Many people do self-medication. The high rate of use of antibiotics without a doctor's prescription makes their use irrational and impacts the emergence of drug resistance. One of the contributing factors is the lack of public knowledge about the use of drugs, especially antibiotics. This study aims to describe the accuracy of the use and level of knowledge about antibiotics in Tarumanagara University employees. This study is descriptive, conducted with a cross-sectional survey design. Data was collected through the provision of questionnaires to 114 respondents. This study showed that most of the respondents, as many as 104 people (91.2%), took amoxicillin antibiotics. The accuracy of antibiotics-using is assessed by determining the accuracy of the dose, frequency of drug-taking, and duration of drug administration. The study results showed that as many as 100% of the respondents had taken the correct dose of antibiotics. Most of the respondents took the right medicine according to the recommended frequency (88.6%) and duration (93.9%). The study showed that 70.2% of respondents had used antibiotics correctly, and 47.4% of respondents have \"good\" knowledge about antibiotics. Some respondents still misuse antibiotics, so that knowledge about antibiotics needs to be increased so that antibiotic resistance does not occur.","PeriodicalId":229614,"journal":{"name":"Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/jmmpk.v1i1.12060","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Antibiotik merupakan salah satu golongan obat yang banyak digunakan di Indonesia. Data Riskesdas menunjukkan cukup banyak masyarakat yang menyimpan antibiotik di rumah tangga dimana sebagian besar diperoleh tanpa resep dokter. Banyak masyarakat yang melakukan pengobatan sendiri (swamedikasi). Tingginya angka penggunaan antibiotik tanpa resep dokter membuat penggunaannya menjadi irasional dan berdampak pada timbulnya resistensi obat. Salah satu faktor penyebabnya ialah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan obat, khususnya antibiotik. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketepatan penggunaan dan tingkat pengetahuan mengenai antibiotik pada karyawan Universitas Tarumanagara. Studi ini bersifat deskriptif, dilakukan dengan desain cross sectional survey. Pengumpulan data dilakukan melalui pemberian kuesioner terhadap 114 orang responden. Dari hasil penelitian ini diketahui sebagian besar responden yaitu sebanyak 104 orang (91,2%) mengonsumsi antibiotik amoxycillin. Ketepatan dalam penggunaan antibiotik dinilai dari ketepatan dosis, frekuensi minum obat dan lama pemberian obat. Hasil studi menunjukkan sebanyak 100% responden telah mengonsumsi antibiotik dengan dosis tepat. Sebagian besar responden tepat mengonsumsi obat sesuai frekuensi yang dianjurkan (88,6%), dan 93,9% tepat mengonsumsi antibiotik sesuai dengan lama waktu yang seharusnya. Secara umum dapat dinilai sebanyak 70,2% responden telah menggunakan antibiotik dengan tepat dan 47,4% responden memiliki pengetahuan “baik” mengenai antibiotik. Masih ada sebagian responden yang menggunakan antibiotik dengan tidak tepat sehingga perlu ditingkatkan pengetahuan mengenai antibiotik supaya tidak terjadi resistensi antibiotik. Antibiotics are widely used in Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) shows that some people store antibiotics at home, most of which are obtained without a doctor's prescription. Many people do self-medication. The high rate of use of antibiotics without a doctor's prescription makes their use irrational and impacts the emergence of drug resistance. One of the contributing factors is the lack of public knowledge about the use of drugs, especially antibiotics. This study aims to describe the accuracy of the use and level of knowledge about antibiotics in Tarumanagara University employees. This study is descriptive, conducted with a cross-sectional survey design. Data was collected through the provision of questionnaires to 114 respondents. This study showed that most of the respondents, as many as 104 people (91.2%), took amoxicillin antibiotics. The accuracy of antibiotics-using is assessed by determining the accuracy of the dose, frequency of drug-taking, and duration of drug administration. The study results showed that as many as 100% of the respondents had taken the correct dose of antibiotics. Most of the respondents took the right medicine according to the recommended frequency (88.6%) and duration (93.9%). The study showed that 70.2% of respondents had used antibiotics correctly, and 47.4% of respondents have "good" knowledge about antibiotics. Some respondents still misuse antibiotics, so that knowledge about antibiotics needs to be increased so that antibiotic resistance does not occur.