PEMBERIAN GELAR PENGHORMATAN PENGAGENG DAN ABDI DALEM KASUNANAN SURAKARTA HADININGRAT DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI

M. Malik, Muhammad Akbar Terbangsyah, M. Muslich KS
{"title":"PEMBERIAN GELAR PENGHORMATAN PENGAGENG DAN ABDI DALEM KASUNANAN SURAKARTA HADININGRAT DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI","authors":"M. Malik, Muhammad Akbar Terbangsyah, M. Muslich KS","doi":"10.20885/tullab.vol4.iss1.art12","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Karaton Surakarta Hadinigrat Hadinigrat merupakan salah satu kerajaan yang masih berdiri hingga saat ini meskipun tidak memiliki kekuasaan dalam mengatur tata pemerintah seperti dahulu dikarenakan telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai sebuah simbol budaya berdasarkan Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang pembentukan daerah dan Kawasan khusus. Walaupun telah ditetapkan demikian, kegiatan budaya terus dilakukan oleh karaton kasunanan Surakarta demi menjaga warisan budaya yang telah ditinggalkan oleh para pendahulu untuk tetap dilestarikan dari masa ke masa dengan bantuan para abdi dalem. Tak hanya keturunan raja, para abdi dalem juga memiliki nama-nama khusus yang diberikan oleh karaton kasunanan Surakarta hadinigrat sebagai sebuah simbol dan bentuk penghormatan kepada mereka yang disebut dengan istilah gelar penghormatan. Penelitian ini merupakan studi lapangan dengan pendekatan sosiologis dan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara. Data hasil wawancara tersebut akan dianalisis kemudian di deskripsikan dengan cermat sesuai dengan data yang telah didapatkan. Hasil dari penelitian ini Pertama, Karaton Surakarta Hadinigrat pada masa sekarang hanya berperang sebagai pemangku kebudayaan. Salah satu budaya yang masih lestari di karaton adalah pemberian gelar penghormatan. Gelar ini diberikan dalam sebuah acara resmi (psiowanan) wisudan bertempat di Bangsal Samarakanta. Kedua, bagi masyarakat modern pemberian gelar tentu tidak memiliki fungsi lebih apabila itu digunakan dalam keseharian sebagai warga negara Indonesia. Ia akan memiliki nilai dan kehormatannya dalam sebuah tempat yang sesuai, yakni negara-negara kerajaan. Hal ini mempertimbangkan historis dari pada Karaton Surakarta Hadinigrat.","PeriodicalId":134848,"journal":{"name":"At-Thullab : Jurnal Mahasiswa Studi Islam","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"At-Thullab : Jurnal Mahasiswa Studi Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20885/tullab.vol4.iss1.art12","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Karaton Surakarta Hadinigrat Hadinigrat merupakan salah satu kerajaan yang masih berdiri hingga saat ini meskipun tidak memiliki kekuasaan dalam mengatur tata pemerintah seperti dahulu dikarenakan telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai sebuah simbol budaya berdasarkan Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang pembentukan daerah dan Kawasan khusus. Walaupun telah ditetapkan demikian, kegiatan budaya terus dilakukan oleh karaton kasunanan Surakarta demi menjaga warisan budaya yang telah ditinggalkan oleh para pendahulu untuk tetap dilestarikan dari masa ke masa dengan bantuan para abdi dalem. Tak hanya keturunan raja, para abdi dalem juga memiliki nama-nama khusus yang diberikan oleh karaton kasunanan Surakarta hadinigrat sebagai sebuah simbol dan bentuk penghormatan kepada mereka yang disebut dengan istilah gelar penghormatan. Penelitian ini merupakan studi lapangan dengan pendekatan sosiologis dan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara. Data hasil wawancara tersebut akan dianalisis kemudian di deskripsikan dengan cermat sesuai dengan data yang telah didapatkan. Hasil dari penelitian ini Pertama, Karaton Surakarta Hadinigrat pada masa sekarang hanya berperang sebagai pemangku kebudayaan. Salah satu budaya yang masih lestari di karaton adalah pemberian gelar penghormatan. Gelar ini diberikan dalam sebuah acara resmi (psiowanan) wisudan bertempat di Bangsal Samarakanta. Kedua, bagi masyarakat modern pemberian gelar tentu tidak memiliki fungsi lebih apabila itu digunakan dalam keseharian sebagai warga negara Indonesia. Ia akan memiliki nilai dan kehormatannya dalam sebuah tempat yang sesuai, yakni negara-negara kerajaan. Hal ini mempertimbangkan historis dari pada Karaton Surakarta Hadinigrat.
日惹Hadinigrat是一个至今仍在运作的帝国,其权力不像以前那样管理政府,因为根据2004年第32条关于建立领土的规定,印尼政府将其作为一种文化象征。虽然已经如此,文化活动继续由karaton kasunanan日惹为了保持所留下的文化遗产保存祖先留下来的使者们的帮助下,未来的更深。达利姆的仆人不仅是国王的后裔,他们还用karaton kasunanan hadinigrat给他们起了特别的名字,作为对那些被称为“荣誉头衔”的人的一种象征和形式。这是实地考察研究社会学方法和使用主数据取自面试的结果。面试结果的数据将根据所获得的数据进行仔细的分析。这个研究的结果首先,Karaton日惹Hadinigrat相关者现在只有战争时期作为文化。卡拉顿现存的文化之一是尊重称号。这个头衔中给出一个正式的节目(psiowanan) wisudan位于Samarakanta病房。其次,如果在日常生活中作为印尼公民使用,授予头衔当然没有什么作用。他会有一个合适的地方上的价值和尊严,即国家王国。这是在哈丁尼格拉特日惹的历史上考虑的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信