Ajaran Yang Terkandung, dalam lontar, Pakem Gama Tiga, Teachings Contained, Within Lontar, I. G. Mudana, Stah Dharma Sentana
{"title":"AJARAN YANG TERKANDUNG DALAM LONTAR PAKEM GAMA TIGA","authors":"Ajaran Yang Terkandung, dalam lontar, Pakem Gama Tiga, Teachings Contained, Within Lontar, I. G. Mudana, Stah Dharma Sentana","doi":"10.36417/widyagenitri.v14i1.555","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pakem Gama Tiga adalah sebuah lontar yang berisi tentang ajaran kesucian yang akan mengajarkan manusia untuk menjadi suci. Tujuan akhir ajaran Pakem Gama Tiga adalah mencapai kesucian dan terbebasnya manusia dari kekotoran akibat pengaruh duniawi. Lontar Pakem Gama Tiga juga merupakan ajaran keseimbangan antara pola berpikir dan perilaku, yang diimplementasikan kedalam kegiatan keagamaan dalam masyarakat Hindu. Secara eksplisit, lontar Pakem Gama Tiga ini menorehkan suatu perihal keunikan dengan mendasari pada penjelasan ajaran yang hadir dalam teks tersebut, konsep Ketuhanan, serta makna teologi yang hadir dalam Pakem Gama Tiga. Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah, yaitu: Bagaimana bentuk ajaran yang terkandung dalam Lontar Pakem Gama Tiga?. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori strukturalisme, Secara defenitif, strukruralisme berarti paham mengenai unsur-unsur yaitu strukrut itu sendiri, dengan mekanisme antar hubungannya di satu pihak antar hubungan unsur yang satu dengan yang lainnya, di pihak yang lain hubungan antara unsur dengan totalitasnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif melalui pendekatan library research. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan, studi dokumen dan teknik pembacaan teks. Bentuk ajaran dalam Lontar Pakem Gama Tiga adalah ajaran tri murti, ajaran kesucian, ajaran yajña, ajaran catur warna, jenis-jenis pekerjaan dalam kehidupan dan ajaran kepemimpinan.","PeriodicalId":283780,"journal":{"name":"Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36417/widyagenitri.v14i1.555","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pakem Gama Tiga adalah sebuah lontar yang berisi tentang ajaran kesucian yang akan mengajarkan manusia untuk menjadi suci. Tujuan akhir ajaran Pakem Gama Tiga adalah mencapai kesucian dan terbebasnya manusia dari kekotoran akibat pengaruh duniawi. Lontar Pakem Gama Tiga juga merupakan ajaran keseimbangan antara pola berpikir dan perilaku, yang diimplementasikan kedalam kegiatan keagamaan dalam masyarakat Hindu. Secara eksplisit, lontar Pakem Gama Tiga ini menorehkan suatu perihal keunikan dengan mendasari pada penjelasan ajaran yang hadir dalam teks tersebut, konsep Ketuhanan, serta makna teologi yang hadir dalam Pakem Gama Tiga. Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah, yaitu: Bagaimana bentuk ajaran yang terkandung dalam Lontar Pakem Gama Tiga?. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori strukturalisme, Secara defenitif, strukruralisme berarti paham mengenai unsur-unsur yaitu strukrut itu sendiri, dengan mekanisme antar hubungannya di satu pihak antar hubungan unsur yang satu dengan yang lainnya, di pihak yang lain hubungan antara unsur dengan totalitasnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif melalui pendekatan library research. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan, studi dokumen dan teknik pembacaan teks. Bentuk ajaran dalam Lontar Pakem Gama Tiga adalah ajaran tri murti, ajaran kesucian, ajaran yajña, ajaran catur warna, jenis-jenis pekerjaan dalam kehidupan dan ajaran kepemimpinan.