{"title":"Interpretasi Struktur Geologi Daerah Selatan Pulau Buton Menggunakan Data Gravitasi Satelit GGMplus","authors":"Muhammad Zakir, J. Safani, Al Rubaiyn","doi":"10.56099/jrgi.v3i01.15222","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian pengukuran medan gravitasi untuk mengetahui pola sebaran anomali Bouguer dan mengidentifikasi struktur geologi di daerah selatan Pulau Buton. Pengukuran data medan gravitasi menggunakan satelit Global Gravity Model plus (GGMplus) dengan spasi antar titik pengukuran ~220 meter. Data yang digunakan berupa data medan gravitasi yang telah terkoreksi udara bebas, sehingga hanya perlu melakukan koreksi Bouguer dan koreksi medan untuk memperoleh anomali Bouguer lengkap di topografi. Selanjutnya dilakukan proyeksi ke bidang datar, kontinuasi ke atas, dan analisis Second Vertical Derivative (SVD). Hasil anomali Bouguer lengkap dan anomali lokal menunjukkan pola sebaran berarah timurlaut-baratdaya. anomali tinggi berada di bagian timurlaut dan baratdaya daerah penelitian sedangkan anomali rendah berada di bagian selatan, timur dan kawasan utara-baratdaya daerah penelitian. Anomali tinggi diduga disebabkan oleh keterdapatan potensi hidrokarbon berupa bitumen aspal yang berasosiasi dengan Formasi Tondo dan Formasi Sampolakosa. Anomali rendah di kawasan selatan disebabkan karena daerah tersebut didominasi oleh batuan yang berumur sangat muda (Formasi Wapulaka), sedangkan anomali rendah di kawasan utara-baratdaya mengindikasikan daerah cekungan yang berada di Selat Buton. Berdasarkan hasil analisis SVD pada anomali lokal, terdapat 10 sesar yang bisa diidentifikasi jenis sesarnya. Sesar A,B,E,G,H, dan I diidentifikasikan sebagai sesar turun, sedangkan sesar C,D,F, dan J diidentifikasikan sebagai sesar naik.","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v3i01.15222","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Telah dilakukan penelitian pengukuran medan gravitasi untuk mengetahui pola sebaran anomali Bouguer dan mengidentifikasi struktur geologi di daerah selatan Pulau Buton. Pengukuran data medan gravitasi menggunakan satelit Global Gravity Model plus (GGMplus) dengan spasi antar titik pengukuran ~220 meter. Data yang digunakan berupa data medan gravitasi yang telah terkoreksi udara bebas, sehingga hanya perlu melakukan koreksi Bouguer dan koreksi medan untuk memperoleh anomali Bouguer lengkap di topografi. Selanjutnya dilakukan proyeksi ke bidang datar, kontinuasi ke atas, dan analisis Second Vertical Derivative (SVD). Hasil anomali Bouguer lengkap dan anomali lokal menunjukkan pola sebaran berarah timurlaut-baratdaya. anomali tinggi berada di bagian timurlaut dan baratdaya daerah penelitian sedangkan anomali rendah berada di bagian selatan, timur dan kawasan utara-baratdaya daerah penelitian. Anomali tinggi diduga disebabkan oleh keterdapatan potensi hidrokarbon berupa bitumen aspal yang berasosiasi dengan Formasi Tondo dan Formasi Sampolakosa. Anomali rendah di kawasan selatan disebabkan karena daerah tersebut didominasi oleh batuan yang berumur sangat muda (Formasi Wapulaka), sedangkan anomali rendah di kawasan utara-baratdaya mengindikasikan daerah cekungan yang berada di Selat Buton. Berdasarkan hasil analisis SVD pada anomali lokal, terdapat 10 sesar yang bisa diidentifikasi jenis sesarnya. Sesar A,B,E,G,H, dan I diidentifikasikan sebagai sesar turun, sedangkan sesar C,D,F, dan J diidentifikasikan sebagai sesar naik.