Pengaruh Suhu dan Tekanan Udara Lingkungan Terhadap Visibilitas Fatamorgana di Landasan Pacu (Runway) Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, Indonesia
{"title":"Pengaruh Suhu dan Tekanan Udara Lingkungan Terhadap Visibilitas Fatamorgana di Landasan Pacu (Runway) Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, Indonesia","authors":"Tjoet Nia Usmawanda, Nasrullah Idris","doi":"10.35895/RF.V2I2.108","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak – Telah dilakukan sebuah studi mengenai hubungan suhu dan tekanan udara lingkungan landasan pacu (runway) bandara terhadap visibilitas fatamorgana. Pengamatan fatamorgana dilakukan di landasan pacu Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) yang berlokasi di Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, Indonesia. Waktu pengamatan kemunculan dan kehilangan fatamorgana adalah mulai dari sejak matahari terbit pada pagi hari hingga terbenam pada sore hari, yaitu mulai dari jam 07.00 WIB sampai 18.00 WIB dan dicatat tingkat visibilitasnya. Data suhu dan tekanan udara lingkungan didapatkan dari basis data yang dikumpulkan oleh Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, Indonesia. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada saat cuaca cerah, fatamorgana telah muncul sejak matahari terbit dan terus menyebar dari jam 07.00 WIB sampai 13.00 WIB hingga mencapai keadaan paling tebal pada jam 13.00 WIB-15.00 WIB. Selanjutnya fatamorgana mengalami sedikit penyusutan pada jam 15.00 WIB-18.00 WIB, namun demikian masih tampak hingga matahari terbenam. Fatamorgana dapat hilang total bila hujan turun dengan cukup lebat. Sedangkan pada saat cuaca mendung atau gerimis, fatamorgana masih dapat diamati dengan jelas. Suhu terendah dimana fatamorgana masih dapat diamati adalah 26 ºC. Hasil pengamatan tersebut menunjukkan bahwa perubahan suhu dan tekanan udara rata-rata di lingkungan landasan pacu dapat mempengaruhi visibilitas fenomena fatamorgana melalui pengaruhnya pada gradien suhu udara di atas permukaan landasan pacu tersebut. Densitas udara lingkungan berbanding lurus terhadap suhu dan berbanding terbalik terhadap tekanan. Semakin tinggi densitas udara lingkungan, semakin tipis fatamorgana yang terlihat. Semakin rendah densitas udara lingkungan, maka fatamorgana yang muncul semakin tebal. Hal ini menunjukkan bahwa suhu dan tekanan udara lingkungan adalah parameter yang baik yang menggambarkan visibilitas fatamorgana. Dengan demikian profil suhu dan tekanan udara lingkungan landasan pacu dapat diketahui melalui pengamatan fatamorgana pada landasan pacu bandara.Kata kunci: fatamorgana, visibilitas, suhu, tekanan, indeks bias udaraAbstract – A study about the relationship of the temperature and pressure of the surrounding air in the airpot runway to the visibility mirage was done. The location for the mirage observation is in Sultan Iskandar Muda (SIM) airport runway, located in Blang Bintang District, Aceh, Indonesia. Observation time of the mirage appearance and disappereance is started from sunrise to sunset, namely from 7.00 AM at the morning to 6.00 PM at the evening, and recorded its visibility level. Data for the air surrounding temperature and pressure used was taken from the database of the Blang Bintang Meteorological Station, located in the airport. The results show that during a sunny weather, mirage emerges since sunrise and continues to spread from 7.00 AM to 1.00 PM reaching the thickest level at 1.00 PM till 3.00 PM. The mirage then experiences a slight shrinkage at 3.00 PM–6.00 PM and still be observed until sunset. The mirage can be totally lost when rains heavily. While in a cloudy or drizzle weather, the mirage can still be observed clearly. The lowest temperature in which the mirage can still be observed was 26 ºC. The results also shows that the changes in temperature and pressure of the surrounding air in the runway environment can affect the visibility of the mirage phenomenon through its effect to the air temperature gradient above the runway surface since the air density is directly proportional to the temperature and inversely proportional to the pressure. The greater the air density, the thinner the mirage observed. The smaller the air density, the thicker the mirage is. This shows that the surrounding air temperature and pressure in the airport runway are good parameter representing the visibility of a mirage. Thus, the temperature and pressure profile of the air surrounding of the airport runway can be studied by observing a mirage in the airport.Key words: mirage, visibility, airport runway, temperature, pressure","PeriodicalId":439956,"journal":{"name":"Risalah Fisika","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Risalah Fisika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35895/RF.V2I2.108","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak – Telah dilakukan sebuah studi mengenai hubungan suhu dan tekanan udara lingkungan landasan pacu (runway) bandara terhadap visibilitas fatamorgana. Pengamatan fatamorgana dilakukan di landasan pacu Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) yang berlokasi di Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, Indonesia. Waktu pengamatan kemunculan dan kehilangan fatamorgana adalah mulai dari sejak matahari terbit pada pagi hari hingga terbenam pada sore hari, yaitu mulai dari jam 07.00 WIB sampai 18.00 WIB dan dicatat tingkat visibilitasnya. Data suhu dan tekanan udara lingkungan didapatkan dari basis data yang dikumpulkan oleh Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, Indonesia. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada saat cuaca cerah, fatamorgana telah muncul sejak matahari terbit dan terus menyebar dari jam 07.00 WIB sampai 13.00 WIB hingga mencapai keadaan paling tebal pada jam 13.00 WIB-15.00 WIB. Selanjutnya fatamorgana mengalami sedikit penyusutan pada jam 15.00 WIB-18.00 WIB, namun demikian masih tampak hingga matahari terbenam. Fatamorgana dapat hilang total bila hujan turun dengan cukup lebat. Sedangkan pada saat cuaca mendung atau gerimis, fatamorgana masih dapat diamati dengan jelas. Suhu terendah dimana fatamorgana masih dapat diamati adalah 26 ºC. Hasil pengamatan tersebut menunjukkan bahwa perubahan suhu dan tekanan udara rata-rata di lingkungan landasan pacu dapat mempengaruhi visibilitas fenomena fatamorgana melalui pengaruhnya pada gradien suhu udara di atas permukaan landasan pacu tersebut. Densitas udara lingkungan berbanding lurus terhadap suhu dan berbanding terbalik terhadap tekanan. Semakin tinggi densitas udara lingkungan, semakin tipis fatamorgana yang terlihat. Semakin rendah densitas udara lingkungan, maka fatamorgana yang muncul semakin tebal. Hal ini menunjukkan bahwa suhu dan tekanan udara lingkungan adalah parameter yang baik yang menggambarkan visibilitas fatamorgana. Dengan demikian profil suhu dan tekanan udara lingkungan landasan pacu dapat diketahui melalui pengamatan fatamorgana pada landasan pacu bandara.Kata kunci: fatamorgana, visibilitas, suhu, tekanan, indeks bias udaraAbstract – A study about the relationship of the temperature and pressure of the surrounding air in the airpot runway to the visibility mirage was done. The location for the mirage observation is in Sultan Iskandar Muda (SIM) airport runway, located in Blang Bintang District, Aceh, Indonesia. Observation time of the mirage appearance and disappereance is started from sunrise to sunset, namely from 7.00 AM at the morning to 6.00 PM at the evening, and recorded its visibility level. Data for the air surrounding temperature and pressure used was taken from the database of the Blang Bintang Meteorological Station, located in the airport. The results show that during a sunny weather, mirage emerges since sunrise and continues to spread from 7.00 AM to 1.00 PM reaching the thickest level at 1.00 PM till 3.00 PM. The mirage then experiences a slight shrinkage at 3.00 PM–6.00 PM and still be observed until sunset. The mirage can be totally lost when rains heavily. While in a cloudy or drizzle weather, the mirage can still be observed clearly. The lowest temperature in which the mirage can still be observed was 26 ºC. The results also shows that the changes in temperature and pressure of the surrounding air in the runway environment can affect the visibility of the mirage phenomenon through its effect to the air temperature gradient above the runway surface since the air density is directly proportional to the temperature and inversely proportional to the pressure. The greater the air density, the thinner the mirage observed. The smaller the air density, the thicker the mirage is. This shows that the surrounding air temperature and pressure in the airport runway are good parameter representing the visibility of a mirage. Thus, the temperature and pressure profile of the air surrounding of the airport runway can be studied by observing a mirage in the airport.Key words: mirage, visibility, airport runway, temperature, pressure