{"title":"EFEKTIFITAS METODE TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI PADA REMAJA DYSMENORRHEA","authors":"Rosmiati Saleh, SKM, M.Kes, Zaenal Amirudin, S.Kep, Ns, M.Kes, Afiyah Sri Harnany, S.ST, M.Kes, Sumarni S.ST, M.Kes, Supriyo S.ST, M.Kes","doi":"10.31983/jlk.v2i2.7870","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Angka kejadian Dysmenorrhea dari setiap Negara, rata-rata lebih dari 50%. Di Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan usia reproduksi tersiksa oleh dysmenorrhea. Sekitar 10% dilaporkan absen kerja atau sekolah karena Dysmenorrhea. Gejala penyerta yang dialami wanita dengan dysmenorrhea, 90% melaporkan mual dan muntah, 85% melaporkan kelelahan, 60% menderita diare, 60% menyatakan nyeri punggung bawah. Penelitian ini dilakukan di asrama putri Prodi Keperawatan Pekalongan, dalam kurun waktu 3 bulan yaitu pada bulan September-November 2019 dengan menggunakan data primer. Gejala dirasakan yang dirasakan responden beragam, dari satu hari menjelang menstruasi 4 responden (15.38%), hari pertama 14 responden (53.85%), hari pertama sampai pada hari ke 2 menstruasi 8 responden (34.62%). Gejala yang menyertai yaitu nyeri perut seperti dipers 10 responden (38.46), nyeri desertai pusing 8 responden (30.77%) dan nyeri disertai mual, muntah, diare 8 responden (30. 77%).Tujuan: Penelitian ini adalah melihat apakah terapi metode TENS berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah dan denyut nadi pada remaja dysmenorrhea.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian Comparative dengan jumlah sampel 26 responden. Analisis statistic menggunakan uji t.test.Hasil: Analisis bivariat menunjukkan bahwa terapi metode TENS dan Akupresur terbukti ada hubungan signifikan dengan Perubahan Tekanan Darah sistolik, diastolic, denyut nadi dan penurunan rasa nyeri yaitu diperoleh nilai masing-masing P.value = 0.00 (p 0.05) Hanya satu variabel menunjukkan bahwa terapi metode TENS tidak ada hubungan dengan Perubahan Tekanan Darah sistolik dengan nilai P.value = 0.33 (p 0.05).Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan deagan hasil uji statistik dapat dsimpulkan bahwa metode TENS maupun Akupresur efektif dalam menurunkan nyeri haid (dysmenorrhea). Kata kunci: Akupresur; Denyut nadi; Dysmenorrhea; Metode TENS; Tekanan Darah","PeriodicalId":208249,"journal":{"name":"Jurnal Lintas Keperawatan","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Lintas Keperawatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31983/jlk.v2i2.7870","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendahuluan: Angka kejadian Dysmenorrhea dari setiap Negara, rata-rata lebih dari 50%. Di Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan usia reproduksi tersiksa oleh dysmenorrhea. Sekitar 10% dilaporkan absen kerja atau sekolah karena Dysmenorrhea. Gejala penyerta yang dialami wanita dengan dysmenorrhea, 90% melaporkan mual dan muntah, 85% melaporkan kelelahan, 60% menderita diare, 60% menyatakan nyeri punggung bawah. Penelitian ini dilakukan di asrama putri Prodi Keperawatan Pekalongan, dalam kurun waktu 3 bulan yaitu pada bulan September-November 2019 dengan menggunakan data primer. Gejala dirasakan yang dirasakan responden beragam, dari satu hari menjelang menstruasi 4 responden (15.38%), hari pertama 14 responden (53.85%), hari pertama sampai pada hari ke 2 menstruasi 8 responden (34.62%). Gejala yang menyertai yaitu nyeri perut seperti dipers 10 responden (38.46), nyeri desertai pusing 8 responden (30.77%) dan nyeri disertai mual, muntah, diare 8 responden (30. 77%).Tujuan: Penelitian ini adalah melihat apakah terapi metode TENS berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah dan denyut nadi pada remaja dysmenorrhea.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian Comparative dengan jumlah sampel 26 responden. Analisis statistic menggunakan uji t.test.Hasil: Analisis bivariat menunjukkan bahwa terapi metode TENS dan Akupresur terbukti ada hubungan signifikan dengan Perubahan Tekanan Darah sistolik, diastolic, denyut nadi dan penurunan rasa nyeri yaitu diperoleh nilai masing-masing P.value = 0.00 (p 0.05) Hanya satu variabel menunjukkan bahwa terapi metode TENS tidak ada hubungan dengan Perubahan Tekanan Darah sistolik dengan nilai P.value = 0.33 (p 0.05).Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan deagan hasil uji statistik dapat dsimpulkan bahwa metode TENS maupun Akupresur efektif dalam menurunkan nyeri haid (dysmenorrhea). Kata kunci: Akupresur; Denyut nadi; Dysmenorrhea; Metode TENS; Tekanan Darah