Persepsi Mahasiswa Terhadap Konflik Dalam Pembelajaran Mata Kuliah Manajemen Konflik Di Prodi Manajemen Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember
Rizqi Tajuddin A. P, Arifatul Aningrum, Novia Afatal H
{"title":"Persepsi Mahasiswa Terhadap Konflik Dalam Pembelajaran Mata Kuliah Manajemen Konflik Di Prodi Manajemen Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember","authors":"Rizqi Tajuddin A. P, Arifatul Aningrum, Novia Afatal H","doi":"10.55606/concept.v1i4.99","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jumlah konflik setiap tahun semakin meningkat bahkan kalangan mahasiswa sebagai kalangan akademisi tak luput menghadapi konflik. Terdapat beberapa kasus konflik yang menyangkut mahasiswa dan tentunya diperlukan mata kuliah Manajemen Konflik sehingga mereka memiliki kemampuan menyelesaikan konflik secara konstruktif. Jurnal ini bertujuan menganalisis Persepsi Mahasiswa Terhadap Konflik Dalam Pembelajaran Mata Kuliah Manajemen Konflik di Prodi Manajemen Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri Kyai Haji Ahmad Shiddiq Jember. Persepsi yang dianalisis terkait dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Data yang didapat berasal dari observasi dan angket kepada 26 mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam. Hasil sebelum pembelajaran Manajemen konflik diperoleh data bahwa 73,1% responden memiliki persepsi negatif terhadap konflik, 88,5% responden membutuhkan orang lain untuk menyelesaikan konflik, 61,5% kesulitan dalam menyelesaikan konfilik, dan 65,4% sering mengalah dalam menyelesaikan konflik. Terdapat perubahan persepsi setelah pembelajaran manajemen Konflik yang mengarah pada peningkatan positif yaitu 63% responden memiliki persepsi positif terhadap konflik, 77,8% responden membutuhkan orang lain dalam menyelesaikan konflik, 48,1% kesulitan dalam menyelesaikan konflik, dan 77,8% menghadapi konflik dengan mengalah. Saran bagi permasalahan tersebut yaitu metode pembelajaran Manajemen Konflik lebih menitik beratkan pada aspek afektif seperti bagaimana mengontrol emosi, menumbuhkan kepercayaan diri dalam menyelesaikan konflik, dan berlatih menggunakan metode problem solving. Permasalahan yang dihadapi responden dipengaruhi pula oleh aspek psikologis dan budaya dalam masyarakatnya.","PeriodicalId":372808,"journal":{"name":"Concept: Journal of Social Humanities and Education","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Concept: Journal of Social Humanities and Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55606/concept.v1i4.99","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Jumlah konflik setiap tahun semakin meningkat bahkan kalangan mahasiswa sebagai kalangan akademisi tak luput menghadapi konflik. Terdapat beberapa kasus konflik yang menyangkut mahasiswa dan tentunya diperlukan mata kuliah Manajemen Konflik sehingga mereka memiliki kemampuan menyelesaikan konflik secara konstruktif. Jurnal ini bertujuan menganalisis Persepsi Mahasiswa Terhadap Konflik Dalam Pembelajaran Mata Kuliah Manajemen Konflik di Prodi Manajemen Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri Kyai Haji Ahmad Shiddiq Jember. Persepsi yang dianalisis terkait dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Data yang didapat berasal dari observasi dan angket kepada 26 mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam. Hasil sebelum pembelajaran Manajemen konflik diperoleh data bahwa 73,1% responden memiliki persepsi negatif terhadap konflik, 88,5% responden membutuhkan orang lain untuk menyelesaikan konflik, 61,5% kesulitan dalam menyelesaikan konfilik, dan 65,4% sering mengalah dalam menyelesaikan konflik. Terdapat perubahan persepsi setelah pembelajaran manajemen Konflik yang mengarah pada peningkatan positif yaitu 63% responden memiliki persepsi positif terhadap konflik, 77,8% responden membutuhkan orang lain dalam menyelesaikan konflik, 48,1% kesulitan dalam menyelesaikan konflik, dan 77,8% menghadapi konflik dengan mengalah. Saran bagi permasalahan tersebut yaitu metode pembelajaran Manajemen Konflik lebih menitik beratkan pada aspek afektif seperti bagaimana mengontrol emosi, menumbuhkan kepercayaan diri dalam menyelesaikan konflik, dan berlatih menggunakan metode problem solving. Permasalahan yang dihadapi responden dipengaruhi pula oleh aspek psikologis dan budaya dalam masyarakatnya.