{"title":"ANALISIS RESEPSI PENONTON TAYANGAN DRAMA SERIAL THAILAND GENRE BOY’S LOVE MENGENAI HOMOSEKSUAL","authors":"Valenia Melinda","doi":"10.24167/jkm.v3i2.10286","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Komunikasi menjadi aspek penting dalam kehidupan selain memberikan informasi, komunikasi sekaligus memberikan edukasi dan hiburan. Film termasuk sebagai salah satu komunikasi massa, yang di dalamnya terdapat simbol, kode dan nilai yang ingin disampaikan kepada penontonnya sekaligus dalam Film kerap menggambarkan realitas sosial yang terjadi di masyarakat. Sejak tahun 2020, drama serial Thailand dengan genre Boy’s Love mendapatkan banyak perhatian dari masyarakat khususnya Indonesia. Muncul pro dan kontra terhadap meningkatnya akses drama serial Thailand genre Boy’s Love. Hal tersebut dikarenakan genre Boy’s Love menormalisasi dan menawarkan kisah romansa sesama laki-laki. Pada dasarnya komunikasi adalah pengiriman pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan, sehingga didalam Film selalu terdapat nilai dan pesan yang ingin disampaikan. Penelitian ini menggunakan analisis resepsi untuk mengetahui bagaimana penerimaan penonton drama serial Thailand genre Boy’s Love mengenai homoseksual, yang kemudian hasil resepsi diklasifikasikan dalam 3 posisi penerimaan pesan oleh Stuart Hall. Hasil dari penelitian ini menunjukkan penonton drama serial Thailand genre Boy’s Love adalah khalayak aktif karena mampu menciptakan makna pesan. Pada lima informan, satu informan pada posisi penerimaan dominan karena menerima isi pesan mengenai homoseksual dalam drama serial Thailand genre Boy’s Love, dua informan menegosiasikan isi pesan homoseksual, dan dua informan lainnya menolak isi pesan mengenai homoseksual pada drama serial Thailand genre Boy’s Love.","PeriodicalId":109078,"journal":{"name":"Jurnal Komunikasi dan Media","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Komunikasi dan Media","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24167/jkm.v3i2.10286","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Komunikasi menjadi aspek penting dalam kehidupan selain memberikan informasi, komunikasi sekaligus memberikan edukasi dan hiburan. Film termasuk sebagai salah satu komunikasi massa, yang di dalamnya terdapat simbol, kode dan nilai yang ingin disampaikan kepada penontonnya sekaligus dalam Film kerap menggambarkan realitas sosial yang terjadi di masyarakat. Sejak tahun 2020, drama serial Thailand dengan genre Boy’s Love mendapatkan banyak perhatian dari masyarakat khususnya Indonesia. Muncul pro dan kontra terhadap meningkatnya akses drama serial Thailand genre Boy’s Love. Hal tersebut dikarenakan genre Boy’s Love menormalisasi dan menawarkan kisah romansa sesama laki-laki. Pada dasarnya komunikasi adalah pengiriman pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan, sehingga didalam Film selalu terdapat nilai dan pesan yang ingin disampaikan. Penelitian ini menggunakan analisis resepsi untuk mengetahui bagaimana penerimaan penonton drama serial Thailand genre Boy’s Love mengenai homoseksual, yang kemudian hasil resepsi diklasifikasikan dalam 3 posisi penerimaan pesan oleh Stuart Hall. Hasil dari penelitian ini menunjukkan penonton drama serial Thailand genre Boy’s Love adalah khalayak aktif karena mampu menciptakan makna pesan. Pada lima informan, satu informan pada posisi penerimaan dominan karena menerima isi pesan mengenai homoseksual dalam drama serial Thailand genre Boy’s Love, dua informan menegosiasikan isi pesan homoseksual, dan dua informan lainnya menolak isi pesan mengenai homoseksual pada drama serial Thailand genre Boy’s Love.