PENGARUH INDOLE-3-ACETIC ACID (IAA) DAN BENZYL AMINO PURINE (BAP) TERHADAP INDUKSI DAN DETEKSI ALKALOID KALUS KAMILEN (Matricaria chamomilla L.)

Kezia Prashariska, Ari Pitoyo, Solichatun Solichatun
{"title":"PENGARUH INDOLE-3-ACETIC ACID (IAA) DAN BENZYL AMINO PURINE (BAP) TERHADAP INDUKSI DAN DETEKSI ALKALOID KALUS KAMILEN (Matricaria chamomilla L.)","authors":"Kezia Prashariska, Ari Pitoyo, Solichatun Solichatun","doi":"10.33061/innofarm.v23i2.5916","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini mempunyai tujuan agar diketahui rasio konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Indole-3-Acetic Acid (IAA) dan Benzyl Amino Purine (BAP) yang optimum untuk induksi kalus kamilen pada media Murashige & Skoog (MS) serta mengetahui adanya alkaloid pada kalus kamilen dengan metode histokimia. Dalam penelitian ini dipergunakan Rancangan  Acak  Lengkap (RAL). Perlakuan penelitian ini meliputi 9 kombinasi yaitu meliputi rasio IAA/BAP berturut-turut  1/3; 3/3; 5/3; 7/3; 1/5; 3/5; 5/5; 7/5 mg/L dan perlakuan kontrol dengan setiap perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. Data kualitatif berupa warna, tekstur kalus dan ada tidaknya alkaloid sedangkan data kuantitatif berupa waktu induksi kalus, berat segar serta berat kering kalus. Adapun data kuantitatif dilakukan analisis statistik melalui pengujian ANOVA, jika ditemukan  perbedaan yang nyata antara suatu perlakuan kemudian diteruskan dengan pengujian DMRT bertaraf uji 5%. Hasil penelitian didapatkan yakni rasio konsentrasi IAA dan BAP yang bervariasi memberikan pengaruh terhadap induksi kalus. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh IAA 5 mg/L dan BAP 5 mg/L yang dapat mempercepat waktu munculnya kalus dengan waktu muncul 6-7 hari,  menghasilkan berat basah kalus 0,401 g, berat kering kalus 0,0319 g, morfologi kalus kompak dan intermediet. Hasil uji histokimia menunjukkan adanya akumulasi alkaloid pada kalus yang terbentuk.","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v23i2.5916","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan agar diketahui rasio konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Indole-3-Acetic Acid (IAA) dan Benzyl Amino Purine (BAP) yang optimum untuk induksi kalus kamilen pada media Murashige & Skoog (MS) serta mengetahui adanya alkaloid pada kalus kamilen dengan metode histokimia. Dalam penelitian ini dipergunakan Rancangan  Acak  Lengkap (RAL). Perlakuan penelitian ini meliputi 9 kombinasi yaitu meliputi rasio IAA/BAP berturut-turut  1/3; 3/3; 5/3; 7/3; 1/5; 3/5; 5/5; 7/5 mg/L dan perlakuan kontrol dengan setiap perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. Data kualitatif berupa warna, tekstur kalus dan ada tidaknya alkaloid sedangkan data kuantitatif berupa waktu induksi kalus, berat segar serta berat kering kalus. Adapun data kuantitatif dilakukan analisis statistik melalui pengujian ANOVA, jika ditemukan  perbedaan yang nyata antara suatu perlakuan kemudian diteruskan dengan pengujian DMRT bertaraf uji 5%. Hasil penelitian didapatkan yakni rasio konsentrasi IAA dan BAP yang bervariasi memberikan pengaruh terhadap induksi kalus. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh IAA 5 mg/L dan BAP 5 mg/L yang dapat mempercepat waktu munculnya kalus dengan waktu muncul 6-7 hari,  menghasilkan berat basah kalus 0,401 g, berat kering kalus 0,0319 g, morfologi kalus kompak dan intermediet. Hasil uji histokimia menunjukkan adanya akumulasi alkaloid pada kalus yang terbentuk.
这项研究的目的是确定生长化合物(ZPT) Indole-3-Acetic Acid (IAA)和BAP对Murashige & Skoog介质(MS)的优化氨基酸苯基(pl)的浓度比,以及对组织化学方法的生物碱反应。本研究采用了完全随机设计。这项研究的治疗方法包括九种组合,即三分之一的IAA/ fir比率;3/3;5/3;7/3;五分之一;3/5;5/5;7/5毫克/L,每次治疗都要进行3次检查。定性数据包括颜色、愈热纹理和是否存在生物碱,而定量数据是愈热诱导时间、清重和愈干。至于定量数据是通过ANOVA测试进行的统计分析,如果发现治疗方法与测试对象的实际区别,则将其传递给测试5%的DMRT测试。研究发现,不同的IAA和fir浓度比对愈热诱发影响深远。最好的治疗方法是5毫克/L和mpmp5毫克/L,这可以通过6-7天的时间加速kalus出现的时间,产生1 . 401 g的湿性,0 . 0319 g的干性,小巧白内障形态和中期介质。组织化学检测结果显示,囊肿中存在生物碱的积累。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信