Studi Pengaruh Longshore Current terhadap Abrasi di Pantai Moro, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Wita Melisa, Hariyadi Hariyadi, S. Widada, Elis Indrayanti, D. Sugianto, Dwi Haryo Ismunarti, M. Yusuf
{"title":"Studi Pengaruh Longshore Current terhadap Abrasi di Pantai Moro, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah","authors":"Wita Melisa, Hariyadi Hariyadi, S. Widada, Elis Indrayanti, D. Sugianto, Dwi Haryo Ismunarti, M. Yusuf","doi":"10.14710/ijoce.v2i4.8530","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gelombang yang berasal dari laut dalam akan merambat menuju perairan dangkal dan mengalami perubahan, salah satunya membentuk gelombang pecah yang dipengaruhi oleh berkurangnya kedalaman. Gelombang pecah yang membentuk sudut terhadap garis pantai akan menimbulkan longshore current (arus sejajar pantai). Longshore current akan mengakibatkan tertranspornya sedimen di sepanjang pantai yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi atau sedimentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui pengaruh longshore current terhadap  abrasi yang terjadi di Pantai Moro. Materi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan yaitu tinggi dan periode gelombang lapangan dan sedimen dasar. Sedangkan data sekunder menggunakan data angin ECMWF selama 10 tahun, Citra Landsat 7 dan 8, data debit sungai dan data pasang surut. Penentuan pengukuran gelombang lapangan dan lokasi sampel sedimen menggunakan metode purposive sampling. Untuk meramalkan tinggi dan periode gelombang pada setiap musimnya menggunkan metode SMB (Svendrup Munk Metode Bretchheider), dan untuk menghitung laju abrasi menggunakan metode DSAS. (Digital Shoreline Analysis System). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan  kecepatan longshore current pada musim barat sebesar 1,25038 m/s, pada musim peralihan 1 sebesar 0.71639 m/s, pada musim timur sebesar 1,08519 m/s, dan pada musim peralihan 2 sebesar 1,00732 m/s, yang menyebabkan abrasi dari tahun 2015-2016 seluas 7,29 ha. The waves which moves from deep sea into shallow water then changed into breaking waves that affected by decrease of the depth. The angel made from breaking waves towards coastline will be formed into longshore current. Longshore current caused sediment transported along the coast, this situation caused abration or sedimentation. The aim of this research was to determine the effect of longshore current towards abration in Pantai Moro. This research using both of primary and secondary data. In primary data, using wave height, period weight, and bed sediment. In secondary data, using ECMWF for wind data among 10 years, Landsat Imagery 7 and 8, river discharged, also tidal data. This research using purpose sampling method. Svendrup Munk Metode Bretchheider (SMB) method used to predict wave height and waves periode in every season, and Digital Shoreline Analysis System (DSAS) used to calculate the abration rate. The result showed the speed of longshore current in the west season was 1,25038 m/s, in the transition season 1 was 0.71639 m/s, in the east season was 1,08519 m/s, and in the transition season 2 was 1,00732 m/s, which causes abrasion from 2015-2016 an area of 7,92 ha. ","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Oceanography","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v2i4.8530","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Gelombang yang berasal dari laut dalam akan merambat menuju perairan dangkal dan mengalami perubahan, salah satunya membentuk gelombang pecah yang dipengaruhi oleh berkurangnya kedalaman. Gelombang pecah yang membentuk sudut terhadap garis pantai akan menimbulkan longshore current (arus sejajar pantai). Longshore current akan mengakibatkan tertranspornya sedimen di sepanjang pantai yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi atau sedimentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui pengaruh longshore current terhadap  abrasi yang terjadi di Pantai Moro. Materi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan yaitu tinggi dan periode gelombang lapangan dan sedimen dasar. Sedangkan data sekunder menggunakan data angin ECMWF selama 10 tahun, Citra Landsat 7 dan 8, data debit sungai dan data pasang surut. Penentuan pengukuran gelombang lapangan dan lokasi sampel sedimen menggunakan metode purposive sampling. Untuk meramalkan tinggi dan periode gelombang pada setiap musimnya menggunkan metode SMB (Svendrup Munk Metode Bretchheider), dan untuk menghitung laju abrasi menggunakan metode DSAS. (Digital Shoreline Analysis System). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan  kecepatan longshore current pada musim barat sebesar 1,25038 m/s, pada musim peralihan 1 sebesar 0.71639 m/s, pada musim timur sebesar 1,08519 m/s, dan pada musim peralihan 2 sebesar 1,00732 m/s, yang menyebabkan abrasi dari tahun 2015-2016 seluas 7,29 ha. The waves which moves from deep sea into shallow water then changed into breaking waves that affected by decrease of the depth. The angel made from breaking waves towards coastline will be formed into longshore current. Longshore current caused sediment transported along the coast, this situation caused abration or sedimentation. The aim of this research was to determine the effect of longshore current towards abration in Pantai Moro. This research using both of primary and secondary data. In primary data, using wave height, period weight, and bed sediment. In secondary data, using ECMWF for wind data among 10 years, Landsat Imagery 7 and 8, river discharged, also tidal data. This research using purpose sampling method. Svendrup Munk Metode Bretchheider (SMB) method used to predict wave height and waves periode in every season, and Digital Shoreline Analysis System (DSAS) used to calculate the abration rate. The result showed the speed of longshore current in the west season was 1,25038 m/s, in the transition season 1 was 0.71639 m/s, in the east season was 1,08519 m/s, and in the transition season 2 was 1,00732 m/s, which causes abrasion from 2015-2016 an area of 7,92 ha. 
来自深海的波浪会膨胀到浅水区并经历变化,其中一种会形成破碎的波浪,受到深度的下降的影响。向海岸线倾斜的浪花会产生海滨水流。的海岸沿岸的当前沉淀物会导致tertranspornya可以造成磨损或sedimentasi。本研究的目的是确定长海岸水流对摩洛海滩abrasi的影响。本研究中使用的材料使用原始和次要数据。主要使用的数据是震级、震级和基本沉淀物。而使用次要数据风ECMWF 10年来,陆地卫星7号和8号的形象,潮汐河流量和数据。采用采样方法测定沉积物样本的场波和位置。利用SMB法(Bretchheider法)来预测每个季节的高度和波动周期,并使用DSAS法计算磨损速率。(数字短线分析系统)研究表明,西方的朗岸水流速度为1.038米/s,过渡时期为1.71639米/s,东部时期为1008519米/s,而过渡时期为10732米/s,而过渡时期为1200米/s,从2015-2016年到7.29公顷(7.29公顷)。从深海到浅水的波浪,然后变成了由海底深处的巨浪。天使们将从断水漂流到长海岸。沿海沿海地区发生了横流事故,这种情况造成了磨蚀或破坏。这项研究的目标是确定长海岸目前对摩洛海岸的影响。这项研究运用了初级和二级数据。在小学,用数据浪潮高地,期),和床sediment。在这,用ECMWF for wind数据》10年,陆地卫星Imagery 7和8,也潮汐河discharged数据。这项研究采用了采样方法。Bretchheider方法(SMB)用于在每个季节预测波浪高度和waves周期,而数字短阵列分析系统(DSAS)则用来计算磨耗速率。最近的变速在西一季是125038 m/s,在transition第一季是1071639 m/s,在第二季是1008519 m/s,在transition第二季是10732 m/s,
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信