Heri Harti, Sobir ,, Suryo Wiyono, Sri Hendrastuti Hidayat
{"title":"Perlakuan Air Panas pada Umbi Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) untuk Menekan Infeksi Virus di Lapangan","authors":"Heri Harti, Sobir ,, Suryo Wiyono, Sri Hendrastuti Hidayat","doi":"10.29244/JHI.9.3.149-157","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT High infestation of viruses on shallot’s bulb has been reported, although little is known on the effect of virus infection on shallot productivity. The use of virus-free bulbs is assumed to be the key factor to improve productivity. Hot water treatment of bulbs before planting is one of methodologies to eliminate virus from shallot bulbs. Therefore, research was conducted to study the effectiveness of hot water treatment methods of shallots bulbs to reduce virus infections in the field. Field experiment was conducted using split plot randomized block design with two factors. The first factor was the use of netting, i.e. growing shallot in netting house and in open field. The second factor was hot water treatment of shallot bulb at 45 0C for 15, 30, and 45 min and without treatment. Observations were conducted on the incidence of virus infections, plant growth (number of tillers and plant height) and shallots productivity. Virus infection was confirmed using specific antibodies. Observation of disease symptom indicated that the use of netting house did not significantly suppress the incidence of virus diseases, while hot water treatment significantly reduced the incidence of virus diseases. Hot water treatment for 15, 30 and 45 minutes at 45 0C was able to suppress virus incidence in the field up to 54.98%, 56.77% and 64.35%, respectively. Key words: netting house, soaking time, viruses elimination, virus incidence ABSTRAK Infestasi virus pada umbi bawang merah dilaporkan sangat tinggi, meskipun efek infeksi virus terhadap produktivitas bawang merah masih sedikit diketahui. Penggunaan umbi bebas virus diasumsikan menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan produktivitas. Perlakuan air panas pada umbi sebelum tanam merupakan metode pilihan untuk mengeliminasi virus. Penelitian dilakukan dengan tujuan mempelajari keefektifan metode perlakuan air panas pada umbi bibit bawang merah terhadap infeksi virus di lapangan. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak lengkap petak terbagi dengan dua faktor. Faktor pertama adalah perlakuan rumah kasa dengan dua taraf, yaitu penanaman dalam rumah kasa dan penanaman di lahan terbuka. Faktor kedua adalah perlakuan air panas suhu 45 0C dengan 4 taraf waktu perendaman, yaitu 15 menit, 30 menit, 45 menit dan kontrol (tanpa perlakuan). Pengamatan dilakukan terhadap insidensi penyakit, parameter pertumbuhan tanaman (jumlah anakan dan tinggi tanaman), dan produktivitas tanaman. Insidensi virus dikonfirmasi dengan deteksi menggunakan antibodi spesifik. Hasil pengamatan gejala menunjukkan bahwa perlakuan rumah kasa tidak berpengaruh nyata terhadap penekanan insidensi penyakit, sementara perlakuan pemanasan berpengaruh nyata terhadap penekanan insidensi penyakit. Waktu perendaman umbi selama 15, 30 dan 45 menit pada suhu 45 0C dapat menekan insidensi penyakit virus dilapangan berturut-turut sebesar 54.98%, 56.77% dan 64.35%. Kata kunci: eliminasi virus, insidensi penyakit, rumah kasa, waktu perendaman","PeriodicalId":410060,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura Indonesia","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hortikultura Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/JHI.9.3.149-157","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
ABSTRACT High infestation of viruses on shallot’s bulb has been reported, although little is known on the effect of virus infection on shallot productivity. The use of virus-free bulbs is assumed to be the key factor to improve productivity. Hot water treatment of bulbs before planting is one of methodologies to eliminate virus from shallot bulbs. Therefore, research was conducted to study the effectiveness of hot water treatment methods of shallots bulbs to reduce virus infections in the field. Field experiment was conducted using split plot randomized block design with two factors. The first factor was the use of netting, i.e. growing shallot in netting house and in open field. The second factor was hot water treatment of shallot bulb at 45 0C for 15, 30, and 45 min and without treatment. Observations were conducted on the incidence of virus infections, plant growth (number of tillers and plant height) and shallots productivity. Virus infection was confirmed using specific antibodies. Observation of disease symptom indicated that the use of netting house did not significantly suppress the incidence of virus diseases, while hot water treatment significantly reduced the incidence of virus diseases. Hot water treatment for 15, 30 and 45 minutes at 45 0C was able to suppress virus incidence in the field up to 54.98%, 56.77% and 64.35%, respectively. Key words: netting house, soaking time, viruses elimination, virus incidence ABSTRAK Infestasi virus pada umbi bawang merah dilaporkan sangat tinggi, meskipun efek infeksi virus terhadap produktivitas bawang merah masih sedikit diketahui. Penggunaan umbi bebas virus diasumsikan menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan produktivitas. Perlakuan air panas pada umbi sebelum tanam merupakan metode pilihan untuk mengeliminasi virus. Penelitian dilakukan dengan tujuan mempelajari keefektifan metode perlakuan air panas pada umbi bibit bawang merah terhadap infeksi virus di lapangan. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak lengkap petak terbagi dengan dua faktor. Faktor pertama adalah perlakuan rumah kasa dengan dua taraf, yaitu penanaman dalam rumah kasa dan penanaman di lahan terbuka. Faktor kedua adalah perlakuan air panas suhu 45 0C dengan 4 taraf waktu perendaman, yaitu 15 menit, 30 menit, 45 menit dan kontrol (tanpa perlakuan). Pengamatan dilakukan terhadap insidensi penyakit, parameter pertumbuhan tanaman (jumlah anakan dan tinggi tanaman), dan produktivitas tanaman. Insidensi virus dikonfirmasi dengan deteksi menggunakan antibodi spesifik. Hasil pengamatan gejala menunjukkan bahwa perlakuan rumah kasa tidak berpengaruh nyata terhadap penekanan insidensi penyakit, sementara perlakuan pemanasan berpengaruh nyata terhadap penekanan insidensi penyakit. Waktu perendaman umbi selama 15, 30 dan 45 menit pada suhu 45 0C dapat menekan insidensi penyakit virus dilapangan berturut-turut sebesar 54.98%, 56.77% dan 64.35%. Kata kunci: eliminasi virus, insidensi penyakit, rumah kasa, waktu perendaman
摘要/ ABSTRACT摘要:病毒侵染大葱鳞茎已有报道,但对病毒侵染对大葱产量的影响知之甚少。使用无病毒球茎被认为是提高生产力的关键因素。在种植前对球茎进行热水处理是根治洋葱病毒的方法之一。因此,本研究主要研究了在田间对葱球茎进行热水处理的方法对减少病毒感染的有效性。田间试验采用双因素分割区随机区设计。第一个因素是网眼的使用,即在网房和露天地里种植大葱。第二个影响因素是在45℃条件下对大葱球茎进行15、30、45 min的热水处理和不处理。对病毒感染率、植株生长(分蘖数和株高)和葱产量进行了观察。用特异性抗体确认病毒感染。疾病症状观察表明,网房的使用对病毒病的发病率没有明显的抑制作用,而热水处理则显著降低了病毒病的发病率。45℃热水处理15、30和45 min,田间病毒感染率分别达到54.98%、56.77%和64.35%。【关键词】网房,浸泡时间,病毒消除,病毒发病率【关键词】网房,浸泡时间,病毒消除,病毒发病率彭家南脑膜炎病毒是脑膜炎生产活动的重要因素。Perlakuan air panas pabi - sebelum - tanam - merupakan memetok mengeliminasi病毒。彭丽娟,彭丽娟,潘丽娟,潘丽娟,潘丽娟,潘丽娟,潘丽娟,潘丽娟,潘丽娟。Penelitian disuson menggunakan ranchanan acak lengkap pekak terbagi dunan dua factor。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。fktor kedua adalah perlakuan air panas suhu 45 0C dengan 4 tarafwaktuperendaman, yitu 15 menit, 30 menit, 45 menit dan control (tanpa perlakuan)。Pengamatan dilakukan terhadap insidensi penyakit,参数pertumbuhan tanaman (jumlah anakan dantinggi tanaman), dan producktivitas tanaman。内氏病毒dikonfirmasi登革检测蒙古那坎抗体特异性。我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。Waktu perendaman umbi selama 15, 30, 45 menit pada suhu, 45, 0C dapat menenkan inentensi penyakit virus, 54.98%, 56.77%和64.35%。卡塔昆奇:消灭病毒,内氏线虫,鲁玛卡萨,瓦克图持久性