{"title":"Perbaikan Strain Jamur Tiram dengan Teknik Fusi Kultur Spora Tunggal Jamur Tiram Putih dan Jamur Tiram Kelabu","authors":"Rosnina A.G, Yusra Yusra, Z. Wirda","doi":"10.29103/agrium.v19i2.8094","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dan jamur tiram abu-abu (P. pulmonarius) termasuk dalam famili Pleurotacea yang belum dapat mencapai hasil yang optimal. Selain itu sporophora jamur ini mudah rusak (perishable) sehingga menyukarkan proses pemanenan dan selama pengangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas benih jamur tiram melalui teknik fusi antara kultur spora tunggal isolat jamur tiram putih dan jamur tiram abu-abu. Koleksi isolasi spora tunggal yang berasal dari sporophora dewasa dari jamur tiram putih dan jamur tiram kelabu yang ditumbuhkan pada media agar dalam memperoleh kultur monokarion. Untuk memastikan isolasi kultur monokarion pada hifanya tidak terdapat koneksi penjepit (clamp connection). Masing-masing kultur monokaryon yang berasal dari kedua tetua diuji kompatibilitasnya dengan cara meletakkan miselia plug dengan bantuan cob borer berdiameter 0.7 cm yang diletakkan secara berjajar pada bagian tengah cawan petri yang berisi media PDA (potato dextrose agar). Keberhasilan peleburan dua jenis kultur monokaryon yang kompatibel ditunjukkan dengan adanya clamp connection pada zona pertemuan dua misela (junction zone) yang tampak terintegrasi secara merata, sedangkan penyatuan monokaryon kultur yang incompatibel ditandai dengan ketiadaan clamp connection dan tidak akan menghasilkan tubuh buah jamur jika dibudidayakan. Dikaryon baru hasil persilangan disubkulturkan dan dibudidayakan untuk mendapatkan sporophora jamur baru. Miselia jamur hasil persilangan memiliki kecepatan tumbuh memenuhi media baglog lebih tinggi dari miselia kedua tetuanya. Kecepatan tumbuh dan ketebalan miselia merupakan karakteristik yang akan dipilih sebagai tanda dalam seleksi benih unggul jamur tiram.","PeriodicalId":243796,"journal":{"name":"Jurnal Agrium","volume":"165 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agrium","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29103/agrium.v19i2.8094","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dan jamur tiram abu-abu (P. pulmonarius) termasuk dalam famili Pleurotacea yang belum dapat mencapai hasil yang optimal. Selain itu sporophora jamur ini mudah rusak (perishable) sehingga menyukarkan proses pemanenan dan selama pengangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas benih jamur tiram melalui teknik fusi antara kultur spora tunggal isolat jamur tiram putih dan jamur tiram abu-abu. Koleksi isolasi spora tunggal yang berasal dari sporophora dewasa dari jamur tiram putih dan jamur tiram kelabu yang ditumbuhkan pada media agar dalam memperoleh kultur monokarion. Untuk memastikan isolasi kultur monokarion pada hifanya tidak terdapat koneksi penjepit (clamp connection). Masing-masing kultur monokaryon yang berasal dari kedua tetua diuji kompatibilitasnya dengan cara meletakkan miselia plug dengan bantuan cob borer berdiameter 0.7 cm yang diletakkan secara berjajar pada bagian tengah cawan petri yang berisi media PDA (potato dextrose agar). Keberhasilan peleburan dua jenis kultur monokaryon yang kompatibel ditunjukkan dengan adanya clamp connection pada zona pertemuan dua misela (junction zone) yang tampak terintegrasi secara merata, sedangkan penyatuan monokaryon kultur yang incompatibel ditandai dengan ketiadaan clamp connection dan tidak akan menghasilkan tubuh buah jamur jika dibudidayakan. Dikaryon baru hasil persilangan disubkulturkan dan dibudidayakan untuk mendapatkan sporophora jamur baru. Miselia jamur hasil persilangan memiliki kecepatan tumbuh memenuhi media baglog lebih tinggi dari miselia kedua tetuanya. Kecepatan tumbuh dan ketebalan miselia merupakan karakteristik yang akan dipilih sebagai tanda dalam seleksi benih unggul jamur tiram.