{"title":"6 Pengolahan Limbah Kulit Buah Kakao dan Daum Lamtoro Menjadi Pakan dengan Metode Fermentasi Menggunakan Aspergillus niger","authors":"Yunia Nurul Yunia Nurul Qomariyah, N. K. Widari","doi":"10.54980/jer.v1i3.183","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Leucaena leucocephala atau lamtoro adalah salah satu sumber protein nabati yang berpotensi bagi pakan ikan dan ternak. daun lamtoro memiliki kadar protein cukup tinggi yaitu sekitar 25%. Tanaman kakao merupakan salah satu tanaman buah komoditas ekspor dari Provinsi Sulawesi Selatan. Kulit kakao saat ini dimanfaatkan sebagai salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan baku pakan ikan. Tahapan pengerjaan produk pakan ikan dari kulit buah kakao dan daun lamtoro yaitu pertama adalah preparasi sampel, kulit buah kakao dikeringkan dan daun lamtoro di rendam dengan air selama 12 jam serta inkubasi NaOH dengan konsentrasi yang bervariasi (1%, 2%, 3% dan 4%), di sterilisasi pada suhu 121oC selama 15 menit kemudian dilanjutkan dengan proses fermentasi secara terpisah menggunakan Aspergillus niger 10% dengan waktu yang bervariasi (1 hari, 2 hari, 3 hari dan 4 hari). Starter kulit buah kakao dan daun lamtoro di keringkan lalu di giling kemudian di blending dengan rasio (1:1), Hasil dari pencampuran tersebut di analisa menggunakan metode proksimat untuk menentukan kualitas nutrisi hasil produk pakan ikan. Konsentrasi terbaik NaOH terhadap kualitas proses inkubasi daun lamtoro yaitu 1% dengan kadar protein 20,28%, serat kasar 12,19%, lemak 1,89%, abu 10,71% dan air sebesar 38,37%. Waktu terbaik fermentasi kulit buah kakao yaitu 1 hari dengan kadar protein 14,65%, serat kasar 9,95%, lemak 11,43%, abu 9,96% dan air sebesar 5,71%. Waktu terbaik fermentasi daun lamtoro yaitu 3 hari dengan kadar protein 30,06%, serat kasar 7,65%, Kualitas nutrisi yang diperoleh dari hasil pencampuran (blending) 1;1 kulit buah kakao dan daun lamtoro yaitu kadar protein 34%, serat kasar 7,97%, lemak 7,75%, abu 6,27% dan air sebesar 8,92% dan telah memenuhi persyaratan mutu SNI 01-2715-1996 untuk pakan ikan","PeriodicalId":124598,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknik","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Teknik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54980/jer.v1i3.183","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Leucaena leucocephala atau lamtoro adalah salah satu sumber protein nabati yang berpotensi bagi pakan ikan dan ternak. daun lamtoro memiliki kadar protein cukup tinggi yaitu sekitar 25%. Tanaman kakao merupakan salah satu tanaman buah komoditas ekspor dari Provinsi Sulawesi Selatan. Kulit kakao saat ini dimanfaatkan sebagai salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan baku pakan ikan. Tahapan pengerjaan produk pakan ikan dari kulit buah kakao dan daun lamtoro yaitu pertama adalah preparasi sampel, kulit buah kakao dikeringkan dan daun lamtoro di rendam dengan air selama 12 jam serta inkubasi NaOH dengan konsentrasi yang bervariasi (1%, 2%, 3% dan 4%), di sterilisasi pada suhu 121oC selama 15 menit kemudian dilanjutkan dengan proses fermentasi secara terpisah menggunakan Aspergillus niger 10% dengan waktu yang bervariasi (1 hari, 2 hari, 3 hari dan 4 hari). Starter kulit buah kakao dan daun lamtoro di keringkan lalu di giling kemudian di blending dengan rasio (1:1), Hasil dari pencampuran tersebut di analisa menggunakan metode proksimat untuk menentukan kualitas nutrisi hasil produk pakan ikan. Konsentrasi terbaik NaOH terhadap kualitas proses inkubasi daun lamtoro yaitu 1% dengan kadar protein 20,28%, serat kasar 12,19%, lemak 1,89%, abu 10,71% dan air sebesar 38,37%. Waktu terbaik fermentasi kulit buah kakao yaitu 1 hari dengan kadar protein 14,65%, serat kasar 9,95%, lemak 11,43%, abu 9,96% dan air sebesar 5,71%. Waktu terbaik fermentasi daun lamtoro yaitu 3 hari dengan kadar protein 30,06%, serat kasar 7,65%, Kualitas nutrisi yang diperoleh dari hasil pencampuran (blending) 1;1 kulit buah kakao dan daun lamtoro yaitu kadar protein 34%, serat kasar 7,97%, lemak 7,75%, abu 6,27% dan air sebesar 8,92% dan telah memenuhi persyaratan mutu SNI 01-2715-1996 untuk pakan ikan